Gadis berambut merah darah duduk di atas tempat tidur dengan tangan yang menari-nari di atas layar ponsel canggihnya.
Tampak bahwa dia sedang mengirim pesan pada seseorang yang jauh di sana. Tak lama seringai muncul di wajah cantiknya "Permainan akan segera di mulai"
.
.
.
Mikoto menghela nafas. Kembali terdengar suara milik sang suami yang sedang menceramahi anak bungsunya."Sudah Fugaku-kun, lihat, Sasuke sudah menyesal" ucap Mikoto pada akhirnya.
Walaupun dia sendiri kesal dengan putra keduanya, tetap saja melihat sang anak yang sudah di ceramahi lebih dari 3 jam ini membuat hatinya tidak tega.
Semenjak Sasuke menjelaskan apa yang terjadi pada Sakura yang tertidur dengan jejak air mata yang sudah mengering membuat Mikoto syok, marah, dan khawatir tentunya. Ingin sekali Mikota memukul orang yang berani-beraninya menyiksa putrinya. Dan entah tau dari mana Fugaku tiba-tiba saja pulang dengan raut wajah dingin bercampur dengan khawatir.
Setelah melihat keadaan Sakura, Fugaku turun dan memarahi Sasuke yang hanya bisa diam menunduk menyesal.
"Sepertinya Ayah harus benar-benar menjauhkanmu dari Sakura"
Mata onyx Sasuke melebar mendengar ancaman sang ayah, "Otousan a-"
"Kau tidak bisa di percaya!"
"Tousan!"
"Tidak Sasuke!"
"Aku mohon tousan, aku sungguh menyesal, aku berjanji dengan hidupku akan selalu menjaga Sakura"
"Belum berapa lama kau berjanji akan melindunginya, dan lihat apa yang terjadi, kau sungguh membuat ayah kecewa Sasuke"
Dug
Sasuke berlutut di hadapan ayahnya, membuat Mikoto dan Fugaku terkejut bukan main
"Ku mohon tousan, beri aku satu kesempatan lagi, aku tidak mau jauh darinya, aku mohon" dengan lirih Sasuke berucap dan masih tertahan di posisinya.
Fugaku diam cukup lama membuat Sasuke merasakan ketegangan dari setiap detiknya.
"Terserah" setelah mengucapkan kata itu Fugaku pergi meninggalkan Sasuke yang bersyukur dan Mikoto yang terharu dengan apa yang di lakukan anaknya untuk gadis yang dia sangat cintai.
"Arigatou Otousan" bisik Sasuke tapi masih terdengar di telinga Mikoto.
.
.
.
Sakura mengusap kepalanya pelan. Rasa sakitnya sudah pergi. Dia bangkit dari ranjang kemudian masuk kekamar mandi tapi baru saja membuka pintu, Sasuke masuk kedalam kamar dengan beberapa noda kotor di seragam milik pemuda itu."Kau sudah bangun? Apa masih sakit?"
Sakura menggelang pelan, sembari menyingkirkan sebelah tangan Sasuke yang menangkup pipinya lalu menggenggamnya.
Sasuke yang melihat ada kilatan khawatir di mata emerald gadisnya hanya tersenyum tipis.
"Aku tidak apa-apa" Sakura kembali menggelang seakan tidak percaya dengan ucapan yang terlontar dari bibir kekasihnya.
"Sungguh sayang"
Sasuke tertawa pelan saat dia dengan sengaja menarik pipi kekasihnya hingga membuat gadis itu meringis lucu.
"Sana mandi, kau bau"
Bugh
Pukulan tak seberapa Sakura mengenai perut Sasuke yang sekarang sudah tertawa melihat wajah marah gadisnya.
Sakura masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya kencang, menunjukan bahwa dirinya kesal pada Sasuke.
Sasuke hanya terkekeh lalu berjalan ke balkon dimana terlihat pemandangan yang menyegarkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
ФанфикHanya sebuah cerita seorang pemuda yang sangat mencintai gadisnya . . . Baca aja dah😂 gak bisa buat summary🤣🤣