SEMBILAN BELAS

771 36 1
                                    

"Lo suka sama Rena, Ken?"

Pertanyaan tersebut membuat Kenan menatap Keyra yang duduk di sampingnya. Mereka berdua sedang duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan teman sekelas yang sedang berolahraga.

"Kenapa emang?" tanya Kenan sambil terus menatap Keyra yang menghindari tatapannya.

"Ya engga. Gue cuma pengen tau aja," jawab Keyra.

"Kenapa pengen tau?"

Keyra menatap Kenan sebal. "Emang gue nggak boleh tau? Tinggal jawab iya atau enggak aja susah banget."

"Iya-iya yaudah," gumam Kenan.

"Iya?"

"Apanya?"

Keyra mendesah pelan. "Bodo. Gue mau ke kantin."

"Belum istirahat, Key."

"Bodo amat," ucapnya sambil berjalan menjauh, menuju kantin.

"Yaudah sekalian beliin gue minum," teriak Kenan.

"Ogah," Keyra balas teriak.

"Yaudah gue ikut," ucap Kenan yang sudah berjalan di samping Keyra.

Keyra mendengus dan berjalan dengan langkah cepat diikuti Kenan.
Kenan mengikuti semua hal yang Keyra lakukan. Mengambil minuman yang sama, duduk dengan cara yang sama dan minum dengan waktu yang sama. Hal tersebut membuat Keyra kesal dan ia mencubit keras tangan Kenan.

"Iya-iya ampun. Maaf. Lepasin, Key. Sakit nih," keluhnya sambil menepuk-nepuk tangan Keyra yang sedang mencubitnya.

Keyra melepas cubitannya lalu memakan cemilan yang ia beli.

"Lo sama Banyu gimana?" tanya Kenan setelah beberapa saat diam.

Keyra menatap Kenan bingung. "Gimana apanya? Gue sama dia nggak gimana-gimana."

"Bukannya dia suka sama lo?"

Keyra mengangkat bahunya. "Dia baik sama gue," jawabnya asal.

"Gue tanya apa, dijawab apa."

Keyra hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Kenan. "Dia nggak pernah bilang kalo dia suka sama gue," ucapnya.

"Itu karena lo bersikap seakan-akan lo nggak tertarik sama dia. Cowok nggak bakal bisa ngasih tau gimana perasaannya kalo si cewek keliatan nggak tertarik sama dia. Makanya lo ngasih kode ke dia, biar dia nembak lo."

Keyra menggelengkan kepalanya. "Gue gamau dia ngungkapin perasaan-nya sama gue."

"Kenapa?"

"Karena gue nggak suka sama dia."

"Terus lo sukanya sama siapa?"

"Lo," ceplos Keyra.

Kenan terdiam mendengar ucapan Keyra lalu tertawa pelan. "Bales dendam ceritanya? Gara-gara waktu kita beli novel gue pernah bilang kayak gitu ke lo? Dasar," cibirnya sambil mengacak rambut Keyra.

Keyra tidak tahu bagaimana ia harus merespon ucapan Kenan. Setelah terdiam beberapa saat, ia menatap Kenan yang sedang makan cemilan. "Tau aja lo," ucapnya lalu tertawa hambar.

°°°

Keyra terus memperhatikan punggung Kenan dalam diam. Ia telah menyelesaikan tugasnya beberapa menit yang lalu, dan sekarang ia sibuk memperhatikan Kenan yang duduk di hadapannya. Kenan pindah duduk di kursi depan karena hari ini ia sedang malas duduk bersama Agra.

Keyra kembali mengingat kejadian di kantin tadi. "Gue serius padahal," gumamnya pelan.

"Apaan?" Bella yang duduk disampingnya pun menoleh ke arahnya.

Keyra menggeleng, membuat Bella mendengus pelan.

Kenan tiba-tiba memutar tubuhnya, membuat Keyra terkejut. Kenan menatap Keyra beberapa saat lalu kembali menghadap ke depan tanpa mengatakan apa pun.

°°°

Keyra berjalan mengikuti Kenan menuju parkiran sekolah. Dari kejauhan, ia bisa melihat Rena sedang berdiri di samping motor Kenan. Tanpa sadar dirinya mendesah kesal. Pasti mau nebeng lagi, batinnya. "Lo mau pulang bareng Rena?" tanyanya pada Kenan.

Kenan menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ia melangkah mundur saat menyadari Keyra berdiri tepat di hadapannya. "Kenapa? Lo mau pulang bareng Banyu?"

Keyra menggeleng. "Engga, bukan gitu. Itu Rena udah berdiri di samping motor lo," ucapnya sambil melihat ke arah Rena.

Kenan mengikuti pandangan Keyra lalu menghela napas pelan. "Mungkin dia engga dijemput lagi."

Keyra memaksakan diri untuk tersenyum."Yaudah lo pulang sama dia aja."

"Kenapa gue harus pulang sama dia?" tanya Kenan terlihat sedikit kesal, atau mungkin hanya perasaan Keyra saja.

"Karena gue mau pulang sama Banyu," jawab Keyra asal.

"Banyu?" tanya Kenan bingung. "Tadi katanya lo nggak mau pulang sama dia."

"Kenapa nyebut-nyebut nama gue?" tanya Banyu yang tiba-tiba muncul.

"Kita semalem udah janjian mau pulang bareng 'kan?" tanya Keyra, berharap Banyu mengiyakan pertanyaannya.

Banyu menatap Keyra sebentar lalu menolehkan kepalanya ke arah Kenan. "Dia pulang sama gue hari ini. Lo duluan aja."

Keyra mengembuskan napas lega mendengar ucapan Banyu.

Kenan menghela napasnya lalu mengangguk. "Oke. Yaudah gue duluan kalo gitu."

Keyra menganggukkan kepalanya dan membiarkan Kenan berjalan duluan.

"Lo suka 'kan sama dia?"

Pertanyaan Banyu membuat keyra terdiam. Ia perlahan menoleh ke arah Banyu. "Sorry. Gue nggak bermaksud buat manfaatin lo," ucapnya merasa bersalah.

"Gapapa. Lagian gue udah nebak dari lama. Mau pulang kapan? Nunggu mereka jalan dulu?" tanya Banyu sambil menatap ke arah Kenan dan Rena yang masih mengobrol.

Keyra mengangguk pelan. "Gapapa?"

Banyu menghela napas pelan lalu menatap ke arah Keyra yang sedang menunduk. "Lo tau 'kan kalo gue suka sama lo?" tanyanya.

Keyra mendongak menatap Banyu. "Maaf," ucapnya pelan.

"Kenapa lo nggak nyoba buat suka sama gue?"

"Udah," jawab Keyra. "Tapi nggak bisa."

"Bukannya nggak bisa, Key. Dari awal, lo emang sama sekali nggak ada niat buat suka sama gue," ucap Banyu. Ia menatap Keyra yang terus menunduk. Ia memegang pergelangan tangan Keyra lalu menuntunnya menuju parkiran. "Kenan-nya udah pulang," gumamnya.

°°°

"Lo nggak marah sama gue?" tanya Keyra begitu ia turun dari boncengan.

"Emang kalo gue marah lo mau ngapain? Mau jadi pacar gue?"

Kerya terkejut mendengar ucapan Banyu. Ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum canggung.

"Dasar," ucap Banyu sambil mengacak rambut Keyra pelan.

"Thanks buat semuanya."

"Apaan sih, Key? Udah kayak perpisahan aja. Kita berdua bakal tetep temenan kayak biasa. Atau jangan-jangan, lo mau ngejauhin gue?" tanya Banyu curiga.

Keyra menggeleng. "Gue cuma mau bilang makasih aja sama lo."

"Yaudah sama-sama," ucap Banyu dengan senyuman di bibirnya. "Gih sana masuk."

Keyra mengangguk. "Gue masuk ya. Lo ati-ati di jalannya, jangan ngebut."

"Siap Bu. Laksanakan," canda Banyu, membuat Keyra tertawa.

*****

Kenan & KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang