36 | Ekskul Musik

1.1K 40 0
                                    

Pagi ini sangat cerah. Matahari bersinar sangat terang di atas sana. Membuat yang terkena akan menyipitkan mata karena sinarnya. Keisha dan Kaisha baru turun dari mobil. Mereka di antarkan oleh supir tidak di jemput Arka.

Mereka berdua menelusuri koridor. Hati Keisha sangat berbahagia, jelas dari auranya karena ia terus tersenyum membuat Kaisha yang ada di sampingnya merasa terheran-heran.

Keisha merangkul Kaisha menimbulkan kepercayaan bahwa mereka saudara kembar. Tetapi di sebrang koridor mereka berpisah karena kelas yang berbeda.

"Gue pergi dulu, daa... " Keisha melambaikan tangan kepada Kaisha dan di balas dengan senyuman.

Kelas Keisha melewati perpustakaan dan dia melongo ke samping perpustakaan yang pintunya terbuka.

Dia menyipitkan matanya sebentar lalu berfikir. Dia baru tau ada ruangan di sebelah perpustakaan. Karena penasaran dia masuk. Dia kaget ternyata ini ruang musik karena ada beberapa alat musik disini. Dia duduk di kursi yang di depan piano itu. Tangannya yang lentik menari di atas piano itu menimbulkan suara yang merdu. Dari kecil Keisha sudah bisa bermain piano, di rumah pun ada tetapi jarang dia sentuh semenjak memasuki SMA ini.

Masuk kelas masih tersisa lima belas menit. Masih ada waktu untuknya disini dan memainkan piano itu. Tanpa sadar mulut Keisha mengalunkan lagu Speechles— Naomi scott.

Keisha menyudahi menyanyikan lagu itu dengan senyum. Ternyata ia bisa juga menyanyikan lagu itu dengan mudah.

Prok prok

Ada suara tepukan tangan dari belakang Keisha. Keisha menoleh, dia melihat ada lelaki di belakangnya yang sedang bertepuk tangan dengan senyuman yang ada di bibirnya. Matanya pun menghadap ke dirinya.

Apa dia denger gue nyanyi?

"Eh, maaf ya kak. Gue main masuk aja" Keisha meminta maaf. Lihat dari bed yang di gunakan dia adalah kakak kelas.

"Biasa aja kali, suara lo bagus. Mainan piano lo juga keren." puji cowok itu.

"Enggak kok, itu mah biasa aja" jawab Keisha masih sedikit kaku.

"Gue tawarin lo buat ikut ekskul musik, mau?"

Keisha masih tampak berfikir. Dia menimang tawaran ini. Dia juga kan tidak memasuki ekskul apa pun.

Keisha mengangguk, "Iya mau"

"Iya udah kak, udah mau bel gue permisi dulu" ujar Keisha sopan.

"Eh tunggu! Gue belum tau nama lo?"

Keisha berbalik lalu mengulurkan tangannya, "Keisha"

Cowok itu pun membalas, "Marvel"

**

Keadaan kantin sangat ramai. Semua manusia ini sedang melahap makanan yang ada di depannya. Itupun sama yang dilakukan oleh Keisha dan teman-temannya.

Mereka berempat mengeluarkan keluh kesah dan rasa letih berfikir karena baru saja ulangan matematika yang menguras tenaga dan otaknya itu.

"Laper banget gue, abis ulangan susahnya minta ampun!" ucap Salsa hiperbola.

"Lebay banget si lo, nyontek gua aja belaga kaya mikir lo!" protes Rissa, sebab Salsa hanya banyak bertanya saja.

"Yang penting gue udah usaha ya." ucap Salsa tidak mau kalah.

"Udah si woi, yang lalu ya udah lah berlalu" seru Aurel yang sedang menyeruput baksonya itu.

"Kaya judul lagu aja El" seru Keisha.

"Masa iya?"

"Kita gak ada niatan masuk ekskul gitu?" tanya Rissa.

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang