Chapter 17

3.4K 376 18
                                    

Gelap.

Semuanya gelap.

Ini dimana? Kenapa gelap sekali?

Toloong!!!!! Ku mohon!!!

Disini sangat sesak sekali!!

AAAAAA

Sakura terbangun dari tidurnya. Lagi lagi mimpi yang tak jelas itu. Kenapa akhir-akhir ini mimpi itu selalu hadir di tidurnya. Sakura memijit pelipisnya pelan, mencoba menghilangkan rasa pening yang datang.

Emeraldnya meralih pada tempat yang harusnya ada Sasuke di sana. Sakura mengerutkan alisnya, kemana kekasihnya itu? Mungkin sedang ke toilet, batinnya

Turun dari ranjang lalu berjalan ke arah dapur untuk mengusir rasa hausnya, tapi baru saja akan menuruni tangga tak sengaja Sakura mendengar suara yang sangat dia kenal sedang berbicara dengan orang lain melalui ponsel.

Tadinya dia tidak akan peduli tapi entah perasaan dari mana ia amat sangat penasaran apa yang di bicarakan Sasuke dengan orang di seberang sana.

"Aku tidak mau tahu! Cari orang itu! Secepatnya!"

"Jika kalian tidak menemukannya dalam satu bulan ini, ku pastikan kalian mati di tanganku"

Deg

Sakura merinding mendengar ucapan dan nada yang di lontarkan Sasuke. Tajam dan dingin.

Meneguk ludah gugup, Sakura berusaha menguatkan hatinya untuk tidak takut.
Melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti, Sakura mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdegup amat sangat kencang.

"Cherry? Kenapa bangun? Kau butuh sesuatu?" Tanya Sasuke yang cukup terkejut dengan kehadiran Sakura. Dia tidak mendengarnya kan? Sasuke menghela nafas, lalu berjalan kearah Sakura yang berdiri kaku.

"Sayang?" Panggil Sasuke.

Membalikkan badan, Sakura menatap onyx kekasihnya yang lembut itu. Nada tadi saat bertanya padanya sungguh penuh kelembutan, Sakura menutup matanya, menghilangkan ingatan tadi saat Sasuke menelpon.

'Aku mau minum'

Sasuke menganggukan kepalanya, lalu mengikuti langkah Sakura.
Setelah minum, gadis itu kembali kekamarnya dan berbaring. Menghiraukan Sasuke yang sedari tadi mengikutinya.

Ikut berbaring lalu memeluk tubuh mungil itu yang memunggunginya. Di kecup sekilas pucuk kepala merah muda itu, lalu mencoba ikut masuk ke alam mimpi. Melupakan sejenak masalah yang menghantuinya.

.
.
.

Sakura memejamkan matanya sembari menggelengkan kepala. Mencoba mengusir rasa kantuk ketika mendengar setiap kata yang keluar dari guru di depan sana. Bagai lantunan dongeng pengantar tidur, gadis itu membuat lipatan tangan dan menaruh kepalanya di sana. Bergerak, mencoba untuk mencari posisi yang nyaman.

Sedangkan lelaki di samping sang hanya tersenyum tipis dengan sebelah tangan sesekali membelai lembut pucuk merah muda itu.

Guru yang tadi ingin menegur mana mau saat mata onyx muridnya menyorot tajam, seakang berkata 'jangan-ganggu-kekasihku'. Sang guru hanya menghela nafas, mencoba menghiraukan pasangan kekasih yang seenaknya saja mengumbar kemesraan di depan umum apalagibdi dalam kelasnya.

Sasuke merogoh ponsel yang bergetar di dalam sakunya. Membaca sekilas tanpa perlu membalasnya, karena mungkin orang di seberang sana sudah tahu akan respon yang ia berikan.

10 menit berlalu, kini suara bel menggelegar di seluruh sekolah, menandakan jika seluruh kegiatan belajar-mengajar sudah selesai.

Semua murid berhamburan keluar dengan teratur, menuju kendaraan mereka masing-masing dan ada yang menunggu jemputan oleh supir mereka.

Pemuda berambut raven ini tida beranjak sedikitpun, mata onyxnya tanpa bosan melihat pemandangan cantik itu.
Ternyata suara bel tidak membuat Sakura bangun, mau bagaimana lagi. Lebih baik dia menunggu dari pada harus mendapat tatapan tajam dari pemilik mata emerald ini.

Tak berapa lama Sakura membuka matanya. Mencoba menetralkan penglihatannya, kini dia bisa dengan jelas melihat ada wajah tampan yang tersenyum tulus kearahnya.

"Kau sudah bangun?" Sakura mengangguk pelan. Jari panjang Sasuke mencoba untuk membuat sedikit rapih rambut merah muda yang cukup berantakan dengan pelan.

"Pulang sekarang?" Dan kembali hanya oleh anggukan Sakura menjawab.
"Ayo" menerima uluran tangan besar dan hangat itu.

Dalam perjalanan pulang, di dalam mobil hanya di isi oleh suara penyanyi terkenal yang cukup Sakura suka.

"Aku ada meeting mendadak hari ini, maaf" kepala merah muda itu menatap Sasuke yang sedang konsentrasi menyetir.

"Itachi-nii bilang ini cukup penting, dia tidak bisa untuk hadir, jadi aku yang akan menggantikannya. Tapi jika tidak mau di tinggal, aku bisa batalkan"

Sakura menggeleng keras. Menandakan dia tidak setuju dengan ucapan yang keluar dari mulut Sasuke.

Sasuke memarkirkan mobilnya lalu mereka berdua turun, menuju apartemen mereka dengan tangan saling bertautan erat.

Hal yang paling Sasuke sukai, saat Sakura menggenggam tangannya erat seakan gadis itu meminta pelindungan dari bahaya apapun padanya.

Membuka pintu lalu Sasuke langsung menuju kamar untuk segera mandi. Meeting dilakukan kurang setengah jam lagi, dia tidak punya waktu.
Sakura menghela nafas, mengambil tas yang dengan seenaknya saja Sasuke lempar ke sofa ruang tengah.

Tanpa perlu berganti baju, Sakura memasak makanan untuk Sasuke yang akan pergi lagi. Sup tomat dan juga jua tomat. Kesukaan kekasihnya.

Sasuke berjalan dengan tergesa-gesa, dasi masih belum terpasang hanya di sampirkan di pundak tegap itu.

Gadis itu menaruh semangkuk sup tomat di hadapan Sasuke dan langsung di lahap dengan terburu-buru. Jujur saja dia sudah tidak punya waktu, tapi Sasuke mana tega untuk tidak memakan makanan yang sudah di buat gadisnya dengan susah panyah.

"Aku sudah tidak punya waktu lagi" ucapnya setelah menghabiskan satu mangkuk sup tomat dan juga jus tomat itu.

Sakura mengangguk tapi dia memegang ujung kemeja putih yang Sasuke kenakan.

'Nanti ada temanku yang ingin kesini, boleh?'

Onyx Sasuke merubah menjadi waspada, "siapa?".

'Karin, aku tadi mengajaknya dan dia mau untuk main sebentar kesini'

Kedua alis Sasuke menukik, "Ya, tapi jika ada apa-apa cepat hubungi aku"

Sakura seketika mengagguk senang dengan senyum manis terlukis di wajahnya.

Sasuke terseyum tipis, "Akan kuusahakan pulang secepatnya" ucapnya sembari memakai sepatu.

Cup

Satu kecupan bibir dia berikan "Aku mencintaimu. Aku pergi"

Sakura mengangguk pelan lalu mengunci pintu setelah Sasuke pergi.

Hah sekarang waktunya bersih-bersih, dia tidak mau jika nanti Karin kesini memperlihatkan pemandangan berantakan. Tidak etis sekali.


.
.
.
.


Wehehehehe pendek guys😂😂

Aku mau bilang kalo alurnya mau aku cepetin, soalnya yah hmm biar bisa up cerita yang aku tulis pas jaman smp😂
Jujur aja aku punya banyak cerita yang aku buat dari smp-smk. Tapi karena cerinya biasaaaa baggggt jadi aku hapus. Ada satu cerita yang bikin aku gak tega buat hapus karena itu merupakan usulan dari temen aku ehheeh, cerita gak menarik sih cuma yah sayang aja ehehe, ada yang baca? Kwkkwwk

Maaf yah jika ada typo atau ketidak sesuaian kata, karena aku terlalu males buat baca ulang😂😂

Love kalian😘

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang