47|Mading

1K 31 0
                                    

Pagi guys, happy reading:")

*

Berisik, itulah keadaan kelas Bahasa 4. Karena tidak ada guru, mereka bebas melakukan apapun di tambah lagi mereka tidak ditinggalkan tugas membuat mereka senang dan bahagia. Banyak kegiatan untuk mengisi jamkos yang mereka lakukan, seperti berkumpul dan membicarakan orang atau bisa di sebut gibah. Dan ada juga yang bersefli dan untuk orang yang suka tidur dia akan menggabungkan tiga kursi dan dua tumpukan tas untuk tempatnya tidur. Ada juga yang menonton film di laptop, membaca novel untuk orang kutu buku. Dan masih banyak hal lain.

Tetapi, untuk tiga cewek ini mereka akan memilih bergibah. Ntah lah, mereka sangat senang melakukan ini padahal jika di pandang dari sudut agama ini sangat terlarang. Tetapi mereka menanggapinya dengan santai dan malah menyimpulkan manfaatnya seperti; kan untuk melatih otot mulut, leher dan wawasan. Sangat tidak masuk akal, dan jangan di contoh ya! Dan jika temanmu bicara "Eh tau gak... " aku saranin kalian harus pergi, karena itu pancingan untuk berbuat dosa. Okee kembali ke topik.

"Serius lo masih mau temenan sama Keisha?" tanya Rissa pada Salsa. Mereka masih tetap berteman baik walaupun Salsa memilih membela Keisha. Karena menurut mereka, yang salah Keisha bukan Salsa jadi mereka hanya menjauhi Keisha saja.

"Rissa, gue tetep dukung Keisha mau bagaimana pun keadaannya" ujar Salsa,

"Lo gak takut, Gilang bakal di ambil dia." Ucapan Aurel membuat Salsa kebingungan, memang ada hubungan apa dia dengan Gilang.

" Kenapa takut, gue gak ada hubungan apa-apa Rel." Tegas Salsa, dirinya hanya teman baik dengan Gilang tidak lebih.

"Yakin?" tanya Aurel lagi.

"100% yakin." ucap Salsa mantap.

Aurel menghela nafas.

"Kantin aja yuk, laper nih." ajak Aurel kepada Rissa.

"Ikut!" ucap Salsa dan menyusuli mereka.

"Serius? nanti temen lo sendirian kalau lo ikut kita" ucapan Rissa, seperti sebuah sendiran.

"Temen kita Rissa," balas Salsa, dengan senyuman.

"Ih ogah!"

Salsa hanya menggelengkan kepalanya saja, dan dia berharap untuk mendukung Keisha bukan pilihan salah.

Setelah jalan beberapa menit, mereka sampai di kantin. Mereka memilih untuk makan di dalam karena ini masih jam pelajaran walaupun 15 menit lagi akan bel istirahat kedua. Mereka memang tidak sabaran untuk menunggu bel berbunyi.

Tringgg

Tepat bel berbunyi, mereka telah usai makan dan bergegas menuju kelas.

"Kenyangnya gue." ucap Salsa, sambil memegang perutnya.

"Kaya mana gak kenyang, lo makan kaya gak pernah makan berapa hari tau gak!" hardik Rissa.

"Awas badan lo gendut Sal," pringat Aurel.

"Dia ini cacingan Rel, mau makan semanapun juga tetep aja segini" ejek Rissa dan disusuli kekehan dari Aurel.
"Anjir!"

Salsa menyipitkan matanya tatkala melihat orang-orang mengerubungi mading.

"Disana ada apaan kok rame," ucap Salsa, lalu kedua temannya itu mengikuti tunjukkan dari Salsa.

"Eh liat yuk."

Mereka segera berlari untuk melihat isi mading. Kalau mading ramai, pasti beritanya sangat hot. Buktinya, mereka sampai desak-desakan agar dapat melihatnya.

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang