dating √

46

Bagian keempatpuluhenam dari cerita.
Sekali lagi,ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Jongin menatap aneh kearah Soojung yang kini tengah duduk manis disebelahnya, lebih tepatnya dibalik kemudi mobilnya. Oke, Soojung memang pandai mengendarai mobil, begitu juga dengan Jongin. Jadi, jangan salah sangka kalau sekarang Soojung yang menyetir mobil karena Jongin tidak bisa. Dia bisa, hanya saja kali ini wanita itu memaksa ingin ada dibalik kemudi.

Tadi pagi, Jongin dibangunkan oleh Sehun. Kata pria itu, ada Soojung diluar dorm. Tentu saja, karena Sehun yang bicara begitu, Jongin pastinya tidak akan percaya semudah itu. Apalagi, semua orang juga tahu kalau Sehun itu adalah tipikal maknae yang usil dan suka mengerjai para hyung-nya. Jadi, Jongin memilih mengabaikan Sehun dan melanjutkan mimpi indahnya. Tetapi, 10 menit kemudian, dirinya malah terjatuh dari kasur kesayangannya akibat dirinya yang ditarik dan kemudian dibanting ke lantai. Jongin harus merasakan rasa sakit yang mendera pantatnya itu karena tarikan kencang barusan. Dia ingin memaki siapapun pelakunya, tapi dia harus terpaksa bungkam begitu menemukan kenyataan bahwa Chanyeol dan Sehun kini ada dihadapannya tengah menatapnya tajam, diikuti Kyungsoo dibelakang kedua pria itu yang tengah bersidekap dada. Oke, Jongin tentu saja masih ingin hidup jadi dia lebih memilih diam dan tidak membiarkan kata makian yang memang telah disiapkan olehnya keluar begitu saja.

Tentu saja, kalau Chanyeol sudah menatapnya begitu, apalagi diikuti Kyungsoo dibelakang pria itu dengan wajah datarnya, Jongin pastinya tidak akan berani berkutik.

Dan kini, disinilah dia. Didalam mobil berdua bersama Soojung. Jongin tidak tahu kenapa wanita tersebut ada disini. Atau kenapa Soojung bahkan sampai nekat datang ke dorm EXO hanya untuk menemuinya, bahkan sepagi ini. Maksudnya, bisa saja wanita itu menelponnya atau mengiriminya pesan jika mereka memang ingin bertemu, kan?

Benar-benar, sampai kini pun Jongin tidak pernah tahu jalan pikiran dari seorang Soojung.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Soojung tiba-tiba.
"Woah..akhirnya kau bicara juga. Aku pikir kau sudah tidak dapat mengeluarkan suara lagi sejak aku masuk ke mobilmu dari tadi." Jongin tidak menjawab pertanyaan Soojung barusan, dia lebih memilih menyindir wanita itu, yang hanya dibalas dengan senyuman tipis Soojung.
"Ya..kau pikir aku tidak bisa bicara?"
"Hentikan. Maksudmu apa datang mendadak ke dorm tanpa memberitahuku? Kau bisa saja menelpon kan? Dan sekarang, kenapa aku harus ada di mobil berdua bersamamu? Memangnya kau ingin membawaku kemana?" Tanya Jongin tidak berhenti, membuat Soojung memutar bola matanya jengah.
"Kau tidak pernah berubah. Selalu banyak bicara." Sarkas Soojung.
"Kalau iya, kenapa? Aku perlu bertanya padamu. Kalau kau membawaku ketempat serta urusan yang tidak penting, lebih baik aku turun disini saja."
"Hm. Seolah kau tahu saja aku akan membawamu kemana." Jawab Soojung santai, tidak peduli wajah Jongin yang kini sudah datar. Dia pun menyikut lengan wanita itu, membuat Soojung sedikit tersentak dan mobil pun sempat oleng kekanan.

"Ya! Apa yang kau lakukan?! Kau mau kita mati ditengah jalan?!" Bentak Soojung, untungnya tadi dia berhasil mengendalikan laju mobilnya.
Jongin tidak menjawab. Pria itu memilih untuk bersiul saja sambil memandang kearah luar jendela mobil, tanpa peduli Soojung yang kini memandang kearahnya dengan kesal.

Mimpi apa dia pernah menjalin hubungan dengan pria menyebalkan seperti Jongin ini?

Keduanya pun terdiam. Dan suasana dalam mobil tersebut pun entah kenapa jadi hening dan sunyi. Jongin, yang daritadi memang memilih tetap diam, pada akhirnya menghela nafas. Dia tidak pernah suka suasana yang hening seperti ini. Apalagi, dia juga tidak sendirian disini. Dia bersama dengan Soojung, dan wanita itu adalah tipe orang yang memang menyukai keheningan.

Mereka tipe orang yang berbeda. Tapi entah kenapa, mereka bisa bersama.

Jongin tidak tahu kenapa.