Halloo... Happy Reading to All:*
Waktu menjelang malam. Detektif Han sedang berada di rumah sakit menemani ayahnya. Ia membawakan sekeranjang buah dan seikat bunga.
"Bagaimana keadaan ayah? Maaf aku tak bisa selalu menemani." ia menggenggam lalu mencium tangan ayahnya.
"Jauh lebih baik dari hari kemarin... " ia tertawa kecil dan tersenyum, tanpa terlihat sedikitpun rasa sakit yang sedang ditahannya.
" Bagaimana harimu? Semua lancar? "" Alhamdulillah, saat ini masih selalu diberi kelancaran, dan semoga selalu begitu. Ini semua berkat do'a ayah. Ingin makan sesuatu? Aku bawa buah buahan."
"Kenapa selalu membawakan ku buah? Sesekali bawakan ku es krim atau coklat. Aku selalu ingin makan yang manis dan dingin sejak berada disini, rasanya sangat hambar rasa makanan rumah sakit ini. Dan satu lagi, berhentilah membawakan ku bunga, aku bukan perempuan."
"Itu karena lidahmu yang belum pulih untuk menerima segala jenis makanan. Hahaha, ayah sudah banyak mengomel ternyata sudah sembuh ya.. Hah baiklah, aku akan membelikannya nanti, tapi setelah ayah pulang dari sini. Setuju? "
" Hahaha baiklahh baiklah... Tapi, bagaimana jika rumah yang kutempati setelah pulang dari sini berbeda dari rumah sebelumnya?" secara spontan ia mengatakan hal yang membuat Detektif Han diam tak berkespresi.
"Apa maksud ayah? "ia bertanya pelan.
" Ayah terlihat membaikdan sangat sangat baik sekarang. Sebentar lagi dokter pun akan memperbolehkanmu pulang. Jadi jangan pernah berkata seperti itu lagi... "ucap nya yang sedikit marah pada ayahnya.Di tengah pembicaraan, terdengar suara dering ponsel yang memotong percakapan mereka.
" Aku izin keluar sebentar. " ia pergi keluar ruangan untuk mengangkat telepon , tak lama ia pun kembali.
" Ada apa? "tanya ayahnya pada Detektif Han.
" Tidak ada apa apa... Hanya seorang teman yang baru ku kenal. Aku akan menginap malam ini, ayah beristirahat lah... " ucapnya sambil menyelimuti ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Tio
Mystery / ThrillerSedang dalam perbaikan cerita... Ada beberapa part yang mungkin kurang menyatu jadi mohon maaf. Cerita ini didasarkan pada sebuah pelajaran kehidupan. Bukan sekedar tentang romansa Bukan pula cerita anak muda Yang pasti akan memberikan suatu pelaj...