Chapter 19

3.6K 411 26
                                    

Sakura menghembuskan nafas pelan, menahan rasa sakit hati yang entah kenapa hari ke hari semakin menyakitkan.
Seminggu sudah setelah dia tahu semua itu, ia mencoba tuk bersikap biasa pada Sasuke yang entah kenapa masih tidak membuka suara untuk masalah itu.

Sempat beberapa saat ia menangis seorang diri di kamar jika tidak ada Sasuke di sekitarnya.
Kembali dia hembuskan nafas. Mencoba tetap tenang meskipun hatinya berdegup kencang dan amat sangat menyakitkan

Melangkah pelan menuju punggung tegap yang sedari tadi menunggu untuk berangkat sekolah.

"Sudah selesai?" Tanya Sasuke sembari mengelus kedua tangan mungil itu yang sedang memeluknya dari belakang.

Entah kenapa Sakura semakin manja dan protektif padanya, saat ada gadis yang menatapnya Sakura selalu mencubit perutnya sebagai kekesalan yang tak tersampaikan dan Sasuke suka itu walaupun badan sexynya yang terkena imbas. Sisi manja dan cemburu Sakura yang selalu dia inginkan keluar akhirnya terwujud juga.

"Ayo berangkat"
Sakuta mengangguk lalu melingkari tangan tegap itu erat, seakan takut jika Sasuke lepas darinya. Sedangkan pemuda itu senyum tertahan dengan membalas mengelus rambut favorit milik Sakura lembut.

Sesampainya di sekolah, Sakura langsung pergi meninggalkan Sasuke. Bukan karena marah hanya saja dia sudah tidak kuat menahan rasa mual yang entah kenapa tiba-tiba menyerang.

Sasuke yang melihat Sakura berlari meninggalkannya langsung ikut berlari, tidak mau membiarkan Sakura sendirian.

Masuk kedalam toilet perempuan tanpa malu, Sasuke segera membantu kekasih merah mudanya. Memijit tengkuk itu lembut mencoba membantu.

Saat ada seorang gadis yang masuk segera Sasuke beri tatapan 'pergi-kau' hal itu membuat gadis itu pergi dengan terbirit-birit, takut jika dia tidak menuruti perintah dari seorang Uchiha.

Sakura selesai memuntahkan isi perutnya, uuh dia merasa sedang melayang sekarang, rasanya dia tidak menapak. Sungguh ini membuatnya ingin menutup mata.

Melihat gelagat kekasihnya yang mulai aneh Sasuke segera memeluk tubuh ringan Sakura yang sudah tidak sadarkan diri.

"Yatuhan" onyx Sasuke melihat wajah Sakura yang sangat pucat. Padahal tadi pagi kekasihnya tidak apa-apa, tidak ada tanda-tanda akan pingsan seperti ini.

Tanpa banyak pikiran lagi Sasuke langsung membawa Sakura ke rumah sakit tanpa memperdulikan sepanjang jalan dari toilet sampai parkiran mobil mereka manjadi pusat perhatian

Dengan mencoba tenang Sasuke membawa mobil sebiasa mungkin, dalam hati dia mengumpat. Kenapa rasanya rumah sakit sangat jauh. Di pukulnya stir keras saat lampu merah menyala. Sialan!

Onyx Sasuke menatap Sakura lalu mengelus pipi lembut itu pelan. Beberapa saat kemudian lampu hijau sudah menyala lalu Sasuke menggas mobil secepat mungkin tidak memperdulikan banyak umpatan dan klaksonan mobil yang menegurnya.
.
.
.

"Bagaimana?" Pertanyaan yang seketika keluar saat dokter baru saja keluar.

"Kita bicarakan di ruangan saya"

Sasuke mengikuti langkah dokter itu, setelah sampai dia langsung duduk dengan tidak sopannya.

"Cepat jelaskan, aku tidak mau meninggalkan kekasihku terlalu lama!" Ucap Sasuke dengan nada ketus.

Dokter itu nya mencoba bersabar juga memaklumi semua sikap dari bungsu Uchiha di depannya ini.

"Apa pasien sedang banyak pikiran akhir-akhir ini?"
Sasuke mengernyitkan alisnya tidak mengerti akan pertanyaan si dokter.
Lelaki itu hanya menggeleng pelan.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang