Chapter 5

7K 541 19
                                    

Sakura memandang kagum pada lelaki rambut raven itu. Sejak pertandingan basket antar kelas di mulai mata emeraldnya tak bisa lepas dari sosok sang kekasih. Sakura bisa melihat bagaimana mengagumkannya seorang Uchiha Sasuke saat melakukan lemparan ke ring tanpa pernah melesat. Sakura jadinya ingin sekali bisa bermain basket agar bisa terlihat seperti itu ehehe...

Teriakan dari siswi-siswi semakin terdengar nyaring saat melihat bagaimana pujaan mereka menunjukan salah satu keahliannya. Paling banyak mereka menjeritkan 'Sasukeeee-kun' 'Uchiha-kun sangat keren' 'jadikan aku pacarmuu' nah begitulah contohnya. Membuat Sakura kembali menutup kedua telinganya.

Apalagi saat sang kekasih mencetak point jeritan itu semakin memekakkan telinganya.
Sakura berdiri dari bangku di mana itu khusus untunya, saat melihat sang kekasih berjalan sembari tersenyum kearahnya. Sakura memberikan minum dan mulai menyeka keringat Sasuke dengan telaten.

Jangan bertanya siapa yang menang, karena kita sudah tau sendiri bahwa pasti team sang Uchiha yang menang.

Sakura selesai menyeka keringat si sepanjang wajah dan leher kekasihnya, Sasuke yang mungkin agak lelah menyenderkan kepala ravennya di bahu mungil Sakura, dan tangan mungil Sakura secara reflek atau memang sudah kebiasaan mulai mengusap lembut rambut lepek itu.

Adegan manis tersebut bisa di lihat oleh semua orang di dalam gedung indoor ini.
Banyak yang iri pada Sakura, karena dapat membuat pemuda dingin itu menjadi hangat hanya pada gadis pink itu.

Mata aquamarine berkilat tajam memandang sepasang manusia atau lebih tepatnya pada gadis merah muda itu dengan pandangan membunuh.

Tak jauh dari sana ada seseorang yang memperhatikan gadis merah muda dengan tatapan menyelidik.

.
.
.

Sakura menaruh semua bukunya di tas pink miliknya, Sasuke yang di sampingnya hanya menguap pelan. Pelajaran sejarah memang membuatnya mengantuk.

Sasuke membuka dua bekal yang memang sengaja di bawa untuknya dan Sakura.
Naruto yang baru saja akan mengajak sang sobat pergi kekantin mengernyitkan alisnya. Tidak biasanya Sasuke membawa bekal, batinnya. Emmm mungkin karena Sakura-chan, batinnya lagi.

Mata Naruto berbinar saat melihat bekal yang di bawa sahabatnya itu.

"Temeee aku mauuuu" pintanya dengan semangat.

Sasuke menutup kembali bekalnya dan menjauhkan dari jangkauan Naruto.

"Cih, beli saja di kantin" ucap Sasuke ketus.

Tidak ada yang boleh memakan masakan Sakura selain aku, batin Sasuke egois.

"Ayolaah, aku hanya ingin mencicipinya sedikiiiiiiit saja" pinta Naruto lagi dengan puppy eyes yang membuat Sasuke mual seketika.

"Tidak"

"Sedikit saja"

"Tidak"

"Temeeeee"

"No"

Naruto mendecih keras, pelit sekali sahabatnya ini.

'Kau boleh mencicipi punyaku, Naruto-san'
Raut wajah Naruto kembali berbinar saat membaca tulisan tangan di atas kertas itu.

"Benar, Sakura-chan?" Sakura hanya mengangguk. Sasuke mendecih dalam hati kesal.

"Tidak boleh, dia makan saja di kantin." Ucapan Sasuke membuat Naruto merengut.

'Tak apa Sasu-kun'

"Tidak boleh, Cherry. Aku tidak rela masakan lezatmu di makan oleh manusia sepertinya"

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang