chapter 02

948 82 10
                                    

Namjoon membuka kaca matanya melempar dokumennya ke atas meja.

asistennya tidak menjawab hanya keringat tipis yg muncul di pelipisnya.

"Revisi lagi besok pagi letakkan di atas mejaku"

Asistennya park Jimin hanya bisa mengangguk.

Gila ini hampir jam 11 malam tapi ia masih saja belum bisa pulang.

Masih ada dokumen yg salah dan revisinya sudah harus ada di atas meja Namjoon besok pagi.

"Di mana Miss Yoon?"

Jimin mendesah rendah dan menjelaskan pada Namjoon bahwa sekretarisnya mengambil cuti hari ini.

"CK wanita itu, apa dia sudah bilang jika ingin cuti?"

Jimin hampir saja meludahi Namjoon.

Dasar gila, bahkan pria itu sendiri yg mengatakan pada Miss Yoon untuk mengambil cuti dan memeriksakan diri ke rumah sakit, karena sang sekretaris terlihat tak enak badan kemarin.

"Aku butuh salinan materi metting besok siang-" Namjoon bangkit dan memakai Coatnya "-kirimkan padaku malam ini"

Jimin kembali mengangguk.

Ujung matanya memperhatikan Namjoon yg meraih kunci mobil di atas meja.

"Aku akan menyetir sendiri pastikan besok pagi semuanya beres"

Jimin mendesah lega dan mengangguk.

Ia membungkuk pada Namjoon yg berjalan angkuh ke luar ruangan.

Bunyi langkah kakinya menyeramkan.

Tubuh tinggi tegapnya menyeramkan.

Auranya menyeramkan.

Suaranya "-jangan lupa materi metting ku"

-sangat menyeramkan.

Jimin mengangguk mantap dan kembali membungkuk kepada Namjoon yg berjalan lurus.

Ia menyeramkan.

Tidak tersentuh.

Dingin...

Tapi- bagaimana bisa ia tertawa pada seseorang yg terjebak di lift bersamanya pagi tadi?

Entahlah

Memikirkannya saja sudah sangat menyeramkan.

...

.

.

Namjoon melangkah menuju lift dengan pandangan lurus.

Satu tangan ia masukkan ke dalam saku celana dan tangan yg lain sibuk membaca berkas yg di berikan jimin untuk metting siang ini.

Beberapa kariawan yg melihat Namjoon perlahan melangkah mundur saat tahu Namjoon menunggu lift yg sama.

"Materi persentasinya bagaimana?"

Kacamata berbingkai bening di hidungnya sedikit merosot saat Namjoon menoleh.

Jimin membuka tabnya dan menjelaskan pada Namjoon jika semuanya sudah beres.

Tring..

Lift terbuka.

Tanpa memperdulikan orang lain Namjoon melangkah masuk dan kembali fokus pada berkas di tangannya sampai-

"Tunggu! Tunggu! Tunggu!"

Namjoon mendongak sudut bibirnya otomatis naik saat melihat siapa yg ada di depan pintu lift.

Jimin baru saja akan mencegah Weni untuk masuk sebelum melihat Namjoon menggeleng memberi kode bahwa ia baik-baik saja dengan itu.

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang