Selesai sudah, semuanya sudah bersih dan rapih. Sakura memasuki kamar mandi, membersihkan diri dari keringat dan debu yang menempel padanya.
Selesai mandi Sakura memakai celana bahan selutut juga kaos putih yang cukup kedodoran dia pakai.Ting tong
Suara bel apartementnya berbunyi, seketika Sakura tersenyum senang. 'Itu pasti Karin'
Sakura berjalan tergesah dari kamar menuju pintu, senyum ceria terlukis di sana. Ini merupakan hal pertama yang sedari dulu dia inginkan. Ada teman yang berkunjung ke tempat tinggalnya dan melakukan sesuatu yang menyenangkan hingga lupa waktu.Ceklek
Senyum manis di bibir tipis itu pudar saat tidak ada siapa-siapa di sana. Alis merah muda mengekerut, tidak mengerti saat ada kotak kecil terletak di depan pintunya.
Dengan rasa penasaran dia ambil lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana. Sakura membaca di sana ada tulisan "Untuk Sakura". Berarti tidak apa-apa kan dia buka kotak ini.
Entah kenapa detak jantung Sakura meningkat dari biasanya. Saat buka kotak itu, ia hanya melihat ada selembar foto yang membuat dadanya serasa berhenti berdetak. Matanya panas, lelehan air mata tanpa komando keluar dari manik emerald indah itu.
Sakura mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, berpositif thinking. Tapi saat kembali melihat foto itu, sudah jelas jika disana adalah kekasihnya yang sedang tidur sembari memeluk wanita di sampingnya mesra juga dengan tidak memakai atasan apapun. Wajah wanita disana di buat blur, sama sekali tidak terlihat jelas mata maupun warna rambut itu, yang jelas wanita itu juga sama tidak memakai atasan apapun kecuali bra yang seperti di pakai asal-asalan. Di sana juga tertera tanggal dan jam berapa foto itu di ambil. Itu sesuai saat Sasuke tidak pulang kerumah.
Gadis itu mengusap air mata yang amat sangat deras mengalir. Membuang nafas, mencoba menenagkan pikirannya yang kacau, tapi dia tidak bisa. Hatinya sakit. Amat sangat sakit melihat foto ini.
.
.
.Deg
Sasuke memegang dadanya yang berdenyut sakit tiba-tiba.
Itachi melihat adiknya aneh, "kau kenapa?" Tanyanya pelan. Saat ini mereka sedang berada di tengah rapat yang baru saja di mulai 30 menit yang lalu.Pemuda raven itu menggelengkan kepalanya, pikirannya seketika teringat gadisnya.
"Hn. Tak apa"
'Sakura'
.
.
.Sasori menghentikan laju mobilnya saat mata hazelnya tidak sengaja melihat sekilas warna merah muda di trotoar jalan yang lumayan sepi.
Apa yang di lakukannya disini?, batinnya bertanya.
Dengan segera lelaki itu turun dari mobil setelah berbicara sebentar pada Seiya untuk tetap di dalam mobil.
"Sakura?"
Gadis itu mendongak saat ada orang yang memanggilnya dengan suara lembut dan .... familiar.
Hazel Sasori membulat saat melihat emerald cerah itu memerah dan redup.
"K-kau kenapa?" Tanya Sasori dengan nada yang amat sangat kentara khawatir dan cemas.
Kepala merah muda itu menggeleng pelan, kembali menundukan kepalanya. Sakura tidak mau jika orang lain tau apa yang terjadi padanya.
Pemuda bersurai merah itu menghela nafas, mengatur emosi yang akan keluar jika tidak bisa dia kontrol.
"Bagaimana kalau kau ikut dengan sebentar? Kita makan dulu, oh tenang saja, kita tidak berdua jika itu yang kau takutkan. Di dalam sana ada Seiya". Ajak Sasori sembari menunjuk mobil merahnya yang terparkir tak jauh dari mereka berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
Fiksi PenggemarHanya sebuah cerita seorang pemuda yang sangat mencintai gadisnya . . . Baca aja dah😂 gak bisa buat summary🤣🤣