11|Tawaran

2K 90 3
                                    

Permainan bola basket telah usai dan sekarang giliran ekskul Cheerleadres. Banyak juga yang menanti ekskul ini terutama lagi pada kaum pria. Yang menanti–nanti ingin cuci mata dengan melihat gadis cantik nan menawan. Karena mengikuti ekskul itu harus punya tampang cantik. Sebenarnya itu bukanlah peraturan asli hanya saja Monica yang menambahinya dengan asal sehingga membuat wanita dengan muka pas–pas an jadi minder dan mengurung kan niatnya untuk mengikuti ekskul ini.

Sekarang tim Cheerleadres sedang bersiap–siap untuk menampilkan bakatnya.

"Denger–denger tim Cheerleadres itu diketuai oleh Monica tau" kata Aurel yang masih setia di tempatnya itu.

"Ah! Jadi males kalo gitu, cabut aja yuk?" ajak Kei. Kei masih tidak suka atas perlakuan Monica terhadap dirinya.

"Jangan cabut! Ntaran aja gue pengen liat seberapa hebatnya dia. Biar tau sisi hebatnya selain ngejudge adek kelas" ujar Aurel yang penasaran bakat Monica.

"Yaudah deh kita liat aja"

"Gaes gua ke toilet dulu ya udah kebelet nih" kata Salsa yang beranjak berdiri meninggalkan mereka.

Dan di angguki oleh mereka bertiga "Oke"

Salsa berlari dengan terburu–buru karena ia sudah tidak tahan lagi. Di toilet Salsa seperti mengeluarkan beban hidupnya yang telah ia tahan sedari tadi. Setelah selesai Salsa hendak pergi meninggalkan tempat itu. Namun, baru selangkah kaki yang keluar terdengar suara dari arah tempat ganti tim Cheerleadres karena memang tempatnya berdampingan dan tidak terlalu jauh, suara terdengar familiar di telinga nya. Dengan penasaran ia menguping dan melihat sedikit dan mengendap–endap supaya tidak ketahuan. Dia tersentak kaget melihat Monica and the geng sedang merencanakan sesuatu.

"Gue udah susun rencana lagi" ujar Monica dengan tersenyum miring.

"Rencana apa?" tanya Adisty penasaran.

"Jadi gini.... " Monica memberitahukan rencana kedua untuk menjebak Kei. Karena ia masih geram dan belum puas untuk membuat nya malu dan terluka.

Adisty dan Grabiel paham akan rencana yang di berikan Monica.

Salsa pergi dari situ yang sudah puas mendengar rencana Monica dan seperti memikirkan sesuatu. Setelah selesai memikirkan sesuatu ia pergi karena sepertinya mereka juga akan keluar.

****

Salsa melihat teman–temannya yang masih setia duduk di tempat tadi. Dia menghampiri mereka dan ikut duduk bersama ketiga temannya itu.

"Lo lama banget Sal? Pup ya lo?" tanya Rissa asal.

"Jorok banget sih Sal" kata Aurel yang mendengar perkataan Rissa.

"Ye! Mana ada gua tadi ada urusan sebentar" jelas Salsa dengan senyuman sok manis.

"Idih senyumnya bikin muntah" ledek Kei yang melihat  senyum sok manis Salsa.

"hehe" Salsa hanya terkekeh kecil.

Tidak sadar ternyata Monica sebagai ketua tim  Cheerleadres telah hadir. Mengisi lapangan yang kosong dan sekarang terisi. Tim Cheerleadres memulai gerak–gerik yang sangat lincah. Dengan gerakan yang sederhana sampai gerakan yang bisa menguras tenaga karena harus mebopong atau menahan beban teman yang menaiki tangan ataupun punggung. Gerakan sangat bagus dan rapih seperti sudah disiapkan beberapa hari sebelumnya dengan sangat matang. Setelah selesai tampil mereka di tepuki tangan dengan gemuruh. Seakan terhibur dengan atraksi mereka. Seperti sebelumnya setelah selesai maka osis atupun tim ekskul akan menyebarkan dan mencatat yang ingin mengikuti ekskul itu.

"Keren juga si" Kei mengakui bakat kakak kelasnya itu.

"Pantesan jadi queen bee SMA Garuda abisnya cantik dan ketua tim Cheerleadres lagi" puji Salsa.

"Cantik–cantik tapi garang mah buat apa" kata Rissa dengan muka kesalnya.

"Eh! Mereka kayanya mau kesini?" kata Aurel yang melihat Monica and the geng mengarah pada mereka.

Monica and the gengnya menghampiri Kei dan teman–teman dengan memasang muka belagu dan sok–sokan.

"Hi! Ketemu lagi nih cantik" basa–basi Monica yang terlihat basi.

"To the point aja?" sengit Kei yang tak tahan melihat muka kakak kelasnya ini.

"Uh! Santai dong buru–buru banget" Kata Monica yang melipat tangan ke dadanya. "Apa mau kencan sama ketua osis? Uh peletnya mempan nih ya?" ujar Monica meledek. Monica melihat keteman–temannya dan tertawa.

Keempat ini memasang muka datar. Sedatar–datarnya orang datar. Mereka tidak tahan dan ingin muntah melihat muka sok polos dan sok lucu yang di pasang oleh Monica and the geng.

"Ya ampun muka diksku serem amat" ujar Adisty yang mencolek setiap dagu keempat adik kelas itu.

"Kalau gak ada yang diomongin kita pergi!" kata Kei yang mengajak teman–temannya ini pergi.

"Eheh! Tunggu gak sopan banget sih jadi adik kelas, Kakak kelasnya itu kalo lagi ngomong itu di dengerin bukan malah mau pergi!" ceramah Monica dengan nada tinggi.

Terdengar helaan nafas yang berat keluar dari mulut mereka berempat.

"Yaudah ada apa kak?" tanya Aurel sesopan mungkin. Karena tidak mau ambil pusing soal urusan ini.

"Nah gitu dong. Besok lo ajarin tuh temen–temen lo cara bicara sama orang yang lebih tua" ujar Grabiela menyambung sambil menunjuk Kei Salsa dan Risaa.

"Jadi gini ya Gue kesini mau nawarin lo orang empat ini masuk tim ekskul?" tawar Monica. Mendengar tawaran itu Ketiga orang ini tersentak kaget, kecuali Salsa karena Salsa sudah tau sebab dia menguping. Namun, dia belum menceritakan itu semua kepada temannya.

"Baik kak kita setuju dan akan masuk ke eskul itu" jawab Salsa secepat mungkin. Seperti sudah merencanakan dengan matang. Namun, ketiga temannya hanya melongo dan meruntuki ke bodohan temannya itu. Mengikuti satu ekskul dengan Monica sama saja masuk ke kadang macan.

Mendengar ucapan Salsa, Monica mengangkat bibirnya menandai rencananya awal berjalan dengan mulus.

"Yaudah nanti malam kita latihan. Kenapa malam? Kalian gak perlu tau datang aja!" perintah Monica dan beranjak pergi meninggalkan mereka berempat.

Saat Monica and the geng pergi. Salsa di serang berbagai tatapan dan juga pertanyaan. Namun langsung saja dia beritahu yang sebenarnya. Bahwa Monica merencanakan sesuatu, karena dia sudah tau rencananya jadi dia berencana akan membalikan rencana Monica kepada dirinya sendiri.

"Lo pinter juga ya Sal" puji Kei yang mendengar rencana Salsa.

"Gud dah" Rissa mengacungkan jempol nya.

"Apa harus malam ya?" tanya Aurel dengan tatapan tidak yakin. Karena ia sangat takut berada di sekolah saat malam.

Mereka bertiga mengangguk keras "Haruss!"

**

Yee update👏
Rencana apa ya yang di buat Monica? Dan justru bakal balik ke dia?
Ah penasaran gak sih?
Tunggu kelanjutannya oke...
Vote and comment! Ya
Hargai penulis!

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang