4

12.7K 865 7
                                    

Bagian keempat dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Chaeyoung tampak duduk disofa dengan gelisah. Berkali kali dia melihat kearah handphonenya. Tertera bahkan 35 kali panggilan tak terjawab dari sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Lisa. Chaeyoung sendiri yakin kalau Lisa sudah tahu dia ada dimana dan apa yang sudah terjadi. Chaeyoung bingung, apa dia harus keluar sekarang atau tidak. Jisoo sendiri berkata bahwa dia tetap harus ada disini sampai selesai.

Tapi, dia bingung. Lebih tepatnya tidak tahu ada apa dengan dirinya yang sebenarnya. Itu sudah bertahun-tahun lamanya, sekitar 6-7 tahun-an.
Tapi kenapa semuanya seperti masih terasa sama? Perasaan Chaeyoung bahkan mungkin masih sama untuk pria itu, lebih dari apapun, meskipun dia memang sudah berusaha untuk menyangkalnya. Chayeoung pikir, bukan hal yang sulit untuk melupakan seseorang, tapi dia salah. Sekarang saja pikirannya masih dipenuhi oleh pria itu.

Dan sekarang, dia ada disatu tempat bersama pria itu. Meskipun mungkin pria itu tidak tahu, tapi anehnya Chaeyoung merasa sedih sekaligus gembira disatu waktu. Dia sedih karena mungkin pria itu tidak akan senang dengan kehadirannya nanti,apabila mereka bertemu-tapi Chaeyoung sendiri juga tidak ingin mereka bertemu-, dia gembira karena masih berpikir mungkin pria itu juga masih memiliki perasaan yang sama dengannya-atau betapa rindunya Chaeyoung pada cinta pertamanya itu-.

Chaeyoung menggelengkan kepalanya. Berusaha menyangkal fakta terakhir.
"Tidak..tidak mungkin..oh, ayolah Chaeng! Berhenti memikirkan ini semua! Pria itu tidak mungkin mengingatmu..dia sendiri yang memintamu untuk melupakan semua yang terjadi diantara kita..hhh..kenapa aku frustasi sekali sih?" Ujar Chaeyoung sambil mengacak ngacak rambutnya.

Mungkin kalian penasaran, siapa yang sedari tadi selalu Chaeyoung pikirkan.

Cinta pertamanya.
Pria itu.
Park Chanyeol.

Ya, Park Chanyeol. Dia pria yang sedari tadi benar benar membuat Chaeyoung kalut tidak karuan. Ya, dia sendiri adalah cinta pertama Chaeyoung. Ya, dia adalah pria itu, pria yang menyuruh Chaeyoung untuk melupakan dirinya beserta semua kenangan mereka dulu. Pria itu yang memutuskan hubungan mereka.

Chaeyoung kembali mengingat semuanya. Tentu saja dia ingat. Memori itu akan selalu dia simpan sampai kapanpun, meskipun pria itu sendiri yang menyuruhnya untuk melupakan semuanya.

Awal mereka bertemu cukup mengesankan. Mereka berdua bertemu di gereja. Saat itu, Chaeyoung bertugas untuk menampilkan sebuah lagu untuk gereja. Tapi saat itu, temannya yang sekaligus jadi pengiring tidak masuk. Kebetulan, Chanyeol sendiri yang menawarkan diri untuk mengiringinya. Jadilah saat itu Chaeyoung menyanyi dengan iringan gitar dari Chanyeol.
Semenjak itu, mereka jadi dekat. Chaeyoung sendiri belajar gitar dari pria itu. Saking seringnya bertemu dan menghabiskan waktu bersama, mereka jadi memiliki perasaan satu sama lain. Dan hubungan mereka menjadi lebih saat Chanyeol menyatakan perasaannya dan meminta Chaeyoung untuk menerima dirinya menjadi kekasihnya.

Sejak itu, mereka resmi jadi sepasang kekasih. Mereka bersama pergi ke gereja, jalan bersama, menyanyi bersama. Kira-kira saat itu hubungan mereka sudah berjalan 1 tahun, sampai Chanyeol mengutarakan niatnya untuk menjalani trainee di SM Entertainment. Chanyeol mengaku dia sudah direkrut dan akan melakukan pelatihan disana. Bagaimanapun juga, Chaeyoung tidak bisa melarang. Apalagi mereka juga tahu impian masing-masing, yakni menjadi idol besar suatu saat nanti.

"Dan aku rasa, ini kesempatanku untuk jadi idol, Chae.." ujar Chanyeol saat itu, sambil memegang erat tangan Chaeyoung. "Meskipun aku tidak ingin meninggalkanmu, tapi aku harus pergi, dan mengakhiri semuanya sebelum terlambat."
"Maksudmu..mengakhiri apa?" Tanya Chaeyoung dengan suara bergetar, seakan dia sudah tahu apa yang ingin dibicarakan Chanyeol.
Chanyeol tersenyum. "Aku tidak bisa berhubungan jarak jauh denganmu. Apalagi kita ini masih remaja labil. Salah langkah saja akan membuat semuanya jadi rumit. Dan aku tidak mau aku ataupun kau jadi sakit pada akhirnya. Aku..aku ingin kita mengakhiri hubungan ini..berpisah dengan baik-baik. Aku ingin fokus pada impianku, dan kau juga akan mendapat kesempatan ini suatu hari nanti. Kita masih dapat menjadi teman, ketika libur nanti aku akan berkunjung kesini. Untuk menemuimu."
Chaeyoung terdiam, menatap Chanyeol yang kini sudah menatapnya dengan tatapan yakin.
"Kau..ingin mengakhiri ini semua?"
"Bagaimanapun juga..aku harus. Aku mencintaimu, Chae..dan aku yakin kau pasti bisa mengerti. Ayo kita akhiri semuanya, dan memulai hubungan ini lagi disaat kita bertemu dan sama sama sudah siap satu sama lain."

Chaeyoung masih ingat dengan jelas ketika Chanyeol mencium keningnya. Memeluknya hangat, dan mengelus rambutnya dikali terakhir mereka bertemu. Dimana besoknya, pria itu sudah pergi tanpa penjelasan apa-apa lagi, pergi meninggalkannya. Ibu dan kakak Chanyeol sudah menjelaskan baik-baik padanya, dan Chaeyoung mengerti, berusaha untuk mengerti lebih tepatnya. Semenjak itu, tidak ada kabar dari pria itu, meskipun Park Yoora, kakak dari Chanyeol selalu memberitahu Chaeyoung tentang perkembangan trainee pria itu.

Keinginan untuk bertemu Chanyeol harus musnah kembali, tepat ketika Chaeyoung harus pergi menuju Australia meninggalkan Korea, untuk urusan kerja Ayahnya. Dan dia tidak pernah lagi kembali ke Korea. Dia juga tidak tahu apa Chanyeol mencarinya lagi atau tidak. Kebetulan, audisi YG diadakan disana. Chaeyoung bertekad ikut dan menang audisi itu, karena dia ingin kembali ke Korea, menjadi idol besar dan menunjukkan pada Chanyeol bahwa Chaeyoung juga mampu menjadi idol. Dan dia lulus audisi. Diantara 700 peserta lainnya, Chaeyoung berusaha. Tepat dia menjadi trainee, EXO sendiri telah debut. Chaeyoung melihat kembali pria itu. Chanyeol. Dan dia semakin berniat untuk membuktikan bahwa dia kuat dan sudah melupakan semua tentang pria itu. Chaeyoung ingin Chanyeol tahu dan ingat tentang dirinya. Kenangan mereka. Tapi..dia belum siap untuk bertemu pria itu untuk saat ini.

"CHAEYOUNG!"

Chaeyoung menoleh kearah dobrakan pintu disertai suara teriakan. Lisa ternyata. Wanita itu segera menghampiri Chaeyoung dan memeluknya erat. Chaeyoung balas memeluk wanita itu. Meskipun merasa berlebihan, tapi dirinya juga merasa terharu. Lisa terkesan mengkhawatirkannya.
"Kau tidak apa-apa? Semuanya baik-baik saja? Apa dia menganggumu?" Tanya Lisa bertubi-tubi. Chaeyoung hanya menggeleng. Dia melihat Jennie baru masuk kedalam ruangan.
"Kalian kemari?" Tanya Chaeyoung, apalagi melihat penampilan rekan kerjanya itu yang masih berantakan.
Jennie mengangguk. "Ya..begitulah.kami langsung kesini begitu menonton inkigayo. Dan langsung tahu kau ada dimana."
Chaeyoung menunduk. "Aku tidak berniat merepotkan kalian. Maaf."
Lisa menggeleng. "Ck..kau ini..sudahlah..lebih baik kita pulang sebelum kita bertemu mereka. Ayo!"

Jennie, Lisa, dan Chaeyoung segera keluar dari ruangan.
"Jisoo eonnie bagaimana?" Tanya Chaeyoung.
"Nanti akan kutelpon kalau kita duluan." Jawab Jennie.
"Tunggu..aku mau ke toilet dulu." Kata Lisa, lalu pergi meninggalkan mereka.
"Aku harus tunggu dia dulu. Kau ke mobil saja duluan, Chae.." ujar Jennie. Chaeyoung mengangguk. "Oke..aku duluan."

Entah bagaimana kronologinya, apa karena sedari jalan dia hanya melamun, dia hampir saja menabrak dorongan berisi baju baju dan properti idol kalau saja seseorang tidak datang dan menariknya.

"CHAEYOUNG! AWAS!"

Dan yang Chaeyoung lihat dan rasakan kini, adalah dia berada dalam dekapan seseorang. Tapi dia tak percaya dengan apa yang dia lihat kini.

Pria itu. Park Chanyeol. Orang yang memeluknya.

Dengan tatapan sendu.

***

Maaf, terkesan belibet dan lebih sedikit dari part-part sebelumnya. Dan gw kurang bisa membayangkan hehe kalau Chanyeol meluk Chaeng *ehe*
Chaeng itu panggilan Chanyeol ke mbak Rosé hehe..

Dan akhirnya mereka ketemu! Gw baru menjelaskan ini dari sudut pandang Rosé..mungkin part berikutnya dari sudut pandang mas Ceye.

Maafkan gw karena gw hanya penulis amatir..so, keep voment ya guys. Karena gimanapun juga setiap imajinasi orang perlu diapresiasi juga kan hehe..

Gw bakal cepet update berusaha..so..see u later..babai..

dating √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang