Setelah selesai menangani Sarada, serta memastikan keadaannya. Naruto'pun keluar dari ruang rawat ICU tersebut.
Cklekkk...
Setelah hampir 45 menit, akhirnya ruang ICU'pun terbuka.
" Emmm...Dokter bagaimana keadaan cu-"
Degggg
Rasa kaget menyerang dua wanita yang saat ini tengah bertatap muka. Naruto tau siapa wanita paruh baya yang ada di dihadapan'nya ini.
Dia adalah Ibu dari pria yang dicintai'nya. Seorang Ibu yang menginginkan kebahagiaan untuk putranya meski caranya salah. Ibu yang memaksanya melukai orang yang Naruto kasihi.
Sama halnya dengan Naruto. Mikoto'pun masih ingat dengan jelas siapa Dokter cantik di depannya ini. Dia adalah perempuan yang ia paksa keluar dari kehidupan putranya.
Perempuan yang tidak ia terima kehadirannya hanya karena status sosialnya.
Perempuan yang sudah membuat putra bungsunya berubah, meski itu adalah salahnya.
Perempuan yang begitu mirip dengan mendiang menantu'nya, namun masih bisa di bedakan. Dan perempuan yang sangat di cintai oleh putra bungsunya itu.Setelah beberapa saat dalam keheningan dan pemikiran masing-masing. Kesadaran'pun menghampiri dua wanita tersebut.
" Naru bagaimana keadaan Sarada?? Apakah baik-baik saja?? "
" Ohhh... Ahh... Iya Tuan, Putri anda baik-baik saja. Hanya panas'nya saja yang belum turun. Tapi anda tidak usah khawatir, saya sudah memberinya obat. Tinggal menunggunya bangun saja."
" Terima kasih banyak Naru."
" Sudah tugas saya Tuan."
" Panggil Sasuke!! Aku tidak suka di panggil begitu"
" Baiklah Sasuke'sa-"
" Tanpa embel-embel apapun!!"
" Hah... ya baiklah Sasuke"
Sedari tadi, interaksi mereka tak luput dari perhatian pasangan Uchiha yang berada di antara mereka berdua. Namunn sang Nyonya besar masih enggan berbicara. Entah kenapa lidah'nya terasa kelu.
" Apakah kami bisa melihat Sarada??"
" Tentu Uchiha-san. Tapi setelah Sarada di pindahkan ke ruang inapnya."
" Baiklah."
" Emmm... kalau begitu saya permisi dulu. Nanti kalau Sarada sudah bangun, panggil saja saya!! Tekan tombol merah yang ada di atas tempat tidurnya nanti!! "
" Yaa sekali lagi terima kasih."
Namun hanya di balas dengan senyuman dan anggukan oleh Naruto. Saat hendak melangkahkan kakinya, tangannya di genggam oleh Sasuke.
" Naruu... Apa kita bisa bicara??"
" Tidak bisa maaf. Saya harus memeriksa pasien lagi."
" Kalau begitu baiklah, tapi kapan kamu ada waktu?? Kita harus benar-benar bicara!!"
" Saya tidak tau. Maaf saya permisi dulu."
Sebenarnya Sasuke ingin menarik Naruto untuk bicara empat mata. Tapi apa daya dia tidak ingin memaksanya. Ia takut Narutonya akan kembali pergi.
Sarada sudah di pindahkan keruang inap VIP.
Keluarga Uchiha sangat sedih melihat keadaan Sarada. Terutama Nyonya Uchiha.
Hatinya sangat sakit melihat cucu kesayangan'nya terbaring lemah dengan infus dan selang oksigen di hidungnya. Dan entah mengapa pikirannya tertuju kembali pada gadis yang menjadi Dokter cucunya itu.Flash back on...
" Tadaima."
" Okaeri... Sasuke kau sudah pulang?? Emmm ini siapa sayang??"
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAU JODOH TAK KEMANA
Short StorySasuke dan Naruto adalah sepasang kekasih yang harus berpisah,karna Naruto pergi meninggalkan Sasuke. Bukan tanpa sebab Naruto memutuskan untuk pergi,dikarenakan Nyonya Uchiha tidak merestuinya. Karna Mikoto sudah menentukan jodoh untuk Sasuke,yang...