DELAPAN BELAS

753 33 2
                                    

Keyra sedang duduk di balkon kamar sambil membaca novel yang dibelikan Kenan sebagai kado ulang tahun. Saat sedang asyik membaca ia mendengar suara pintu kamar yang diketuk, membuatnya menolehkan kepala ke dalam kamar.

Arkan berjalan menghampirinya dengan membawa dua gelas ditangannya. "Coklat panas," ucapnya sambil menyodorkan satu gelas pada Keyra.

Keyra menerimanya sambil tersenyum. "Thanks," ucapnya lalu menyesap sedikit coklat panasnya.

"Akhir-akhir ini abang jarang liat kamu main sama Kenan," ucap Arkan.

Keyra menyimpan gelasnya di atas meja lalu membalikkan halaman novel. "Lagi males main."

"Tapi kamu sama dia baik-baik aja 'kan?" tanya Arkan penasaran.

"Iya Bang. Kita baik-baik aja."

Hubungannya dan Kenan memang baik-baik saja. Mereka mengobrol seperti biasa, berangkat dan pulang sekolah bersama seperti biasa. Hanya ada satu hal yang berubah, kedekatan mereka tidak seperti dulu lagi. Ada saat-saat dimana keduanya sama-sama diam tanpa berbicara satu kata pun.

°°°

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Hampir semua murid sudah meninggalkan kelas masing-masing untuk pulang ke rumah. Sementara Keyra baru saja kembali dari kantor setelah menyimpan buku tugas teman-temannya di meja Bu Susan. Biasanya ketua kelas yang melakukannya, tapi karena Zaki sedang sakit, Bu Susan menyuruh Keyra sebagai gantinya.

Saat akan mengambil tasnya, Keyra melihat botol minuman Kenan yang tertinggal di atas meja. "Balik lagi," keluhnya karena harus mengantarkan botol tersebut pada pemilik-nya.

Hari ini adalah jadwal ekskul ketiga temannya, karena itulah Keyra sekarang sendiri. Ia berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi dengan botol minum Kenan ditangannya.

Setelah memasuki lapangan indoor sekolah, Keyra melihat Kenan sedang mengobrol dengan teman-temannya di pojok lapangan sementara Agra sedang pemanasan dengan salah satu teman-nya. Keyra berjalan mendekat, tapi langkahnya perlahan melambat karena tanpa sengaja ia mendengar apa yang sedang diobrolkan Kenan dan teman-temannya.

"Lo jadian sama Rena?"

"Belum. Masih deket biasa," jawab Kenan.

"Kalo lo jadian sama Rena, Keyra mau dikemanain?"

"Kenapa bawa-bawa dia? Status dia sama Rena 'tuh beda."

"Beda gimana? Bukannya lo juga suka sama Keyra?"

Kenan menggeleng. "Engga. Udahlah ganti topik. Ngapain kalian malah kepoin privasi gue coba."

"Key, ngapain disini?" teriak Agra yang menyadari keberadaan Keyra.

Kenan dan teman-temannya yang duduk membelakangi Keyra pun menoleh ke belakang, ke arah Keyra yang sedang berdiri mematung dengan tangan yang menggenggam kuat botol minum Kenan.

Keyra melihat Kenan yang terlihat terkejut karena keberadaannya. Ia kembali melangkahkan kakinya yang tadi sempat berhenti dan menyerahkan botol minum yang ia bawa pada Kenan. "Ketinggalan di kelas," ucapnya dengan wajah datar.

Kenan menerima botol minumnya. "Thanks. Mau langsung pulang apa mau nunggu gue selesai ekskul?"

"Pulang aja," jawab Keyra. "Gra, gue duluan," ucapnya pada Agra yang sedang mendribble bola basket.

"Iya Key."

Keyra membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar lapangan. Saat di depan pintu lapangan, ia berpapasan dengan anak cheers yang akan ekskul juga. Ia melihat ke arah Rena yang sedang menatapnya sambil tersenyum. Keyra memalingkan wajahnya lalu berjalan menelusuri koridor dengan cepat.

Kenan & KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang