TIGA

1.2K 59 0
                                    

"Lo berdua cepetan keluar. Kita mau ganti baju," ucap Zaki -ketua kelas- pada Keyra dan Bella.

"Iya bentar, nggak sabaran banget jadi orang," gerutu Bella.

"Lagi ngapain 'sih emang?" tanya Kenan yang sedang berdiri di belakang kelas dengan tangan memegang baju olahraga.

"Yuk!" ajak Keyra pada Bella begitu ia selesai merapikan bukunya.

Keyra dan Bella berjalan keluar kelas tanpa menjawab pertanyaan Kenan. Mereka menuju kamar mandi untuk mengganti seragamnya dengan baju olahraga.

"Gue males banget olahraga padahal," keluh Keyra.

Bella mengangguk menanggapi ucapan Keyra. "Sama. Coba aja Pak Yuda engga dateng, 'kan ue bisa tidur di kelas."

Keyra dan Bella sama-sama menghela napas berat lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berbeda untuk mengganti seragam.

°°°

Semua murid XI IPA 3 sudah berada di lapangan untuk pelajaran olahraga. Beberapa murid ada yang melakukan pemanasanan, sementara yang lainnya duduk di samping lapangan sambil menunggu Pak Yuda datang.

"Kita olahraganya digabung sama anak IPS tiga," ucap Zaki pada teman sekelasnya saat ia kembali dari ruang guru.

"Pak Yuda kemana emang?" tanya Agra mewakili murid lain.

"Engga dateng. Jadi kita olahraga sama Pak Hadi, gabung sama anak IPS."

"Gue ke kelas deh," ucap Bella sambil berdiri dari duduknya.

"Engga boleh," larang Zaki. "Kita semua harus ada di lapangan. Mau olahraga atau engga, yang penting kita semua harus tetep di lapangan."

"Kata siapa?" tanya Danu kesal.

"Bu Susan."

Berbagai keluhan langsung terdengar begitu anak-anak mendengar ucapan Zaki. Bu Susan adalah wali kelas mereka, jadi mau tidak mau mereka harus mengikuti kata-kata Bu Susan kalau tidak mau mendapat pengurangan nilai dan ceramahan yang panjang.

Pak Hadi datang diikuti murid dari kelas XI IPS 3 di belakangnya. "Semuanya sudah ada di lapangan?" tanyanya begitu semua murid sudah berbaris.

"Sudah Pak."

"Olahraga hari ini tanding basket saja. Laki-laki dan laki-laki, perempuan dan perempuan. Giliran. Dimulai dari laki-laki dulu."

"Iya Pak."

"Tapi sebelum itu kalian semua harus pemanasan dulu."

Semua murid yang berada di lapangan akhirnya melakukan pemanasan sesuai arahan Pak Hadi. Selesai melakukan pemanasan, pertandingan basket pun dimulai. Murid lain yang tidak ikut bermain duduk di pinggir lapangan, ada juga yang melakukan olahraga lain di sisi-sisi lapangan agar tidak menganggu yang bermain basket.

Keyra dan Bella memilih duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan murid lain yang sedang olahraga. Sementara Kenan dan Agra bermain basket.

"Main itu yuk!" ajak Keyra pada Bella sambil menunjuk ke arah dua murid yang bermain bulu tangkis.

"Gamau. Males."

"Dih dasar. Itu mumpung masih ada yang belum dipake, Bell. Yuk, main yuk!"

"Gue males gerakin badan, Keyra. Lo juga 'kan tadi bilangnya males olahraga."

"Itu 'kan tadi. Sekarang gue nggak terlalu males."

"Engga mau gue. Sama anak lain aja sana."

"Sama gue aja."

Keyra dan Bella menoleh ke asal suara begitu mendengar ucapan tersebut. Seorang laki-laki berdiri di samping mereka sambil tersenyum.

"Main bulu tangkisnya sama gue aja. Yuk!?"

Keyra dan Bella saling tatap lalu kembali menoleh ke arah laki-laki itu.

"Gue Banyu, Key. Yang ikut ekskul musik."

Keyra menatap Banyu sebentar lalu membulatkan mulutnya begitu ia mengingatnya. "Oohhh lo Banyu, iya gue inget. Anak baru 'kan ya?"

"Iya," jawab Banyu dengan senyuman lebar. "Jadi nggak main bulu tangkisnya?" tanyanya.

"Yuk!" ucapnya lalu berdiri dari duduknya. "Gue tinggal ya, Bell," pamitnya pada Bella yang sedang menatapnya penuh curiga.

Keyra dan Banyu akhirnya bermain bulu tangkis di sisi lapangan yang kosong. Mereka berdua tertawa saat salah satu diantara mereka gagal memukul kok. Keyra dan Banyu sama-sama menikmati bermain bulu tangkis hingga mereka kelelahan dan memilih untuk berhenti bermain. Mereka berdua duduk di pinggir lapangan sambil membahas permainan tadi.

"Padahal baru main sebentar, tapi udah cape aja," ucap Keyra.

"Itu tandanya kita sama-sama nggak terbiasa olahraga," ucap Banyu lalu tertawa pelan.

"Nah, betul banget," ucap Keyra lalu ikut tertawa.

"Mau gue beliin minum?" tanya Banyu.

Keyra menggeleng. "Engga usah. Entar aja biar gue beli sendiri."

Belum ada satu menit Keyra bilang begitu, tiba-tiba sebuah botol air mineral disodorkan ke hadapannya. Keyra menoleh ke samping dan mendapati Kenan sedang menatapnya dengan tangan terulur ke arahnya.

"Buruan ambil. Pegel nih tangan gue."

Keyra tersenyum lalu mengambil air minum yang disodorkan Kenan. "Thank you," ucapnya lalu meminumnya.

Kenan menatap ke arah Banyu yang sedari tadi memperhatikannya. "Kenapa liat-liat?" tanyanya santai.

Keyra melihat Banyu dan Kenan secara bergantian. "Kenalin Banyu, dia Kenan temen sekelas gue. Kenan, dia Banyu temen ekskul gue," ucapnya.

Kenan dan Banyu saling menatap lalu sama-sama mengangguk.

"Bella sama Agra mana?" tanya Keyra pada Kenan.

"Ke kantin duluan. Gue disuruh nyusul sama lo."

"Yaudah, yuk ke kantin!" Keyra berdiri dari duduknya lalu menoleh ke arah Banyu yang ikut berdiri. "Gue ke kantin duluan ya. Thanks udah mau nemenin gue main."

Banyu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Sama-sama."

Keyra menarik tangan Kenan. "Yuk, ke kantin!" ajaknya semangat.

"Kok gue nggak pernah liat dia sebelumnya?" tanya Kenan saat mereka berjalan menelusuri koridor

"Anak baru. Ganteng ya?"

"Biasa aja. Gantengan juga gue."

Keyra mendelik ke arah Kenan. "Iya deh, terserah lo aja."

Sesampainya di kantin, Kenan dan Keyra membeli makanan masing-masing dan ikut bergabung bersama Bella dan Agra.

"Tadi siapa, Key?" tanya Bella sambil mengunyah makanannya.

"Telen dulu makanannya kalo mau ngomong," protes Agra yang duduk di hadapan Bella.

"Yang tadi main bulu tangkis sama gue?"

"Iya. Gue baru liat perasaan. Siapa tadi namanya? Banyu ya kalo nggak salah?"

Keyra mengangguk. "Anak baru. Dia ikutan ekskul musik."

"Oohhh ... pantesan baru liat."

"Ganteng 'kan ya?" tanya Keyra dengan cengiran di bibirnya.

Bella mengangguk setuju. "Kapan coba gue punya temen ganteng kayak dia," gumamnya.

"Gue ganteng," sahut Agra tiba-tiba.

"Gue juga," Kenan ikut-ikutan.

Kenan dan Bella menatap kedua laki-laki yang duduk di hadapan mereka secara bergantian lalu sama-sama menganggukkan kepala. "Iya-iya. Terserah kalian," ucap mereka kompak.

*****

Kenan & KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang