Malam ini, Kim Misoo di dalam kamarnya dengan kebingungan yang harus ia hadapi. Apakah dia harus datang kesana? Untuk apa? Dia memang mengenal seluruh member yang biasa orang sebut dengan Bulletprof itu, tapi bukankah Misoo hanya dekat dengan Jimin dan Taehyung? Youra? Gadis itu sangat antusias. Bahkan tadi sore, Youra menghubungi Misoo hanya untuk menanyakan pakean apa yang harus ia kenakan malam ini. Tidak waras! Ini kan hanya pesta kejutan, bukan kondangan.Jimin?
Laki-laki itu?
Misoo terdiam ketika nama itu terlintas di benaknya, dia menggenggam pagar balkon untuk menyangga tubuhnya. Menatap langit yang seakan mengajaknya untuk pergi menemui laki-laki itu malam ini. Iya. Walaupun mereka baru dekat beberapa bulan, tetapi semua waktu yang Misoo habiskan dengan Jimin sangat memberi pelajaran. Memberi ketenangan, karena pandangan mata lelaki itu seolah mengatakan bahwa Jimin mampu memberi perlindungan yang aman dan nyaman. Apakah ini hal yang wajar? Getaran aneh yang gadis itu rasakan jika berada di dekatnya, tidak pernah Misoo rasakan terhadap oranglain. Jantungnya sering berdebar tak karuan ketika Jimin melakukan tindakan di luar dugaan, seperti tadi malam contohnya. Jimin juga berhasil membuat Misoo gugup, padahal tak ada seorangpun yang mampu membuat Misoo seperti itu.Apa aku mulai menyukainya?
✌✌
Setelah bertanya pendapat dengan teman lelakinya--Hanbin, Misoo memutuskan untuk datang keacara itu. Ia mulai menjalankan mobil Ferarri F430 spider kesayangannya dengan kecepatan sedang.
Misoo berpikir aneh. saat ia bertanya pada Hanbin soal kedatangannya ini, Lagak Hanbin terlihat gagap saat Misoo mengatakan nama Basecamp Bulletprof. Tapi terserahlah, lagipula mereka tidak saling kenal.Misoo berhenti pada bangunan berarsitektur unik yang mampu menghadirkan nuansa lapang dengan beberapa perabot minimalis modern yang justru membuat rumah ini terkesan maskulin. Mungkin, itu di sebabkan karena belum adanya sentuhan wanita pada rumah ini.
Matanya menyusuri setiap sudut halaman rumah, dan menemukan sosok namja yang ia kenali sedang bermain basket di lapangan khusus sebelah rumah ini.
"Jiminie!"
Namja itu berbalik, ternganga ketika melihat gadis yang memanggilnya itu dengan setelan atasan berwarna putih yang sedikit membuat bahunya terlihat dan rok diatas lutut berwarna biru laut di tambah riasan tipis di wajahnya juga rambut bergelombang yang sengaja tidak di ikat.
"Kau sungguh Misoo yang kukenal?"
"Memangnya ada berapa Misoo yang kau kenali?"
"Ani, kau? Ya! Penampilanmu?" (tidak)
"Aku hanya mencoba baju ibukku yang masih ada di lemari, kata Ahjumma baju ini cocok. Apa aneh?"
"Yeppo" (cantik)
Misoo mengernyitkan dahi, Jimin baru saja memujinya. Dia gugup. Dan sukses membuat wajahnya merona.
"Hei-em apa Youra sudah datang?"
"Sudah. Di dalam. Kajja!" (ayo)
Jimin menarik pergelangan tangan Misoo dengan lembut. Menuntunya memasuki bangunan yang menurutnya keren ini.
"Woaaahhhhh!! Kau betulan gadis tomboi itu?" Kim Seokjin yang pertama kali berkomentar saat kedua sejoli itu sudah berada di pinggir kolam, tempat pesta itu diadakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | PJM ✔
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU] Tidak ada orang yang ingin di tinggalkan bukan? *** 📍BTS Fanfiction | Jimin series Cerita ini sudah selesai, tapi tetap hargai karya orang lain dengan memberikan vote dan comment kalian! Thanks💜