Sasuke tersentak saat ada yang menepuk bahunya pelan. Kepala ravennya menoleh pada Sakura yang berdiri di samping kursinya."Maaf, aku melamun" Sasuke kembali menyantap makanan yang masih banyak di piring, padahal sudah lima belas menit yang lalu mereka mulai makan.
'Kenapa? Makanannya tidak enak?'
Sasuke langsung menggeleng keras "Masakanmu tidak pernah tidak enak, Cherry".
'Lalu kenapa? Sedari tadi Sasu-kun melamun' sungguh Sakura heran dengan tingkah laku Sasuke hari ini.
"Ada sedikit masalah di kantor, emm hanya itu saja" Sakura mengerutkan keningnya, merasa ragu dengan yang di katakan Sasuke.
Puuk
Sasuke mengusap pucuk kepala Sakura lembut, "Aku sungguh tidak apa-apa, sayang".
Gadis itu hanya mengangguk pelan lalu berjalan ke wastafel sembari membawa piring kotor untuk di cuci.
Sasuke menghela nafas panjang. Dalam hati dia tidak enak berbohong pada Sakura tapi berkata jujur? Ceeh mana mungkin dia lakukan untuk yang satu ini. Biarkan hal ini menjadi rahasia untuk semuanya.
.
.
.Sakura menyisir rambutnya lalu mengumpulkannya jadi satu untuk di ikat ponytail. Seperti perkataan Sasuke tadi mereka akan pergi jalan-jalan.
Menggulum senyum bahagianya, Sakura sudah rapih dengan dress putih selutut dan juga pentopel putih.
"Cherry, kau sudah siap?" Sasuke memakai kaos hitam polos di lapisi oleh kemeja putih yang tidak di kancing, celana selutut berwana putih dan sepatu putih.
Sakura sedikit memoles bibirnya dengan lipstik berwarna pink. Juga memakai bedak bayi ke wajah cantik itu.
Gadis itu berbalik, berjalan kearah kekasihnya yang sedang memakai jam tangan. Sakura menarik tangan itu, Sasuke balas dengan merangkul dengan merangkul bahu mungil milik gadisnya.Pemuda raven itu mencium pelipis Sakura lalu berjalan keluar menuju mobil yang terparkir manis di basement Apartement mewah mereka.
.
.
.Sakura sedari tadi tidak menghilangkan senyum di wajahnya. Ini pertama kalinya dia ke tempat wisana yang sangat di kenal oleh semua orang dari anak kecil sampai orang lanjut usia.
Tangan mungil itu menggengam tangan kekasihnya yang tidak lepas semenjak mereka turun dari mobil, erat. Menyalurkan bagaimana dia sangat senang ke sini.
Mata emeraldnya tidak lepas dari pemandangan di depannya yang sedang ada parade. Di sana banyak sekali karakter-karakter yang selalu dia tonton.
Haha sungguh menyenangkan sekali disini. Batin Sakura.
Pandangan Sasuke sama sekali tidak lepas dari ekspresi wajah kekasihnya itu. Melihat gadisnya bahagia seperti ini membuat Sasuke semakin tambah mencintai Sakura dan ingin selalu Sakura selalu di sisinya.
Deg
Hati Sasuke bagai di hantam keras dengan kejadian yang telah dia alami waktu lalu. Pemuda itu tidak bisa membayangkan Sakura mengetahui ini. Dia tidak mau Sakura membencinya. Amat sangat tidak mau.
Sialan! Kenapa dia harus ingat kejadian itu saat bersama Sakura. Dia sengaja mengajak Sakura pergi, selain untuk menghibur kekasihnya, Sasuke juga berniat untuk melupakan kejadian yang amat mengerikan di sepanjang lelaki itu seumur hidup.
Haaaah. Sasuke menghela nafas lelah, ingin rasanya dia menghantam kepalanya untuk melupakan hal itu. Tanpa sadar Sasuke mengacak kepala ravennya kasar hingga membuat Sakura menatapnya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
FanfictionHanya sebuah cerita seorang pemuda yang sangat mencintai gadisnya . . . Baca aja dah😂 gak bisa buat summary🤣🤣