chapter 21

622 58 0
                                    

"Jadi aku tinggal di New York lebih dari 7 tahun dan-"

Namjoon berhenti tertawa dan terkekeh melihat Weni yg hampir terpejam di sisinya.

"Mengantuk?"

Weni menggeleng keras kepala.

Ia mencoba membuka lebar matanya "aku tidak akan tidur malam ini"

Namjoon berbalik menatap Weni dan menahan kepalanya dengan lengan.

Satu tangan yg lain ia ulurkan untuk mengusap kepala Weni lalu berseru "tidurlah"

Weni masih berusaha menggeleng tapi tidak menyangkal bahwa ia mengantuk.

Ranjang ini terasa nyaman dan sangat halus, di tambah ada harum Namjoon yg lembut di dekatnya.

"Oppa"

"Hm?"
Namjoon masih mengusap kepala Weni.

"Boleh aku bertanya hal yg sedikit sensitif?"

Namjoon tersenyum dan menatap penuh kearah Weni yg terlihat sangat manis malam itu.

"Apa yg ingin kau tanyakan?"

Namjoon membasahi bibirnya dan dengan hati-hati berseru "apa-aku tidak menarik?"

Namjoon tertawa geli dan menarik selimut hingga bahu Weni.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Hanya saja- saat kita batal melakukannya- maksudku kejadian di villa, setelah itu kau terlihat tidak tertarik lagi padaku"

Namjoon tersenyum dan kembali mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Weni.

"Kau harus tahu caranya membedakan 'aku menahan keinginan' dan 'dan aku tidak tertarik' "

"Jadi kau.. "

"Aku- sedang menahannya, kau harus tahu bahwa ini juga sulit untukku"

Weni berkedip polos lalu berseru santai "kalau sulit, kenapa harus menahannya?"

Namjoon tertawa meledek dan menarik pipi Weni.

"Liat siapa yg bicara, kau bahkan kaget saat aku mulai menarik lidahmu"

Weni menunduk dan mencoba menghidari tatapan mata Namjoon.

Perlahan pipinya bersemu dan Namjoon gemes setengah mati.

"Kau benar-benar tidak pernah berkencan sebelumnya?"

Weni mengangguk.

"Banyak orang yg mencoba mendekatiku, tapi- fokusku saat itu hanya belajar dan mendapatkan pekerjaan secepat mungkin"

"Apa kau pernah menyukai seseorang sebelumnya?"

Weni tiba-tiba tertawa malu dan mengangguk.

Namjoon tersenyum saat melihat itu dan meletakkan lengannya pada pinggang Weni lalu menariknya mendekat.

"Seperti apa dia?"

"Dia seonbae di universitasku duludan orang yg baik"

"Lebih baik aku atau dia?"

"Dia.. "
Weni menggoda Namjoon dan berusaha menghindar saat Namjoon ingin mengigit pipinya.

"Kalau oppa sudah berapa kali berkencan?"

"Hmmmm"
Namjoon terlihat berfikir dan menatap Weni yg berkedip dengan matanya yg terlihat lelah.

"-kau akan kaget kalau tahu"

"Apa oppa playboy?"
Weni bertanya keaal dan jarinya di dalam selimut mulai mencubit perut Namjoon yg tertawa keras.

"Apa aku harus mengundang mantan pacarku?"

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang