30

7.3K 441 16
                                    

Bagian ketigapuluh dari cerita.
Sekali lagi,ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Chaeyoung menghela nafasnya beberapa kali. Dia menahan nafasnya,lalu menghebuskannya secara perlahan. Begitu terus, sampai Chanyeol, yang ada di sebelah wanita itu saja sudah jengah melihatnya. Dia kemudian menepuk pundak Chaeyoung, membuat wanita itu seketika tersentak dan hampir menjatuhkan gitarnya, kalau saja Chanyeol tidak membantunya memegang benda tersebut, sehingga tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol, yang khawatir, karena merasakan tangan Chaeyoung yang sempat bersentuhan dengannya terasa dingin sekali. Pria itu khawatir wanita disebelahnya ini sakit atau karena hal yang lain.
"Tidak. Tidak apa-apa." Jawab Chaeyoung singkat, lalu membenarkan letak gitarnya di pahanya. Chanyeol yang melihatnya hanya memutar bola mata malas.
"Kau segugup itu hanya karena akan tampil?" Chanyeol kembali bersuara.
Chaeyoung menoleh kearah Chanyeol, sebelum akhirnya menjawab dengan anggukan yang terlihat ragu.

Chanyeol kemudian menghela nafas, lalu menepuk tangan Chaeyoung dengan lembut.
"It's ok. You don't have to be nervous, okay? I know you can do this."
"Hh..tidak semudah itu untuk menenangkanku, oppa. Kau tahu sendiri, ini penampilan kolaborasi pertamaku, dan aku disini sendiri, bahkan tanpa member yang lain. Aku hanya takut membuat kesalahan. Karena, disini semua orang menyaksikan. Bahkan bukan hanya member yang lain, tapi grup-grup besar yang hadir disini, bahkan sunbae-ku juga menonton." Cerita Chaeyoung, sambil tanpa sadar menggenggam tangan Chanyeol yang tengah memegang tangannya juga. Kali ini,kedua tangan mereka saling bertaut satu sama lain.

"Jadi intinya, kau takut terlihat memalukan?" Tanya Chanyeol, begitu telah mengerti inti dari sumber kegugupan wanitanya tersebut.

Aslinya, belum menjadi wanita-nya.

"Semua pasti ingin terlihat sempurna di tiap penampilan mereka. Aku juga, apalagi kau juga ingin aku terlihat sempurna, bukan?" Chaeyoung berkata sambil melihat kesekelilingnya.
Chanyeol yang awalnya fokus, dengan kedua tangan mereka yang bertaut, kini menoleh kearah Chaeyoung.
"Kapan aku pernah bilang kalau aku ingin kau terlihat sempurna?"
"Ish! Waktu kau menelponku saat itu. Kau bilang, agar aku tidak melakukan kesalahan apapun." Gerutu Chaeyoung, merasa kesal karena Chanyeol bisa-bisanya melupakan kalimat yang dia ucapkan sendiri.
"Tidak. Aku tidak pernah bicara dengan maksud begitu." Chanyeol tampak berpikir sejenak, kemudian mengangguk-angguk, sementara Chaeyoung menoleh aneh kearah pria tersebut.

"Kau salah paham." Ucap Chanyeol tiba-tiba, sembari menatap Chaeyoung tajam, membuat Chaeyoung yang melihatnya hanya kembali menoleh bingung. Sungguh,dia tidak mengerti maksud dari pria tersebut apa.
Chanyeol menghela nafas. Dia merasa perlu menjelaskan kepada Chaeyoung karena tampaknya wanita tersebut masih belum paham dengan maksud ucapannya itu apa.
"Aku tidak pernah menuntutmu untuk sempurna atau bisa untuk tidak melakukan kesalahan apapun. Lagipula, semua manusia sendiri normalnya dapat berbuat suatu kesalahan. Kalau tidak, bisa jadi dia bukan manusia normal." Kata Chanyeol sembari terkekeh kecil. Dia kemudian menatap Chaeyoung, kali ini lebih lembut, membuat wanita itu sedikit terkesima dengan perubahan tatapan Chanyeol padanya.
"Kau tidak perlu sempurna untuk bisa berada disamping seseorang yang kau cintai. Aku bukan orang yang menuntut kesempurnaan, Chaeng. Lagipula, aku juga manusia yang bisa berbuat salah. Aku mencintaimu apa adanya. Tidak perlu berbuat seperti itu. Kalau kau seperti ini, aku juga jadi khawatir, kau tahu?"

Dan Chaeyoung hanya bisa terdiam.

"Justru, kalau kau terlihat sempurna, bisa-bisa nanti ada pria lain yang tertarik padamu." Kata Chanyeol. "Dan, aku tidak mau kalau itu sampai terjadi. Aku tidak mau ada pria lain yang mungkin saja nanti bisa merebutmu dariku, disaat aku bahkan belum sepenuhnya mendapatkanmu kembali. Aku tidak ingin, bahkan jika itu terjadi pada kita."

dating √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang