52. Little Family

5.7K 718 271
                                    

— no vote. no komen. no lanjut—









——

Hanbin, Lisa dan Sunny masih berpelukan. Sunny masih terisak, gadis kecil itu begitu erat memeluk Lisa dan Hanbin. Gadis itu hanya ingin merasakan bagaimana memiliki keluarga yang utuh, yang lengkap. Seperti teman-temannya yang lain.

Yang punya ayah. Yang punya ibu. Yang bersama dengan ayah dan ibunya.

"Sayang, sudah jangan menangis.." kata Lisa mengelus rambut Sunny pelan.

"Hiks..hiks..mommy..."

"Sttt, sudah jangan menangis. Princess daddy tidak cengeng kan? Princess daddy jangan menangis lagi.." kata Hanbin.

Sunny melepas pelukannya. Gadis kecil itu mengusap air matanya. "Sunny tidak cengeng..." ucapnya.

Hanbin tersenyum dan mengusap pipi putri cantiknya itu. "Iya, putri daddy tidak cengeng. Putri daddy sangat cantik.." kata Hanbin.

Sunny hanya mengangguk. Dia mendekat kearah Hanbin dan memeluk pemuda itu erat. "Sunny sangat merindukan daddy.." kata Sunny.

Hanbin menghela nafas dan membalas pelukan Sunny. Mengusap punggung gadis kecilnya itu pelan.

"Daddy juga sangat merindukan Sunny.." kata Hanbin.

"Daddy kurus.." ucap Sunny.

Hanbin terkekeh pelan. "Ah iya, daddy jarang makan.." kata Hanbin.

Sunny melepas pelukannya dan menatap Hanbin. "Daddy harus makan. Sunny tidak mau daddy sakit.."

Hanbin tersenyum. Dia mengecup pipi chubby Sunny. "Iya daddy akan makan.."

Lisa yang mendengar obrolan Sunny dan Hanbin berdiri. Dia mengambil nampan berisi makanan yang tadi dia taruh diatas meja dan membawanya ke depan Hanbin.

"Makanlah.." kata Lisa.

Hanbin menoleh. Dia mengangguk. Pemuda itu mengambil piring berisi makanan yang ada di hadapannya dan mulai memakannya.

Hanbin menunduk, menatap Sunny yang ada di pangkuannya. "Sunny mau?"

Sunny mengangguk.

Hanbin tersenyum dan menyuapi Sunny. Pemuda itu tersenyum melihat Sunny yang begitu senang dia suapi. "Sunny belum makan?" tanya Hanbin sambil menyendok nasi.

"Sudah, tapi hanya makan kue.." jawab Sunny.

Hanbin menghela nafas. "Sunny jangan banyak makan kue nanti g—"

"Iya daddy Sunny tau, nanti gigi Sunny sakit iya kan?" potong Sunny.

Hanbin tertawa mendengar ucapan Sunny. Ah beberapa bulan tidak bertemu sepertinya Sunny semakin pintar saja. "Pintar sekali putri daddy.." kata Hanbin.

Sunny mengangguk. "Tentu saja, Sunny kan pintar seperti mommy. Iya kan mom?" kata Sunny menatap Lisa yang ada di depannya.

Lisa mengangguk, mengusap pipi putri kecilnya itu. "Iya.." jawabnya.

Hanbin tersenyum melihatnya. Pemuda itu kembali menyendok nasinya.

"Buka mulutmu Lis.." kata Hanbin.

Lisa mengangkat kepalanya. Menatap Hanbin bingung.

Hanbin menghela nafas. "Kau pasti lapar. Kau baru saja menangis. Ayo buka mulutmu.." kata Hanbin.

"Ah, biar aku makan sendiri.." kata Lisa hendak mengambil sendok yang Hanbin pegang.

"Hanya buka mulutmu Lis. Jangan mempersulitnya..." kata Hanbin menarik sendok berisi nasi dan lauk itu. Menghindarkannya dari Lisa.

Uri Sunny | hanlis | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang