SEON...!!!

0 0 0
                                    

Ia merebahkan tubuh lelah nya di kasur yang empuk, ingin rasanya memejamkan mata tapi tak bisa. Ia terus memikirkan tentang sebuah arloji silver yang ditemuinya tadi. Selama satu bulan ini ia telah menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung, tapi sayang usahanya masih belum cukup. Kini uang yang dimilikinya hanya 700.000. Setiap tahun Tio memang selalu memiliki target untuk membeli buku buku dari hasil menabungnya, dan tahun ini uang nya telah tertukar dengan buku buku itu. Buku bidang study, cerita, sejarah dan budaya, maupun buku kesukaannya "komik"...

Kini yang ada di benaknya adalah bagaimana caranya ia harus mencari sisanya, sementara acara kelulusannya hanya tinggal satu minggu lagi dan dirasa itu tidaklah cukup. Tak mungkin jika ia harus meminta pada orang lain, hadiah yang diinginkannya hasil dari kerja kerasnya sendiri. Tiba tiba ia teringat pada saat tadi berada di sekolah, tiga anak perempuan sekelasnya menghampiri disaat ia sedang di kantin. Mereka menginginkan buku buku komiknya.

Tak menyia nyiakan waktu ia langsung bangkit dan mengarah pada rak buku miliknya yang terlihat sangat penuh, tetapi rapi dan tertata. Ia memilah beberapa buku dan memasukannya kedalam tas nya agar tak lupa saat hendak dibawanya besok.

Keesokan harinya ia berangkat sangat pagi seperti biasanya, situasi ini sangat menguntungkan dimana ia bisa menata terlebih dahulu buku buju yang hendak ia jual pada teman temannya. Sedemikian rupa ia telah menyusun di teras depan kelasnya, memberikan palang dengan selembar kertas bahwa buku ini sedang dijual. Rupanya benar, yang ia lakukan mengundang banyak perhatian dari pada siswa yang berlalu lalang memdatangi sekolah. Mereka mengerubungi lapak kecil Tio.

"Aku ingin yang itu.... " tiba tiba dwngan sombongnya seorang anak perempuan yang kemarin menemuinya menyeletuk, dan menunjuk kearah buku komik kesayangan Tio. Anak itu dikelilingi oleh anak perempuan yang lain di belakangnya, jika dilihat dari aksesoris yang memenuhi jari jarinya, mereka adalah anak anak orang kaya.

"Maaf tapi itu tidak dijual.. Aa ini yang ini dijual, ini juga, ini,..... " ia menawarkan beberapa buku pengganti pada anak perempuan sombong itu.

" Tapi aku ingin yang itu... Berikan bukunya." Dengan ketus nya ia berbicara. Sementara anak anak yang lain kini terfokus pada perbincangan lima anak perempuan sombong dan seorang anak laki laki penjual buku.

"Maaf sekali lagi, tapi ini tidak dijual. Buku ini adalah kesayangan ku, kamu bisa memilih buku lain. Ini bagus kok... " dengan pelan ia berkata sambil menjelaskan pada mereka.

" Hahh dasar... Kalau begitu aku tidak jadi beli, dan untuk kalian kalian kalian, jangan pernah beli buku miliknya. Ia adalah orang yang sangat pelit, bagaimana ini bisa laku terjual jika sifatnya seperti itu.. Ayo kita pergi.. " Dengan nada yang sangat sombong dan menjengkelkan ia berkata seperti itu pada semua siswa yang ada di sana. Namun karena buku buku Tio menarik, mereka tak memperdulikan ajakan anak anak perempuan sombong itu yang telah pergi meninggalkan Tio dengan cacian nya.

Ia hanya menarik nafas menahan emosinya, dan tetap fokus pada tujuan utamanya dan menganggap ini adalah ujian pertamanya saat memulai sesuatu yang benar. Karena pada dasarnya, melakukan sesuatu yang benar tidaklah mudah, karena yang mudah adalah mengucapkannya, bukan melakukannya.

Namun ujian nya tidaklah hanya sampai disini, segerombolan anak laki laki yang pernah mempunyai masalah dengannya sewaktu membela Seon datang, dengan tatapan mata yang jahat.

"Awas, mingir minggir sana... "

Semua siswa yang ada disana memberi jalan karena takut, baru saja mereka hendak mengacak acak buku itu teriakan seorang anak perempuan menghentikan niatan aksi mereka.

" Stooopppp, jangam ada yang bergerak... "

Suara itu tak pernah asing di telinga Tio, ya seorang anak perempuan dengan syal merah melilit di lehernya.  Dia adalah Seon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Risalah TioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang