chapter 18

651 65 5
                                    

Weni langsung berlari keluar rumah saat menerima pesan bahwa Namjoon sudah menunggunya.

Ia bahkan belum merapikan rambut dan kemejanya.

Weni tersenyum lebar saat melihat Namjoon berdiri di samping mobilnya dengan pandangan mata yg tidak lepas dari Weni.

"oppa!"

Namjoon tertawa saat mendengar suara Weni yg bersemangat.

"Aku bilang tidak perlu terburu-buru"

Namjoon mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Weni.

"Oppa sudah sarapan?"

Namjoon mengangguk.
Dia mengusap tangan Weni lalu membuka pintu mobil untuk Weni yg tersenyum.

Keduanya masuk kedalam mobil dan Namjoon langsung duduk mendekat pada Weni.

"Sempit"
Keluh Weni berbisik.

"Mobilku memang kecil, mau ku pangku?"

Weni tertawa dan memukul Namjoon yg terkekeh jahil.

Mobil berjalan dan Namjoon mulai bersenandung dengan kaki yg bergoyang.

Moodnya terlihat sangat baik hari ini.

"Oh iya Weni'ah~"

"Hm?"

"Siang ini kita tidak bisa makan bersama"

"Kenapa? Ada metting?"

Namjoon menggeleng dan memainkan jari bulat Weni yg ada di genggamannya.

"Aku harus kerumah orang tuaku, dan membicarakan masalah pertemuan keluarga"

Weni mengigit bibirnya dan bertanya hati-hati.

"Akan baik-baik saja kan?"

Namjoon tertawa mendengar itu.

"Tentu saja, tidak perlu khawatir"

Weni mengangguk dan menyandarkan kepalanya pada bahu Namjoon.

"Jangan makan siang bersama orang lain"

"Baiklah"

"Aku akan menghubungimu setelah selesai"

Weni mengangguk dan merapatkan genggaman mereka.

Semakin hari langkah mereka semakin dekat dan itu sulit di percaya awalnya.

Weni bahkan tidak yakin sebelum Namjoon berbicara pada orang tuanya semalam.

Weni selalu ragu dan berfikir jika Namjoon hanya main-main.

Tapi setelah Namjoon mengatakan-

"Aku bisa maju atau menunggu, tapi aku tidak bisa mundur apapun keputusan kalian akan aku terima kecuali permintaan untuk melepaskan Weni"

-kaki Weni otomatis melemas dan ia harap bisa mempercayai Namjoon dalam segala hal termasuk perasaannya pada Weni.

...
...

Namjoon menekan klakson dan tak lama kemudian gerbang rumah besar itu terbuka.

Namjoon melirik jam tangannya dan mengetuk stir mobil dengan jarinya yg panjang.

Mobil ia hentikan di depan pintu rumah lalu setelah itu Namjoon melemparkan kunci mobilnya pada penjaga yg terlihat terkejut karena kedatangan Namjoon.

Ia membuka pintu rumahnya dan membuka asal jas dan dasinya.

"Mom!"

Tidak ada jawaban, hanya terlihat beberapa pengurus rumah yg berlarian menghampiri Namjoon.

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang