15|Preman

2.1K 88 3
                                    

"Kak,,,, Kak,,,, Kak Iki?" panggil Keisha sambil menuruni anak tangga.

"Ada apa Kei?" tanya Mia yang mendengar Kei memanggil Rizki.

"Ini Bun, Kei ingin ke minimarket dan meminta Kak Iki untuk menemai Kei, tetapi Kei panggil kok gak ada Kak Ikinya. Dimana ya Bun?"

"Baru saja Iki pergi keluar tidak tau kemana" jelas Mia.

Keisha menghela nafas kasar. Dia telat dan harus ke minimarket sendiri tanpa ada yang menemani.

"Yasudah Bun aku ingin pergi sendiri saja" Kei bergegas pergi keluar. Untung saja ini belum larut malam dan di izinkan pergi. Kebetulan Erlan saat ini sedang ke luar kota, begitu lah Ayahnya jarang ada di rumah karena tugas kantor yang mengharuskan pergi ke luar kota.

****

Keisha berjalan seorang diri di jalan yang begitu sepi. Mungkin hawa yang begitu dingin karena baru saja hujan jadi pada di rumah dan menikmati coklat panas di kamar dengan balutan selimut tebal.

Keisha memilih jalan dari pada diantar supir dengan tujuan ingin mandiri.

Keisha melangkah dengan cepat saat bertemu dengan preman. Keisha belum tau jelas itu preman atau bukan tetapi di lihat dari penampilan pun sudah mencerminkan bahwa itu preman karena mereka, yah karena ada dua orang cwo menggunakan celana jeans berwarna hitam, berkaos dan berjaket kulit dan satunya mempunyai tato di leher. Pandanganya sangat seram.

Apalagi pakaian Keisha saat ini sangat lah minim karena fikir Keisha aman–aman saja. Dia sekarang hanya mengenakan kaos berwarna krim dengan balutan kain transparan dan androk berwarna navy selutut.

Keisha berusaha menghindar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keisha berusaha menghindar. Namun, kedua preman itu justru mendekat dan menghalangi Keisha supaya ia tidak bisa lewat.

"Gua bilang minggir!" bentak Keisha.

"Galak banget sih neng. Main–main dulu lah sama abang."

Keisha bingung harus berbuat apa? Ingin berteriak tetapi itu percuma karena disini tidak ada orang sekalipun. Dia perlahan mundur kebelakang dan berbalik badan kemudian lari sekencang–kencangnya berusaha menghindari kedua preman ini.

Tangan Keisha di cengkal oleh salah satu preman ini. Dia takut, nafasnya kini tidak beraturan. Otaknya saat ini pun tidak berfungsi lagi. Kini dia ditarik oleh kedua preman ini dan sesekali dia memberontak tetapi gagal pegangan di tangannya sangat kencang.

"Tolong! Lepasin gue."

Keisha terus berteriak karena itu yang ia bisa lakukan saat ini. Di lihat jalanan begitu sangat sepi. Kemungkinan lolos saat ini begitu tipis. Dia takut, air mata pun turun di pipi nya yang mulus. Ntah kemana preman ini membawanya.

"Sebentar lagi kita akan bersenang–senang kawan" ujar salah satu preman itu dengan tawa yang sangat menyeramkan jika di dengar.

"Lepasin aku,,,!" lirih Keisha di sela tangisannya.

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang