Betrayal

12 1 0
                                    

Happy Reading to All :)


Tak lama suara notifikasi pesan muncul dari handphone Arsih. Bersamaan dengan itu, bel rumahnya pun berbunyi.

"Bi... Tolong dilihat siapa yang datang" teriak Arsih meminta tolong.

"Baik bu, bibi lihat dulu" ia melihat keluar rumah. Tak lama ia pun kembali dengan membawa sebuah map coklat.

"Apa itu bi? "Tanya Arsih yang penasaran melihat bi Sukma kembali dengan membawa sebuah map coklat.

" Mmm, kalau itu bibi tidak tahu bu. Tadi Owi yang memberikan, katanya ini dari tukang pos yang dikirim untuk ibu"

"Owhh, kalau begitu terimakasih ya bi...  Haha. Ada apa dengan Dewi, dia benar benar mengantarkan surat undangan pernikahan nya lewat kantor pos. Padahal saat itu aku hanya bercanda, haha dasar" ia berbicara dalam hatinya sembari tersenyum senyum sendiri.

" Hmmm ada apa? " Detektif Han yang melihatnya seperti itu pun merasa keanehan.

" Ahaha tidak ada apa apa" ia lalu membuka map coklat itu, setelah dilihat dalamnya ternyata bukanlah sebuah surat undangan.
"Hmm.. Koran?" sambil membalik balikan koran itu karena merasa keanehan, ia  mulai membacanya.
"Sepertinya ini salah kirim"

"Koran apa? " Tanya Detektif Han

" Entah... Rumah yang terbakar.. Hmmm,  2017... Ini sebuah peristiwa kelam tahun lalu. Kenapa ini dikirim untukku, hah belakang ini memang banyak orang oramg yang aneh dan tak punya sopan santun di lingkungan ini. Apa mereka tak memiliki pekerjaan sampai sampai mengerjakan sesuatu yang tak penting seperti ini. "

" Boleh aku lihat korannya? "

" Ini... Tentu saja. "

" Sepertinya aku mengenali peristiwa ini. Sebentar, emmm... 15 April 2017... Aaaa benar, aku pernah menangani kasus ini. Korban dua orang dan itu adalah ibu dan anaknya, yap benar... Aku mengingatnya sekarang. Hanya ada bagian ini? Dimana bagian lainnya? " Detektif Han membalik balikan koran itu, ia pun merasa keanehan karena hanya ada selembar koran saja.

" Hemm, pernah menangani kasus ini? Tunggu tunggu... Kamu, seorang polisi? " tanya nya terkejut ketika Detektif Han mengatakan bahwa ini kasus yang pernah ia tangani sewaktu dulu.

Risalah TioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang