5

1.8K 185 6
                                    


"Appa!"

"Hei anakku, bagaimana kabarmu?"

"Appa, aku rindu!"

"Appa juga merindukanmu sayang"

"Appa ayo kita pergi jalan-jalan!"

"Mianhe sayang, appa harus segera berkemas"

"Mwo? Appa baru saja sampaikan? Sudah mau kemana lagi?"

"Appa harus pergi ke China malam ini sayang, perusahaan appa yang ada di sana akan di resmikan besok. Jadi appa harus kesana."

"Bolehkah aku ikut saja?"

"Aniya, kau harus sekolah. Kelak kau yang akan meneruskan perusahaan ini sayang."

"Appa ku mohon.."

"Tidak bisa. Ini memakan waktu lama. Kau akan ketinggalan banyak materi nantinya. Menurut pada appa. Kalau appa sudah pulang, appa berja-"

"Tidak! Tidak usah berjanji padaku! Itu hanya akan menyakitkan!"

Misoo menghentakkan kakiknya pergi meninggalkan pak tua yang  mempunyai kerut di wajahnya.
Kim Daewhan. Hanya bisa menggosok keningnya menghadapi anak gadisnya yang manja.

Tidak ada yang tau bagaimana sifat asli seorang Kim Misoo. Gadis ini bisa sangat cuek, dan sedikit menyeramkan. Namun, saat ia bersama Appa-nya sikap itu seakan luntur. Ia akan menjadi gadis manja dan cengeng.
Aneh bukan?
Ya tapi itulah dia. Entahlah bagian mana pada dirinya yang asli. Seakan semua yang ada pada dirinya ini adalah topeng belaka. Tak ada yang tau.

👯👯

Misoo kembali lagi dan lagi melangkah kan kakinya ke dalam bar kesayangannya. Hari ini ia berniat untuk meneguk habis wine-wine yang menyenangkan itu. Dia sudah tak peduli lagi. Pikirnya juga tak ada lagi yang peduli dengannya.

Beberapa botol malbet red wine sudah habis di tegaknya seorang diri. Sekarang, berdiri pun Misoo sudah tak sanggup lagi. Keadaanya kacau. Dia bahkan tak mengingat namanya sendiri saat di tanya seorang pelayan. Dia sendirian disini. Dengan t-shirt putih sedikit transparan dan celana hotpans yang menampakan paha putihnya. Ini sudah diluar batasnya. Dia benar-benar kesal hari ini. Pada namja yang terus mengganggunya dan kepada Appanya yang sudah tidak peduli lagi.

Misoo melangkahkan kakinya dengan sangat gontai. Berniat untuk keluar dari tempat terkutuk ini. Hari semakin larut. Waktu menunjukan pukul 01.00 KST.

Tetapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya hari ini.
Dia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki.
Ini gawat.
Laki-laki itu menampakan senyum khas jahatnya.

"Hei kau! P-pergi sana! Wajahmu itu menghalangi jalanku bodoh!!"

"Yak Kim Misoo kau sangat mabuk rupanya"

"A-apa peduli. Mu. Bodoh! Per.gi!!"
"Pergi sanaaaa!!!"
"Aku ingin pulang."
"Kalau aku tidak pulang besok tidak bisa sekolah kan?. Nanti appaku kecewa padaku! Hahahahhaa! Appa? Aku punya appa?"
"Hei tampan? aku punya appa? Emmmm di mana eommaku? Aaaah apa aku harus mencari mereka ya?"
"Ah tapi mereka pergi jauh! Aku di tinggal sendirian lagi!"
Hiks
Hiks
Hiks

"Waeyo? Tak ada yang peduli padaku!"
"Wae???!!!"
"Apa aku sangat bodoh?!"
"Wae??!!!"
"Aku selalu sendi-"

Misoo menghentikan kalimatnya bertepatan dengan dirinya yang kini ambruk di tubuh lelaki itu.

SERENDIPITY | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang