Part #23 Tadaima.

7.6K 476 76
                                    

Disclaimer: Naruto Belongs To Masashi Kishimoto Sensei..
.
.
.
.
Pairing: SasufemNaru & SasuRuko.
.
.
.
.
Genre: Acak, suka suka ajah..

Upami resep sok dibaca, pami teu resep tekenging dibaca.

Cerita ini di buat hanya sekedar untuk menghibur para Raiders yang menyukainya.
Tidak di buat untuk bertujuan yang tidak baik..

Happy Readings...

Aku berjalan tanpa tujuan, mencari jalan untuk ku pulang. Tapi semakin aku mencari, aku semakin tersesat sangat dalam. Tuhan aku mulai lelah, mungkin ini adalah akhir ku. Perjuangan ku cukup sampai disini. Maafkan aku Sasuke, maafkan Mamah sayang. Mungkin kita takan pernah bisa bahagia bersama.

" Maafkan aku Suke, aku lelah, aku sudah menyerah. Maafkan aku harus pergi."

" Naru kumohon pulanglah, jangan tinggalkan aku"

Aku tersentak saat aku mendengar suara seseorang memanggilku dengan suara paraunya.

" Suke" Aku mencari suara itu, aku yakin itu adalah suara Sasuke yang memanggilku.

" Kumohon sayang hiks.. Kembali padaku Naru, jangan tinggalkan aku"

" Suke kau dimana!!! Suke.. Aku ingin pulang suke hiks.."

Aku terus berlari mencari suara Sasuke yang memanggilku. Aku harus bagaimana, aku  ingin pulang, tapi aku tak menemukan jalannya.

" Naru hikss... Jangan tinggalkan aku sayang..hikss..Naru.."

" Mamah cala mau cama Mamah.."

" Sarada sayang, kamu dimana sayang. Sara..!!!"

" Mamah..."

Aku lelah, Sasuke aku lelah, Sara maafkan Mamah sayang. Maafkan Mamah sayang, Mamah sudah lelah, maafkan Mamah. Aku akan menyerah Tuhan, jika ini memang yang harus aku jalani. Jujur aku menyukai tempat ini, sangat indah dan nyaman. Tapi aku merasa hampa, aku merasa sakit yang menyesakkan dada. Aku merindukan Sasuke, putri kecilku Sarada dan orang-orang yang aku sayangi.

Nyata...

Aku masih memeluk dan memanggilnya, berharap dia akan mendengarnya dan pulang kembali pada ku. Tapi tidak ada respon sedikitpun darinya, bahkan tubuhnya kini semakin dingin.
Apa memang ini adalah akhirnya, aku dan dia takan pernah bisa bahagia bersama. Tapi aku masih belum bisa menerimanya, aku masih berharap Tuhan berbaik hati dan membawanya kembali pulang.

" Aku mohon sayang..hiks.. Aku mohon jangan tinggalkan aku Naru.. Hikss Naru bangun...BANGUN DOBE...BANGUN!!!!...hikss jangan tinghalkan aku." Kupeluk tubuhnya semakin erat, ku ciumi puncak kepalanya, membagi rasa sakitku. Berharap dia akan luluh dan kembali padaku.

" Sasuke sudahlah, ini yang terbaik. Naru-chan akan bahagia, ikhlaskan dia Suke. Naruto sudah pergi, ja-"

" TIDAKKK!!! Mamah belum pelgi Paman, Mamah cuma tidul. Mamah tidak pelgi Paman hikss.. Mamah tidak pelgi.. Hikss...hikss iya kan Pah, Mamah pasti pulangkan Pah?? Hikss..."

Sarada ikut memeluk tubuh lemah Naruto kuat, dia masih sangat yakin kalau sang Mamah pasti akan pulang. Mamahnya tidak mungkin tega meninggalkannya untuk yang kedua kalinya.

" Naru..hikss..kumohon sayang..hikss..kumohon. Beri aku satu kali kesempatan untuk membuat mu bahagia. Berikan aku kesempatan untuk memilikumu. Berikan aku kesempatan untuk merasakan indahnya hidup dengan orang yang aku cintai..hikss.. Tuhan apakah aku harus menyerah, tapi aku tidak bisa kehilangannya. Sungguh aku tak tahu harus bagaimana menjalani hidupku. Biarkan aku bersamanya Tuhan, biarkan Kami bahagia. Kembalikan dia, atau ambilah aku untuk menemaninya disana." Ku kecup keningnya untuk yang terakhir kali. Sesak sungguh, Sakit itu yang kini aku rasakan. Aku masih merapatkan kening ku padanya.

KALAU JODOH TAK KEMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang