Chapter 21

6.6K 523 81
                                    

Pemuda raven itu merenggangkan badan kekarnya yang sangat kaku ini. Tiga hari sudah dia disini, otak juga badannya tidak berhenti bekerja, tapi setidaknya terbalas dengan dia bisa pulang, menemui gadis yang amat sangat di rindukannya.

Ah membayangkan senyum manis dari gadisnya semakin membuat Sasuke ingin cepat menemui Sakura.

"Siapkan jet pribadi ku" setelah mendengar perintah dari sang boss, sekretaris itu segera melaksanakannya.

Sasuke mengambil ponsel di saku celana bahan mahal itu. Mengecek apakah Sakura mengirimnya pesan, tapi tidak ada satupun. Mencoba maklum, dia menelpon kekasihnya akan tetapi ponsel Sakura tidak aktif.

Jam di sini menunjukkan 06:30, berarti di jepang sekarang 14:30. Mustahil jika Sakura belum bangun, apalagi dengan hari sekarang yang tidak libur sekolah.

Memijit pelipisnya pelan, Sasuke menghela napas. Jangan berpikir negatif, gadisnya pasti baik-baik saja dengan ada keluarga Uchiha yang mendampinginya.

"Permisi tuan, pesawat jet anda sudah siap"

"Hn" bangkit dari duduknya, Sasuke pergi dari ruangan menuju pesawat yang sudah siap membawa diirinya pulang.
.
.

Selama perjalanan di pesawat, Sasuke mengistirahatkan badannya sejenak. London-Tokyo membutuhkan waktu 10 jam lebih, tapi dengan kekuasaannya dia hanya membutuhkan setengah dari waktu itu, 5 jam . Itu cukup untuk mengistirahatkan badannya yang selama tiga hari tidak istirahat.

Setelah mendarat dan keluar dari pesawat jet pribadinya sudah ada mobil yang siap mengantar dirinya ke rumah keluarga Uchiha.

Masuk kedalam mobil, Sasuke sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Sakura yang pastinya sudah pulang dari sekolahnya.

Selama perjalanan pulang pemuda itu tidak berhenti tersenyum tipis. Dia amat sangat merindukan kekasihnya yang sudah tiga hari ini tidak di lihat olehnya.

Sampai di rumah, Sasuke langsung keluar dan masuk menuju dengan langkah tergesa-gesa.

Saat di buka pintu tidak ada siapa-siapa, apa mungkin dia sedang makan malam?

Tungkai panjang itu segera menuju ruang makan, tapi kosong, tidak ada siapapun disana. Hanya ada pelayan yang sedang memasak untuk dirinya.

"Mereka kemana?" Tanyanya.

Sang pelayang yang sedang memasakpun menjawab "tuan Fugaku dan yang lainnya pergi tuan, sudah dari sore tadi" mendengar pernyataan dari si pelayan membuat Sasuke kecewa. Dia pikir saat pulang ada senyum manis yang menyambut dirinya.

"Kemana?"

"Mohon maaf tuan, saya tidak tau"

Sasuke melangkah penuh kekecewaan menuju sofa, di baringkan tubuhnya disana.

Haah, menyebalkan.

Tak berapa lama ada suara mesin mobil yang berhenti di depan sana. Sasuke berasumsi jika itu milik limosin milik ayahnya.

Memperbaiki cara duduk Sasuke entah kenapa jantungnya berdetak begitu cepat.

Apa nanti Sakura akan langsung memeluknya?

Ah dia yakin jika gadis itu akan sangat rindu padanya, karena ini pertama kalinya Sasuke meninggalkan Sakura tiga hari tanpa bertatap muka.

Saat melihat ayah, ibu dan kakaknya masuk Sasuke berdiri, dalam hati bertanya, di mana Sakura?

Sasuke mengernyitkan alisnya bingung saat melihat tatapan dari ke tiga anggota nya beragam.

Ayahnya menatap tajam, ibunya menatap penuh kekecewaan juga anikinya menatap kasian pada dirinya.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang