Setelah kejadian di Uks tadi siang,eunha memutuskan untuk kemabli kerumah alhasil sekarang ia tengah menonton sebuah acara tv namun pikirannya berkelana jauh memikrkan sesuatu yang membuatnya gundah,entahlah hanya saja ia merasa ada yang aneh dengan perasaannya.
SAKIT?
Ia pun bahkan masih bingung dengan itu,di sisi lain ia belum bisa melupakan mingyu,tapi ia juga merasa sesuatu pada dirinya begitu membuncah saat melihat jungkook bersama orang lain.Eunha terus saja menyangkal dengan meyakinkan jika perasaannya ini hanya di pengaruhi oleh hormon ibu hamil,dan selama itu eunha terus menetralkan akal dan fikirannya.
Tak berapa lama terdengar suara pencetan tombol dari pintu apertemennya, yang sudah di pastikan orang itu adalah jungkook.
Lelaki berperawakan tinggi itu,masuk kemudian melirik sekejab eunha yang menatapnya di balik sofa.
"Abaikan saja apa yang lo lihat tadi,Kita udah sepakat kan dari awal."perintah jungkook tanpa melihat ke arah eunha,kemudian melemparkan bajunya ke keranjang.
Eunha hanya menunduk spontan mendengar pernyataan jungkook tadi,ia memang sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan urusan pribadi jungkook,tatapi apakah jungkook tak bisa menjaga perasaanya sebagai seorang istri?,begitulah untaian pertanyaan yang hanya mampu sampai ke ujung lidah.
"Ya gue tau"wanita itu memandang miris ke arah jungkook"karena Sedari awal memang tak ada keseriusan dalam pernikahan ini,lo hanya menganggap gue sebagai tanggung jawab lo untuk nebus rasa bersalah"dengan tegas eunha menjawab lantang.
Jungkook yang menyadari ada nada menyindirpun mengerutkan keningnya bingung"Maksud lo?lo berharap sama gue gitu?"lelaki itu tertawa mengejek"jangan berharap lebih eunha,seharusnya lo udah paham itu"
"Gue tau dan gue tak berharap sama lo" senyum palsu itu ia pampang lagi di bibirnya,entah sudah yang keberapa,ia sadar tak seharusnya ia berkata seperti itu, memangnya apa yang ia harapkan?perhatian jungkook? Itu bahkan sangat musahil,jika adapun mungkin hanya sekedar rasa iba.
"Baguslah jika beg...."
Drtttt..drrrtt..
Suara jungkoook terpotong oleh getaran hp di saku depannya,ternyata penelfonnya adalah sang ibu.
"Halo kenapa ma"-jungkook
"Iya sayang,gimana keadaan istri kamu?"
"Baik ma,emang kenapa kok gak biasanya"
"Iya nihh,kakak kamu si wonwo,baru sampe kemaren dari kanada,jadi mama sama papa mau ajakin kalian berdua buat makan malam gitu."
"Lohhh si wonwo kok gak bilang-bilang sihhh"
"Hahaha,kebiasaan dia mahh,yaudah jangan lupa yaaa,,,bye sayang"
Tutt..tuttt
Jungkook kembali melirik ke arah eunha"Mama ngajakin kita makan entar malam"lelaki itu kemudian segera pergi menuju kamar mandi.
Eunha hanya mengangguk paham,ia segera mematikan layar tv dan berjalan ke arah kamarnya.
wanita itu mengambil ponsel di atas nakas dan membuka aplikasi WA nya, yang kebetulan terpampang pesan dari mingyu.
MINGYU: Eun jangan jauhin gue lagi yaaa.
Eunha tersenyum,rasa sakit hatinya seakan terobati dengan chat dari mingyu.
EUNHA: Haha,iya
MINGYU: janji yahhhh
EUNHA:IYA
MINGYU: nice dream yaaa,aku sayang kamu,walopun kamu jutek sama aku,,,love you una.
Inilah sifat mingyu yang tak bisa ia lupakan,membuat hari-hari Eunha tampak bahagia,itulah sebabnya ia tak bisa melupakan seorang mingyu,bahkan ia sampai masuk club laknat yang menghancurkan masa depannya hanya untuk menghilangkan rasa sakit hati karena pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY I'M PREGNANT[BELUM DIREVISI]✔️
FanfictionRank 1 in Jungkook on 27 Mei Rank 2 in eunha on 16 Juni Rank 1 in Eunkook on 15 juni Rank 1 in marriage life kejadian yang tak terduga ketika Eunha mendatangi sebuah Club karena mengetahui pacarnya berselingkuh,seketika membawanya kedalam suatu mas...