3. Korea

8.9K 1.2K 89
                                    

no vote. no komen. no lanjut.




















































.

Disinilah Lisa sekarang, duduk di ruang tamu apartemen Jisoo. Dia menatap Sunny yang tertidur di pangkuannya. Gadis kecil itu pasti kelelahan.

"Minum dulu Lis..." kata Jisoo membawa segelas air dari arah dapur.

Lisa menoleh dan tersenyum. "Terimakasih eonnie.."

Jisoo mengangguk. Dia ikut duduk di depan Lisa dan menatap Sunny yang tertidur begitu pulas. "Lis, ceritakan padaku. Siapa dia.." kata Jisoo menatap Sunny.

Lisa menghela nafas. "Dia putriku eonnie.." jawabnya.

Jisoo menghela nafas. "Apa maksudmu? Apa kau sudah menikah? Ah, kau menikah dan tidak mengundangku?" tanya gadis itu.

Lisa menggeleng. "Tidak eonnie, aku belum menikah." kata Lisa.

"Lalu? Dia putri angkatmu?"

Lisa lagi-lagi menggeleng.

Jisoo mengerutkan kening heran.

"Apa eonnie ingat kejadian di malam kelulusan?"

Deg!

Jisoo langsung menatap Lisa.

"Li-Lisa jangan bilang dia anak Kim Han--.."

"Jangan sebut namanya, aku tidak mau mendengar namanya.." kata Lisa cepat.

Jisoo menutup mulut menggunakan kedua tangannya.  "Astaga Lisa, jadi dia putrimu dengan si breng—ah astaga.." Jisoo tak habis pikir. Kepalanya terasa pusing.

Tangan Lisa bergerak mengelus rambut Sunny. "Itulah kenapa waktu itu aku pergi meninggalkan Korea tanpa memberitahumu..." kata Lisa.

Jisoo menghela nafas dan menatap Sunny. Gadis kecil itu sangat cantik. Mirip dengan Lisa, dan entahlah di beberapa bagian wajahnya mirip dengan Kim Hanbin, tentu saja karena gadis itu adalah anak Kim Hanbin.

"Apa sampai sekarang kau belum menikah?" tanya Jisoo.

Lisa menggeleng. "Aku belum siap menikah eonnie, itulah kenapa aku kembali kesini. Ayahku ingin aku menikah dengan temanku di Thailand..."

Jisoo tersenyum. "Apa Sunny baik-baik saja? Maksudku apa dia tidak bertanya tentang ayahnya?" tanya Jisoo hati-hati.

Lisa menunduk, "Tentu saja dia bertanya, tapi dia akan melupakan itu ketika aku menunjukkan sesuatu yang disukainya dan dia tidak akan bertanya lagi.."

Jisoo berpindah ke samping Lisa dan merangkul bahu Lisa. Tersenyum pada gadis itu. "Kau dan Sunny boleh tinggal disini.."

Lisa menoleh, "Maaf aku merepotkan eonnie.."

Jisoo tersenyum. "Apa maksudmu? Tentu saja tidak merepotkan, kau itu adik tingkatku yang paling baik. Jadi aku sangat senang kau dan putri cantikmu itu akan tinggal disini. Lagipula kekasihku jarang kesini. Aku kesepian.." kata gadis itu sambil menghela nafas.

Lisa membulatkan matanya kaget. "Mwo? Eonnie sudah punya kekasih?"

Jisoo mengangguk. "Tentu saja, tapi dia jarang kesini." jawab gadis itu sambil menatap kearah televisi.

"Wah, pasti laki-laki itu sangat beruntung bisa mendapatkan Jisoo eonnie sebagai kekasihnya.." kata Lisa.

Jisoo tertawa pelan mendengarnya.

Uri Sunny | hanlis | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang