Mentari pagi bersinar terang, menembus ke dalam kamar yang pemiliknya masih bergelung nyaman dibalik selimutnya.
Seorang laki-laki masuk ke dalam kamar untuk membangunkan sang pemilik."Bangun, Key. Udah siang. Mentang-mentang lagi ada tamu jadi bangunnya siang."
Keyra mengerang dibalik selimutnya. "Aku udah bangun tadi pagi buat matiin lampu sama buka gorden," ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Buruan bangun. Nanti diomelin mama tau rasa. Abang udah bangunin kamu ya pokoknya," ucap Arkan lalu berjalan keluar kamar, meninggalkan Keyra yang masih setengah sadar.
Keyra menarik selimut yang menutupi wajahnya dan melihat Arkan yang berjalan keluar kamar. Ia tersenyum saat mengingat keadaan keluarganya sudah kembali lagi seperti semula.
Tiga hari sejak kejadian ibunya masuk rumah sakit, Arkan tiba-tiba kembali ke rumah dan bilang akan tinggal bersama lagi. Entah apa yang dibicarakan ibunya dan Arkan pada saat itu, Keyra tidak mau tahu. Yang terpenting adalah keluarganya sudah kembali seperti dulu.Ada banyak hal baru yang Keyra alami sejak Arkan kembali tinggal di rumah. Hal-hal kecil yang dulu membuatnya iri, sekarang berbalik membuatnya kesal. Seperti saat Arkan melarangnya keluar malam-malam dengan Kenan walau pun hanya untuk membeli cemilan ke mini market. Saat Arkan menyuruh Keyra pulang ketika dia sedang bermain dengan teman-temannya. Saat Arkan merebut makanan darinya. Dan masih banyak lagi.
Tapi walau pun begitu, Keyra senang karena bisa merasakan hal-hal seperti itu. Dulu saat Keyra masih SMP, Arkan selalu baik dan mengalah padanya. Tapi sekarang, Arkan yang ia kenal bukan lagi Arkan yang dulu. Arkan sering membuat Keyra kesal walau pun hanya sebentar.
Suara dering ponsel membuat Keyra terkejut. Ia mengambil ponselnya yang disimpan di atas nakas dan mendesah kesal begitu melihat nama yang terpampang di layar ponselnya. Ia menggeser ikon hijau dan mendekatkan ponselnya pada mulutnya. "IYA BANG ARKAN. INI UDAH BANGUN," teriaknya kesal lalu menutup panggilan telepon.
°°°
Setelah selesai mandi Keyra keluar dari kamar untuk sarapan. Ia melihat Arkan dan ibunya sedang sarapan di meja makan.
"Pagi," sapanya dan duduk di samping Arkan.
"Pagi. Kamu nanti ke kedai ya, Key." ucap ibunya membuat Keyra menghela napas.
"Ini hari minggu, Mah. Keyra mau ada acara."
"Acara apaan?" tanya Arkan yang sejak tadi fokus memakan nasi goreng.
"Mau nonton sama temen-temen. Boleh ya, Mah?"
"Arkan aja mau ke kedai, masa kamu engga," ucap ibunya, membuat Keyra menatap Arkan sebal.
"Bang Arkan emangnya nggak mau main sama Kak Ana?" Keyra mencoba mempengaruhi Arkan untuk membatalkan niatnya pergi ke kedai dengan menyebut nama pacar kakaknya.
Arkan menggeleng. "Ana mau main sama temen-temennya."
"Tuh'kan. Kak Ana aja mau main sama temen-temennya."
"Ya terus apa hubungannya sama kamu?" tanya ibunya.
"Kak Ana yang udah besar aja hari minggu main sama temennya, masa aku yang masih remaja malah disuruh bantu-bantu di kedai 'sih," gerutu Keyra malas.
"Yaudah hari ini kamu nggak dapet uang jajan," ancam ibunya.
Keyra mendengus kesal. "Pulang nonton Keyra ke kedai deh, tapi mama harus ngasih uang jajan. Gimana?"
"Jangan, Mah," ucap Arkan. "Entar Keyra pasti pulangnya sore. 'Kan percuma. Biarin aja dia nonton, jangan dikasih uang jajan tapi."
Ibunya menganggukkan kepala mendengar ucapan Arkan. "Yaudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan & Keyra
Teen FictionSahabat adalah sebuah kata yang menjalin hubungan keduanya. Kenan dan Keyra. Dua remaja yang sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Sifat ceroboh yang Keyra miliki selalu membuat Kenan ingin berada di dekat perempuan itu a...