Keyra mencoba membuka kedua matanya perlahan saat ia mendengar ponselnya yang terus-menerus berdering. Ia menatap layar ponsel dan mengerang pelan begitu melihat nama si penelepon.
"Kenapa?" tanyanya dengan serak khas bangun tidur.
"Gue di depan rumah lo."
"Ohh," guman Keyra yang masih belum sepenuhnya sadar.
"Gue di depan rumah lo, Keyra. Mau ngajakin lo main keluar."
Keyra tidak mengucapkan apa pun.
"Key? Lo denger gue 'kan?"
"Kenapa?"
"Baru bangun tidur ya? 'Kan gue udah bilang, jangan tidur lagi kalo selesai salat," omel Kenan.
"Ketiduran," kata Keyra yang beranjak dari atas tempat tidurnya dengan malas. "Kenapa mainnya pagi-pagi banget? Bisa nggak kalo mainnya besok-besok aja?"
"Ini udah siang, Key. Dan mainnya nggak bisa besok-besok. Ini 'kan kencan pertama kita."
Keyra terkekeh geli mendengar ucapan Kenan. "Yaudah masuk aja ke dalem. Gue siap-siap dulu."
"Oke. Lima menit."
"Setengah jam," kata Keyra cepat.
"Lo tinggal cuci muka sama ganti baju doang 'kan? Kenapa butuh waktu lama?"
"Karena gue cewek. Yaudah dua puluh lima menit."
"Lima belas menit. Udah ya, nggak ada tambahan waktu lagi."
"Yaudah lo masuk dulu ke dalem," suruh Keyra lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.
°°°
Kenan tersenyum lebar menatap layar ponselnya lalu melangkahkan kakinya ke halaman rumah Keyra. Baru saja tangannya akan mengetuk, pintu rumah tiba-tiba terbuka membuat Kenan melangkah mundur.
"Pagi Bang," sapa Kenan pada Arkan yang baru saja keluar dari dalam rumah dengan setelan rapih. Mungkin mau pergi ke kedai, pikir Kenan.
Arkan menganggukkan kepalanya sebagai balasan. "Ngapain pagi-pagi udah disini?" tanyanya heran.
"Mau ngajak Keyra main, Bang. Boleh 'kan?"
Arkan mengangguk. "Jangan pulang sore," katanya. "Jadi sekarang udah pacaran?" tanya Arkan santai.
Kenan tersenyun kikuk sambil menggaruk tengkuknya, salah tingkah. "Iya Bang. Udah pacaran."
"Lo nggak minta restu ke gue?" tanya Arkan dengan nada serius, membuat Kenan tergagap.
"O-oh iya ya ..., Minta restunya, Bang," ucapnya kikuk.
Arkan tertawa pelan melihat Kenan yang salah tingkah. Ia menepuk bahu Kenan pelan. "Yaudah gue berangkat ke kedai. Masuk aja ke dalem, Ken. Keyra lama kalo siap-siap."
"Iya .... Ati-ati dijalannya, Bang," ucap Kenan sambil tersenyum.
Arkan mengibaskan tangannya lalu masuk ke dalam garasi mobil.
°°°
Keyra menatap pantulan dirinya di cermin sambil tersenyum. Ia mengenakan celana jeans denim panjang dan kaos lengan pendek warna putih yang bertuliskan NERDY, rambut panjangnya ia biarkan tergerai begitu saja tanpa memakai aksesoris apa pun. Keyra mengambil sling bag warna kuning yang menggantung di balik pintu lalu memakainya. "Oke selesai," ucapnya riang. Ia melangkah keluar kamar, berjalan menuruni anak tangga satu per satu. Dan senyumannya kembali merekah saat ia melihat Kenan sedang duduk di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan & Keyra
Teen FictionSahabat adalah sebuah kata yang menjalin hubungan keduanya. Kenan dan Keyra. Dua remaja yang sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Sifat ceroboh yang Keyra miliki selalu membuat Kenan ingin berada di dekat perempuan itu a...