Bagian ketujuhpuluhtiga cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!***
Jisoo menatap layar handphonenya dengan malas, sebelum kemudian dia menghela nafas dan berdecak sebal, bahkan kini handphone mahalnya itu dia lempar sampai kini mengenai kaki Chaeyoung, yang sedang melamun sembari kedua mata wanita Park itu menatap kearah luar jendela.
Siang ini, tampaknya mood kedua wanita itu sedang tidak bagus. Mungkin, bukan hanya mereka berdua, tapi rupanya tadi malam Jennie bahkan pulang dalam keadaan yang sangat berantakan. Dan sejam setelahnya, Lisa yang pulang dalam keadaan yang sama pula.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa mood mereka berempat saat ini, sangat buruk.
Jisoo menatap Chaeyoung, berniat memanggil wanita itu sebelum pada akhirnya mengurungkan niatnya. Sahabatnya itu tampaknya benar-benar tengah memikirkan sesuatu. Jisoo tidak ingin menganggunya. Bisa-bisa Chaeyoung akan mengamuk dan memporak-porandakan dorm ini.
Akhirnya, Jisoo memilih untuk pergi ke lantai atas, berusaha mencari keberadaan serta tanda-tanda apabila Jennie maupun Lisa masih hidup atau tidak, sebab sudah dari tadi pagi sampai siang sekarang saja, mereka tidak keluar dari kamarnya. Jangankan keluar, suara berisik mereka saja bahkan tidak terdengar sama sekali.
Jisoo jadi khawatir, sedikit.
Atau mungkin, kini dia menjadi sangat khawatir.
"Jennie!" Jisoo memutuskan untuk pergi ke kamar Jennie, namun sudah beberapa kali dia ketuk pintunya, atau dia panggil saja, sama sekali tidak ada suara. Jisoo jadi panik sendiri.
Dia memutuskan untuk pergi ke kamar Lisa. Dan hasil yang didapatnya juga sama. Hening. Tidak ada suara apapun didalam sana, seperti sudah ditinggal penghuninya.
Jisoo kembali panik. Dia jadi bingung sendiri. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Niatnya ingin memanggil Chaeyoung, tapi Chaeyoung sendiri juga sedang ada dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mendengarkan teriakannya. Ingin menelpon Junmyeon, tapi dia masih ingat bahwa dia sudah memutuskan untuk mogok bicara dengan kekasihnya itu karena kasus Joohyun kemarin. Ingin menelpon Chanyeol, Jongin, dan Sehun, Jisoo takut menganggu ketiga pria itu. Apalagi mereka pasti tengah berkabung atas kepergian mendiang Jonghyun.
Jisoo harus apa sekarang?!
Dia pun kini tengah mondar-mandir, bingung memikirkan cara apa yang harus dia lakukan untuk tahu bagaimana keadaan kedua sahabatnya di dalam. Pintu mereka juga dikunci dari dalam.
Dan pada akhirnya, setelah berpikir panjang, Jisoo memutuskan untuk menelpon Minho. Setidaknya, pria Song itu bisa diandalkan. Jisoo pun merogoh tiap saku celana dan bajunya, hingga dia sadar bahwa handphonenya tadi tidak sempat dia ambil lagi setelah dilempar kearah Chaeyoung.
Setelah mencoba memanggil Jennie dan Lisa lagi dan tidak ada sahutan juga, Jisoo pun pada akhirnya bertekad bulat. Dia pun segera berlari menuruni tangga menuju ke bawah untuk mengambil handphonenya. Namun, baru sampai anak tangga kelima, mungkin karena saking buru-burunya hingga tidak melihat lagi, salah satu kakinya jadi salah menginjak tangga sehingga Jisoo jadi terperosok di tiap anak tangga sampai ke bawah.
Brak!
Dan Jisoo hanya bisa menangis serta meratapi nasibnya ketika melihat kaki dan tangannya yang membiru, dengan Chaeyoung,Lisa,dan Jennie yang kini berteriak menghampirinya.
Sebelum samar-samar, penglihatannya pun menjadi buram dan gelap seketika.
***
"Mwo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
dating √
Fanfictionbagaimana jika member EXO dan BLACKPINK menjalani suatu hubungan tanpa diketahui publik? bagaimana para member dari grup dua agensi terbesar itu menjalaninya? apakah hubungan tersebut akan tetap bertahan atau malah sebaliknya? [ COVER 1 BY @Nadhiro...