67| Cari Pelakunya

916 41 56
                                    

Keisha selalu menemani malam minggu kalian guys:((

Semoga bukan kamu pelakunya.

**

Keisha mengusap wajahnya kasar, ia sedang berada di kamar mandi. Untung saja keadaan kamar mandi sepi, ia jadi leluasa untuk marah ataupun menangis. Dia masih tidak menyangka tentang Marvel berada di balik semuanya.

Ia mengepalkan tangannya keras, hingga buku-buku jarinya memutih. Ia menatap wajahnya di cermin. Ucapan Grabiela dan Adisty memang benar adanya. Dulu, semua orang menyayangi dirinya. Semua orang tampak baik kepada dirinya. Dan bahkan ada yang memuji dirinya. Tapi sekarang? Semua berbanding terbalik. Orang terdekat menjauh, dan ada yang berpura-pura baik. Sekejam inikah hidup? Pantas saja banyak orang gila berkeliaran karena tidak kuat dengan cobaan hidup? Eh? Apa dia akan gila? Enggak Keisha, lo pasti bisa!

"Keisha lo disini?" panggil Salsa, Keisha menoleh. Ia mengembangkan senyumnya dengan susah.

"Iya Sal, lo ngapain ke sini?" bukan pertanyaan hanya basa-basi doang.

"Cuci muka aja, gue ngantuk" Salsa berjalan ke arah wastafel. Mata Keisha memincing karena melihat seperti kain hitam yang melilit di pinggang Salsa.

"Lo dari mana Sal?" tanya Keisha curiga.

"Hm gue- gue dari kelas lah. Emang dari mana" balas Salsa, dengan gelagat yang aneh.

Keisha mengangguk, lalu matanya terarah lagi ke kain hitam itu.

"Yang di pinggang lo itu apa?"

Salsa melihat ke arah pinggangnya, "Oh ini, ini dari Gilang"

Keisha tidak bertanya lagi, tapi fikirannya masih berputar soal kain itu. Itu seperti bukan kain, melainkan hodie berwarna hitam. Dan Keisha bertanya kain apa itu? Bukan dari siapa kain itu? Kenapa aneh sekali.

**

Jam sudah menunjukkan pukul 12:00 WIB. Keisha berjalan ke arah kantor kepala sekolah. Karena ia mendapatkan pesan bahwa Rizki dan Mia sudah tiba ke sekolah.

Keisha mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Ketika suara kepala sekolah terdengar baru lah dia masuk.

Keisha mendapati Mia dan Rizki dan juga Diandra dan teman-temannya yang sedang menundukkan kepala.

"Duduk Keisha," suruh kepala sekolah.

Keisha mengangguk.

"Bapak udah putuskan kalau mereka akan di skors selama 1 minggu." Terang kepala sekolah.

"Kenapa gak sebulan saja pak?" tanya Mia, mulai bernegoisasi.

"Tidak bisa Bu, mereka sudah kelas 12 dan akan menghadapi ujian nasional."

"Udah tau kelas 12, masih aja melakukan aneh-aneh. Untung saja anak saya berbaik hati, untuk tidak menuntut dan mengeluarkan kalian semua dari sekolah ini. Kalau itu terjadi, bagaimana nasib kalian? Sekolah mana yang mau menerima murid pindahan yang sebentar lagi akan lulus?" cibir Mia. Mia memang baik, tetapi jika ada yang melakukan kejahatan kepada anaknya jangan harap dapat ampun.

Kepala Diandra terangkat sedikit untuk menatap Keisha yang sedang menatapnya. Ada semburat penyesalan dari wajah Diandra.

"Bun, udah ya" ujar Rizki menenangkan.

"Yaudah pak, kami permisi dan terima kasih" ujar Mia dan segera keluar.

"Bunda masih geram tau Kei, pengin gitu kasih pelajaran mereka!" ujar Mia dengan semangat menggebu-gebu.

Keisha tersenyum, "Bunda udah, juganya mereka udah di hukum. Minggu depan itu bakal ada ujian dan mereka di skors dan pasti akan diadakan ujian susulan. Jadi mereka gak akan bisa menyontek, itu hukuman udah pas untuk mereka"

"Ye! Itu mah hukuman gak seberapa kali" sambung Rizki.

"Terus mau kaya mana Kak Iki?" tanya Keisha dengan menaikan kedua alisnya.

"Ya jadiin babu keg selama sebulan"

Keisha menggeleng, "Ajaran gak bener nih" Rizki hanya terkekeh mendengar ucapan Keisha.

"Oiya Bunda mau langsung pulang apa mau ke kelas Kaisha?" tanya Keisha.

"Bunda langsung pulang aja, salamin ke Kaisha aja ya nanti." Ujar Mia dan di angguki oleh Keisha.

Setelag itu, mereka melenggang pergi meninggalkan Keisha di depan pagar sekolah.

Keisha berjalan ke kelasnya, istirahat kedua akan segera usai. Ia akan berniat ke kantin untuk membeli beberapa makanan. Saat di koridor ia bertemu dengan Marvel, mata mereka bertemu tapi Keisha segera memutuskan kontak mata mereka.

"Keisha tunggu!" panggil seseorang.

Keisha menoleh, dan ia mendapati Diandra yang ada di belakangnya. Dia hanya sendiri. Matanya sembab, sepertinya ia habis menangis.

"Kenapa lo gak menuntut gue?" tanya Diandra dengan suara serak.

"Karena gue tau lo gak salah" ujar Keisha dengan santainya.

Kening Diandra mengerut, "Kenapa lo tahu kalau gue gak salah?"

"Lo masuk jebakan yang udah di rencanakan Diandra, jadi lo gak salah" ungkap Keisha membuat diandra tersentak kaget.

Memang benar kan? Seseorang yang berbicara dengan Marvel pelakunya sebenarnya. Ia menyuruh Grabiela dan Adisty untuk menjalankan rencana dan nama ia bersih. Sungguh cerdas!

"Jadi apa yang bisa gue lakuin buat nebus kesalahan gue sama lo?" tanya Diandra.

"Cari pelakunya!"

***

Menurut kalian part ini gimana? Mau lanjut gak nih?

Baca GEATH dan follow akun wattpad aku ya guys!!!

Next? 50 komentar!!

Sambil aku mau buat simpenan draf.

KEISHA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang