37 | Aurel marah

1K 36 1
                                    

Kalau ada typo, benerin ya:"v

**

Suasana restoran sangat ramai dan berisik. Disini Arka dan Keisha sedang berada di restoran. Arka masih marah karena Keisha tidak memberitahukan kepadanya kalau dia masuk ekskul musik. Arka bukan cowok posesif tetapi dia juga tidak mau milik nya di renggut oleh saingannya di sekolah.

"Arka, ayolah jangan jutek terus" bujuk Keisha. Sedari tadi Arka hanya mengaduk jus itu tanpa menyentuh sedikit pun. Keisha merasa bersalah dan terus meminta maaf tetapi malah di cuekin melulu.

"Aku minta maaf, juganya mau bilang aku gak ketemu tadi" ucap Keisha memberi penjelasan lebih detail.

"Emang gak bisa telepon atau chat gitu?" Keisha langsung bungkam, dia bingung ingin menjawab apa.

"Kamu cemburu banget?" tanya Keisha hati-hati. Dia sudah memikir kan berulang kali untuk mengajukan pertanyaan ini.

Arka menoleh menatap Keisha "Keisha, gue takut lo itu cuman jadi senjata balas dendam dia aja"

"Balas dendam?" ulang Keisha.

Arka mengangguk, "Jauhin dia" suruh Arka.

"Tapi aku suka masuk ekskul musik. Boleh ya gak keluar dari ekskul itu?" ucap Keisha memberikan popy eyes nya.

Arka menghela nafas kasar, "Iya boleh," Keisha cukup terlonjak kaget. "Tapi,,,, " Arka menggantungkan ucapan nya membuat Keisha penasaran "Jangan deket-deket dia atau jalan lagi bareng dia. Jaga kepercayaan aku" ujar Arka menggenggam tangan Keisha.

**

Keisha melemparkan tas nya di sembarang arah. Hari ini sangat melelahkan untuknya. Dan dia sedikit bersyukur karena Arka tidak marah.

Tok tok tok

Ada suara ketukan dari kamar Keisha. Dia merasa sedikit terganggu karena baru saja ia ingin memejamkan mata.

"Masuk aja gak di kunci kok" ucap Keisha tanpa merubah posisinya.

Kasiha muncul dari balik pintu, "Aku ganggu gak?" tanya Kaisha sedikit tidak enak karena Keisha yang terlihat lelah.

"Enggak kok, masuk aja sini." suruh Keisha yang sekarang sudah merubah posisi tidur menjadi duduk.

"Tumben, mau ngapain kesini?" tanya Keisha langsung.

"Bosen aja di kamar terus, makanya aku kesini.

Keisha mengangguk mengerti. Keisha bila jadi Kaisha juga akan bosen jika seharian harus berkutat dengan buku saja di kamar.

"Emm, Kei mau tanya boleh?" ucap Kai sedikit ragu.

"Boleh, tanya aja jangan sungkang. Kita ini saudara kan" ucap Kei meyakinkan.

"Cowok suka cewek yang gimana sih?" Sungguh Kai sangat malu untuk menanyakan semua ini.

"Cie, jadi ada yang lo suka ini sekarang?" ledek Keisha dengan kekehan.

"Cerita dong siapa orangnya?" tanya Keisha mulai kepo.

"Nanti juga kamu tau,"

Keisha mengangguk mengerti, mungkin Kai masih malu untuk jujur padanya.

"Kamu tunggu dulu ya, nanti aku ajarin gimana dia mau noleh ke kamu. Sekarang aku mau mandi dulu karena badan aku lengket banget nih" suruh Keisha.

Kai sengaja meledek dengan menutup hidungnya, "Pantesan aja tadi aku nyium bau gak enak"

"Yee,, songong ya"

Keisha sudah ngancir ke kamar mandi. Sedangkan, Kaisha dia menyibukkan diri dengan memerhatikan setiap sudut kamar ini. Dan sesekali melihat novel di rak yang tertata rapih itu.

"Maaf ya, aku mandinya lama" ujar Keisha yang sudah selesai mandi, dan sekarang dirinya di baluti dengan pakaian tidur.

Kaisha mengangguk mengerti.

"Sebelumnya aku mau nanya, dia tau gak kamu suka sama dia?" tanya Keisha terlebih dahulu.

Kaisha menggeleng, "Aku cukup mencintai dia dari kejauhan aja, karena aku sadar dia siapa dan aku siapa"

Keisha mengerutkan keningnya, "Kenapa gak jujur aja,"

"Jujur gimana? Yang ada dia malah ilfil dan jauh lagi, aku juga seneng kok bisa liat dia dari deket" ucap Kaisha tersenyum setiap membayangkan wajahnya.

"Iya udah kamu mau solusi gimana?"

"Aku mau, jadi kaya kamu?" ucap Kaisha terus terang.

"Hah? Maksudnya gimana?"

"Eh, maksudnya penampilan cantik kaya kamu gitu lho" ujar Kasiha memperjelas.

Keisha mengangguk paham, "Jadi kamu mau kaya aku? Kamu kalau ngomong sama orang harus pake lo-gue. Terus kalau ngomong ke orang harus natap ke mukanya, dan itu tu lo harus lepas ikat rambut lo, biar rambut lo terurai dengan sempurna"

"Harus banget kaya gitu Kei?"

"Harus dong, banget malah"

Kaisha masih bingung dengan saran dari Keisha.

"Iya udah besok kamu pagi, pagii banget dateng ke sini ya. Aku dandanin yang cantik banget. Sampe orang pangling liat kamu"

**

Hari sudah sangat pagi. Matahari dengan malu-malu muncul dari balik awan. Dua gadis cantik ini sudah sampai di halaman sekolah dengan di antar supir.

"Keisha, aku ga pd" ujar Kaisha gugup.
"Kaisha, gue bukan aku!" ucap Keisha memperingati.

Kaisha turun dengan rasa gugup bercampur takut. Hari ini dia datang ke sekolah dengan penampilan yang berbeda. Rambut yang dulu selalu di ikat sekarang di urai bebas dan dia sekarang menggunakan bandok, hingga membuat dirinya semakin cantik. Sebenarnya, Kaisha memang sudah cantik seperti Keisha, hanya saja kemarin dia terlalu berpakaian formal hingga kecantikannya tertutupi.

Mereka berdua kini berjalan santai di koridor. Hingga siulan genit para lelaki yang menyambut mereka.

"Anjir dua bidadari lewat nih"

"Kalo yang satunya udah ada yang punya, boleh dong yang satunya lagi"

"Nomer dong!!!"

"Hay cantik"

Semacam itu lah ucapan para lelaki dengan mata jelalat yang tidak bisa melihat cewek cantik saja.

"Eh, Kai disana kayanya teman-teman kita. Samperin yuk" ajak Keisha yang melihat teman-temannya berada di koridor.

"Wihh dua bidadari baru dateng nih" sapa Gilang dengan heboh.

"Kalo kaya gini mana bisa bedain nih" lanjut Gilang melihat perubahan penampilan Kaisha.

"Lo cantik banget Kai, sumpah" sambung Salsa. Yang di puji pun hanya bisa tersenyum malu.

"Puji gue dong, gua lho yang buat dia cantik" sungut Keisha.

"Wih yang make-up in cantiknya gak ketulungan" goda Arka, yang membuat pipi Keisha merah padam.

"Bisa aja lo" pukul Keisha di lengan Arka,

"Oh iya, Aurel mana?" tanya Keisha yang menyadari kurangnya Aurel dan Gavin.

"Itu disana," tunjuk Rissa.

Keisha mengarah pada yang di tunjuk Rissa. Melihat dua pasangan yang sepertinya lagi ada masalah. Mereka seperti sedang ribut di ujung koridor.

Tidak lama kemudian, Aurel datang dengan muka marah.

"CEWEK MURAHAN!" tunjuk Aurel ke Keisha dengan marah.

***

Gak tau deh ini part nya nyambung apa enggak:'

Maaf ya author lama muncul, part selanjutnya minggu besok deh, author sempetin ya, karena sekarang" ini author lagi sibuk:"

Maapkeun ya gaess, HARUS TETEP STAY DONG YA SAMA CERITA INI:"))

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang