Part # 7 Sarada Sakit,Sasuke Galau

8.1K 529 14
                                    


pertemuannya dengan sasuke tadi, membuat Naruto tak tenang. Iaa benar-benar belum siap.

" Ini terlalu cepat Tuhann. Aku benar-benar belum siap."

Dan malam itu Naruto habiskan dengan berfikir. Bagaimana cara dia mempersiapkan diri dan hatinya, kalau suatu saat mereka bertemu kembali.

Esoknya....

Sejak kejadian kemarin, Sarada menjadi pemurung. Jarang tersenyum tidak seceria biasanya. Begitu juga dengan Sasuke, dia tidak henti-hentinya memikirkan Naruto. Dan sejak kejadian kemarin Sasuke sudah memutuskan akan menemukan Naruto kembali, bagaimanapun caranya.

 Dan sejak kejadian kemarin Sasuke sudah memutuskan akan menemukan Naruto kembali, bagaimanapun caranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku akan menemukan mu Dobe, aku akan meminta penjelasan untuk 6 tahun yang lalu. Kau miliku Dobe, hanya milikku."

Tak jauh berbeda dengan Naruto itu sendiri. Meski hari ini dia sudah mulai berkerja di rumah sakitnya, tapi belum sepenuhnya maksimal. Karna fokusnya terbagi dengan kejadian kemarin.
Dia masih belum siap, tapi ternyata takdir berkehendak lain.

Mereka bertemu dengan cepat dan Naruto syok saat melihat penampilan sasuke. Begitu berbeda, begitu dewasa dan lebih berkarisma. Tak ada lagi rambut yang menantang grafitasi.
Selain itu bukan hanya Sasuke yang ia pikirkan, tapi juga anak kecil yang memanggilnya Mamah, yang Naruto ketahui adalah anaknya sasuke.

Selain itu bukan hanya Sasuke yang ia pikirkan, tapi juga anak kecil yang memanggilnya Mamah, yang Naruto ketahui adalah anaknya sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinjam karakternya ya,,,

" Hah.. kenapa aku jadi memikirkan gadis kecil itu, bagaimana keadaannya. Kemarin dia terjatuh saat mengejarku, lagi pula kenapa juga dia memanggilku Mamah, memang kemana mamahnya. Aiisss kenapa aku jadi memikirkan kejadian kemarin teruss sihh. Hah.. lebih baik aku mengecek pasien yang lain."

Sedangkan di sebuah kamar bernuansa serba biru, duduk seorang gadis kecil di atas tempat tidur nya.
Tidak ada gairah untuk beraktifitas seperti yang biasa ia lakukan, iaa masih merenungkan pertemuannya dengan seseorang yang teramat sangat ia inginkan.

Di pandanginya sebuah foto yang ia dapatkan dari sang Papah. Foto seorang gadis yang dilihatnya kemarin, seorang gadis yang ia cap sebagai mamahnya.

 Foto seorang gadis yang dilihatnya kemarin, seorang gadis yang ia cap sebagai mamahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mamah hikss.. kenapa Mamah pelgi lagi? Apa Mamah gak kangen cama cala? Hikss...hikss...apa cala nakal mah, campai Mamah tidak mau beltemu cala..hikss hikss, cala cuma mau beltemu Mamah, cala kangenn. Cala ili cama teman-teman cala yang punya mamah..hiks hiks... Mamah."

Berharap sang Mamah mendengar tangisannya dan bersedia datang menemuinya walau hanya sebentar.

Seminggu berlalu, namun Sasuke masih belum tau dimana pemilik hatinya berada.
Dia semakin galau, di tambah dengan putrinya yang sakit. Sejak kejadian seminggu yang lalu, putrinya jadi jarang makan, bahkan dia tidak mau pergi ke sekolah. Itu membuat Sasuke semakin galau. Bahkan ia ikut-ikutan malas untuk pergi ke kantor.

" SASUKEE!!!."

" Kaa-san."

Sasuke kaget dengan teriakan kashan'nya. Ia secepat mungkin berlari ke arah suara.

Brakkk!!!...

" Ada apa kaa-san?? Kenapa kaa-san berteriakk?? Ya ampunn Sarada!!! Kamu kenapa sayangg?? Kaa-san kenapa Sarada kejang-kejang begini?? Ohh ya Tuhann badannya panas sekali."

" Sasuke cepat bawa Sara-chan kerumah sakit!! Kaa-san takut terjadi apa-apa, panasnya semakin tinggi."

" Baik kaa-san, ayo."

Secepat mungkin Sasuke membawa putrinya kerumah sakit. Dia takut terjadi apa-apa pada putrinya, di tengah perjalanan dia mendengar sang putri mengigau memanggil-manggil Mamah.
Apakah ini karena kejadian seminggu yang lalu?? Ituu yang ada di pikiran Sasuke.

Setelah beberapa menit Sasuke'pun sampai dirumah sakit. Dia'pun segera menggendong Sarada untuk di periksa.

" Dokter... Dokter.... Tolong putri saya!!! Mana Dokternya sus??"

" Bawa kesini Tuan!! Sebentar saya panggilkan Dokter'nya dulu."

" Yahh.. cepat!! Saya tidak mau terjadi apa-apa dengan putri saya."

Setelah beberapa saat Dokter'pun datang. Betapa kagetnya Sasuke saat mengetahui siapa Dokter tersebut. Naruto ialah dokter yang akan menangani putrinya.

Sama halnya dengan Naruto itu sendiri. Ia'pun terkejut dengan pasien yang akan di tanganinya. Namun itu tak berselang lama, karena ia melihat kondisi Sarada yang masih dalam keadaan kejang. Maka Naruto'pun langsung mengambil tindakan pertama.

" Naru."

" Maaf tuan, bisakah anda keluar!! Saya akan memeriksa putri anda dulu."

" Baiklah.. Tolong putri saya Dokter."

" Tentu.. Saya akan berusaha sebaik mungkin."

Sasuke'pun keluar dan membiarkan Naruto mengerjakan tugasnya. Tak berselang lama Nyonya Uchiha'pun datang setelah menyelesaikan pendaftaran untuk cucunya.

" Bagaimana keadaan cucu Kaa-san Suke?? Apakah baik-baik saja??"

" Kaa-san tenanglah. Sarada masih di periksa oleh Dokter, aku yakin Sarada akan baik-baik saja."

" Iya Kaa-san harap begitu. Tou-san mu akan segera menyusul kemari."

" Iyaa.. kita berdo'a saja kaa-san"
' Ya Tuhan tolong putriku. Ku mohon."

Sedangkan di ruang rawat Sarada...

Naruto melakukan tugasnya dengan cermat dan cekatan.

Setelah melakukan berbagai macam pemeriksaan, serta setelah di berikan obat dan infus. Sarada menjadi lebih baik, meski panasnya masih belum turun. Tapi Sarada sudah tidak kejang-kejang lagi seperti tadi.

" Keadaannya sudah membaik, hanya panasnya saja belum turun. Sus tolong ambilkan obat penurun panas!!."

" Baik Dok."

" Mamah"

Naruto kaget saat mendengar igauan Sarada. ' Sebenarnya apa yang terjadi padamu sayang?? Dan kemana mamah mu??'

" Mamah"

Entah kenapa, saat mendengar panggilan itu, ada yang berdesir dihati Naruto. Seperti ada sebuah ikatan tak kasat mata antara dirinya dan Sarada.

Di usap kepala mungil itu. Rambutnya yang halus dan wangi jeruk seperti kesukaannya tercium, tanpa di sadari,dirinya semakin mendekat menuju gadis mungil yang masih terlelap itu.

Cup...

Dikecup'nya kening Sarada dengan penuh kasih sayang. Menyalurkan kerinduan yanh entah kapan ada.

" Maafkan Aunti sayang."


Hah selesai juga...
Eittsss belum deng,,
Ceritanya masih panjang,,,akan ada perdebatan,pertemuan,dan hal-hal yang akan menguras emosi para raider..

Jadi tunggu kelanjutan ceritanya yah...
Sampai jumpa. ..😍😍😘😘😘😘

KALAU JODOH TAK KEMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang