Pagi ini seorang yeoja merapatkan jaketnya karena udara di kota Seoul sudah semakin dingin. Yeoja ini melangkahkan kakinya dengan tergesa hendak pergi ke Sekolah. Dia akan terlambat! Jarak dari tubuhnya berdiri sekarang sampai gedung bertuliskan Internasional High School itu masih dibilang cukup jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki.
Tinn..
Tinn..Misoo menghentikan langkah kakinya saat sebuah mobil sport putih berhenti menghalangi jalannya. Baru saja ia ingin memaki pengemudinya sebelum kaca mobil itu terbuka dan menampilkan sosok namja dengan jas sekolah hitam berlogo sama dengan sekolahnya. Dan jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger manis di depan matanya. Hei dia tampan.
"Kau menghalangi jalanku Jimin!"
"Berhenti bicara dan masuk mobilku bila kau tidak ingin masuk ke ruang BK"
This is a good idea!
Akan sangat melelahkan jika Misoo memang harus terus berlari kecil sampai sekolahnya. Terlebih lagi ia harus menahan perutnya yang menggedor-nggedor karena belum sempat menyambar sarapan.Dan ternyata, Jimin tidak sendirian di dalam mobil itu. Di kursi belakang sudah berjejer manis namja imut bergigi kelinci Jeon Jungkook, si tua yang tidak terlihat tua Kim Seok Jin sunbaenim, dan si ceria Jung Hoseok sunbaenim. Aaaa jangan di tanya juga bagaimana wajah dan penampilan mereka. Sudah di pastikan kalian akan sakit jantung jika berada di mobil ini.
Tapi tidak untuk seorang Kim Misoo yang notabenya tidak terlalu peduli dengan sekitarnya, sangat di sayangkan."Annyeong Misoo-ya?"
"Ne, annyeong hoseok sunbaenim"
Senyum Misoo kepada seorang namja bernama Jung Hoseok itu.
"Hei, noona, kalau tidak karena kau, aku tidak mau duduk di belakang bersama mereka berdua ini" Jungkook mengintrupsi.
"Kalau kau mau, kau boleh duduk disini Jung, aku yang akan duduk disana"
"Tidak perlu noona, lagipula namja di sebelahmu itu akan sangat mengerikan jika tidak duduk di dekatmu."
Sontak, Jin dan Hoseok tertawa dengan lantangnya. Tidak peduli namja yang mengambil alih kemudi sedang mengeratkan genggaman tangannya pada stir mobil.
Misoo yang melihat itu hanya tersenyum menanggapi. Rupanya, Jimin seringkali jadi bahan olokan teman-temanya."Oh iya, Jin sunbaenim, apa kau masih magang di ruang kesehatan?"
"Tentu saja, ini baru 2 minggu Misoo. Masih kurang 4 bulan lagi. Terhitung sampai kalian lulus.
Lagi pula ini bukan magang, tapi penelitian untuk essay ku nanti. Memangnya ada apa?""Tidak. Hanya menanyakan saja."
Yang di tanya pun menganggukan kepalanya tanda faham.
Setelah beberapa menit, akhirnya mobil sport putih itu berhenti tepat di depan gedung fakultas Sastra dan Bahasa Seoul Internasional School.
Namja bermarga Jung keluar dari mobil Jimin sesudah pamit dengan penghuni mobil.
Tinggal satu belokan lagi, maka empat orang manusia yang ada di dalam mobil itu akan sampai pada tempat tujuannya.
Dan sampai...
Mereka keluar bersamaan setelah Jimin memarkirkan mobilnya di parkiran paling elite di sekolah itu. Berjalan beriringan dan jangan lupakan tatapan aneh dari setiap orang yang mereka lewati. Ini adalah pemandangan yang sangat jarang terlihat. Mengingat bagaimana dulu gadis yang berjalan bersama tiga namja ini sangat tertutup, bahkan menjadi bahan olokan namja yang berada tepat di sebelahnya. Bagaimana tidak mengherankan bukan?
Jungkook berhenti di lantai pertama dan menuju kelasnya.
Setelah sampai lantai dua dengan menaiki tangga, Seok Jin langsung berpisah dari dua sejoli itu karena ruang kesehatan berada beberapa langkah dari tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | PJM ✔
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU] Tidak ada orang yang ingin di tinggalkan bukan? *** 📍BTS Fanfiction | Jimin series Cerita ini sudah selesai, tapi tetap hargai karya orang lain dengan memberikan vote dan comment kalian! Thanks💜