"Keyra pulang bareng gue aja."
Keyra, Kenan, dan Banyu secara bersamaan menoleh ke asal suara tersebut.
"Bang Arkan?" tanya Keyra tidak percaya.
Arkan tersenyum ke arah Keyra lalu menatap Kenan dan Banyu secara bergantian. "Kalian berdua boleh pulang," ucapnya santai.
Keyra tersenyum senang sementara Kenan dan Banyu terlihat terkejut dengan kedatangan Arkan.
"Gue pulang bareng abang gue aja. Banyu, makasih kadonya," ucapnya tersenyum padanya Banyu. "Kenan, lo masuk ke dalem sana. Lagi ada ekskul juga, malah kesini," omelnya pada Kenan."Yaudah, gue ke parkiran kalo gitu. Mobil gue masih disana," ucap Banyu pada Keyra. Ia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya pada Arkan dan memutar tubuhnya, berjalan menuju parkiran.
Kenan menatap Keyra sebentar lalu menstarter motornya. "Gue pulang duluan. Udah izin tadi sama pelatih, jadi gue bisa langsung pulang."
Keyra menganggukkan kepalanya. "Yaudah terserah. Ati-ati bawa motornya, jangan ngebut."
Kenan menganggukkan kepalanya. Ia melirik kotak kecil yang dipegang Keyra lalu menoleh ke arah Arkan. "Duluan, Bang," pamitnya yang dijawab anggukkan oleh Arkan.
Keyra memperhatikan Kenan yang sudah melajukan motornya dan perlahan menjauh.
"Jadi siapa?" tanya Arkan tiba-tiba, membuat Keyra menatapnya bingung.
"Apanya yang siapa?"
"Yang kamu suka siapa? Kenan atau yang satunya?"
Keyra mendecak, menatap Arkan kesal. "Apaan sih. Engga ada. Udah ayo pulang," ajaknya sambil berjalan ke arah mobil Arkan yang ternyata di parkir di seberang jalan.
Arkan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat Keyra.
°°°
"Coba buka deh kadonya," ucap Arkan pada Keyra yang akan memasukkan kado yang diberi Banyu ke dalam tas.
"Apa sih, Bang. Kepo banget. Udah fokus nyetir aja," gerutu Keyra.
Arkan tertawa mendengar ucapan Keyra. "Mau makan dulu nggak? Abang laper nih."
Keyra menggelengkan kepalanya. "Kita makan di rumah aja, mama pasti masak."
Ekspresi Arkan langsung berubah datar begitu mendengar ucapan Keyra.
Keyra yang merasakan suasana berubah pun langsung mencoba mencari topik lain. "Kado buat aku mana? Bang Arkan nggak lupa beliin kado buat aku 'kan?" tanyanya sambil memasang wajah curiga.
Arkan berdehem lalu menggerakan tangan kanannya, menunjuk ke belakang. "Kado sebesar itu masa nggak keliatan," ucapnya mencoba terlihat keren.
Keyra menolehkan kepalanya ke belakang dan terkejut melihat kado Arkan untuknya. "Masa boneka, sih?" ucapnya dengan nada kecewa sambil melihat ke arah boneka beruang berukuran besar.
"Itu bonekanya gede, Key. Bisa dipeluk-peluk. Terus 'kan dulu waktu abang kasih kado gitar, kamu malah minta dibeliin boneka."
"Ya itu 'kan karena abang ngasih gitar bekasnya abang ke aku. Lagian waktu itu aku masih SMP."
"Emang apa bedanya kamu waktu SMP sama sekarang? sama-sama pendek juga 'kan?"
Keyra memukul bahu Arkan kesal. "Ish. Dasar tukang bully."
"Iya-iya maaf. Udah mukulnya, abang lagi nyetir nih. Yaudah kalo gamau bonekanya ya gausah diambil, biar nanti abang kasih ke pacar aja."
Keyra berhenti memukul bahu Arkan. "Mau 'kok. Siapa yang bilang aku gamau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan & Keyra
Teen FictionSahabat adalah sebuah kata yang menjalin hubungan keduanya. Kenan dan Keyra. Dua remaja yang sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Sifat ceroboh yang Keyra miliki selalu membuat Kenan ingin berada di dekat perempuan itu a...