Chapter 3

8.4K 612 18
                                    

Mata onyxnya melirik Sakura yang sedang memakan eskrim kesukaannya itu. Memang jika sudah menyangkut kesukaannya Sakura selalu tidak mempedulikan sekitar, hal yang paling Sasuke tidak suka memang tapi mau bagaimana lagi, mau marah? Mana bisa!!

Yah saat ini mereka sedang di basecamp tempat dimana yang selalu di habiskan oleh geng Uchiha ini.

Sasuke yang bosan di abaikan oleh kekasihnya melirik di mana Neji sedang main shogi dengan Shikamaru yang sesekali mata itu terpejam. Mata onyx Sasuke kembali bergulir melihat Naruto dan Sai yang sedang bermain playstasion, dimana Naruto menggerutu pada Sai dan pemuda itu hanya tersenyum palsu tanpa membalas perkataan dari mulut berisik itu.

Sasuke menghela nafas, mengubah posisi yang awalnya duduk menjadi posisi tidur dimana paha mulus kekasihnya menjadi bantal, Sakura hanya melirik sekilas lalu kembali menekuni kembali kegiatannya.

Pemuda raven itu memejamkan matanya, dia sama sekali tidak tidur hanya sedang menyusun rencana apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Bibir itu menyeringai tipis tanpa tau jika kini Sakura menatap dirinya aneh.
Kedua tangan mungil itu mencubit pipi kekasihnya, seolah mengembalikan ekspresi yang tadi sangat menyeramkan itu menjadi ekspresi yang selalu di tampilkan untuknya. Sakura paling tidak jika pemuda raven itu memasang ekspresi yang sangat menyeramkan seolah jika kekasihnya ini sedang menyusun rencana jahat seperti di film-film.

Dugaanmu tidak salah Sakura.

Sasuke membuka matanya dan memasang wajah merengut berpura-pura kesal dengan apa yang di lakukan Sakura. Tangan mungil itu tidak berhenti mencubit kedua pipi kekasihnya itu, bahkan kini kedua tangannya semakin jahil dengan mengobrak-abrik wajah tampan kekasihnya. Sakura terkikik geli dengan apa yang di lakukannya pada Sasuke, wajah kekasihnya sangat aneh karena ulahnya, apalagi dengan ekspresi kekasihnya yang memajukan bibir kedepan dan mata menatap kesal padanya membuat Sakura tertawa geli.

Dalam hati Sasuke bersyukur dia bisa membuat kekasihnya itu tertawa. Sasuke bangkit dari posisinya. Sakura masih tertawa tanpa henti, bahkan ada air mata yang keluar dari mata emeraldnya.

"Kau harus dihukum, Cherry" Sasuke menyerang Sakura dengan menggelitiki kekasihnya membuat gadis merah muda itu tertawa lebih ngakak (:v) dari tadi. Sasuke memegang pipi Sakura dengan satu tangan dan dengan cepat mengecup bibir yang membuatnya candu.

Cupcupcup

Sakura mencoba menjauhkan wajah tampan itu tapi tidak bisa, tenaganya habis karena tertawa lama tadi, jadi dia sekarang pasrah saja mendapatkan hukuman manis dari sang kekasih.

Sasuke yang melihat tidak ada perlawanan lagi kini semakin merapatkan tubuh mereka berdua.
Kedua tangannya memeluk pinggang kekasihnya dengan bibir yang semakin mendekat. Bibir mereka bertemu, tidak seperti tadi yang hanya mengecup kini Sasuke melumat lembut bibir manis itu. Cukup lama sampai

"Ehem" Sakura terlonjak kaget dengan deheman itu membuatnya melepaskan diri dan menjauh dari kekasihnya dengan kaku.
Sedangkan Sasuke yang terganggu menatap tajam Sai yang hanya di balas pemuda albino itu dengan senyum aneh.

"Aku hanya ingin bilang, bel masuk sudah berbunyi" setelah itu Sai meninggalkan pasangan itu berdua, menyusul sahabat-sahabatnya yang sudah duluan. Mereka menyuruhnya untuk memberitahu pasangan itu, jadilah dia mendapatkan tatapan super tajam dari salahsatu sahabat ravennya. Hah.

Sasuke berdiri sembari menjulurkan tangannya pada Sakura yang diam sembari menunduk.
"Kau kenapa, Cherry?" Tanyanya sembari berjongkok di hadapan Sakura.
Sakura mengangkat kepalanya, menatap Sasuke.

Deg

Sasuke menahan nafasnya seketika saat melihat wajah Sakura yang memerah, ah salah! Sangat merah itu bahkan sampai ketelinganya.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang