chapter 08

785 81 5
                                    

"jadi kalian berkencan"
Taryhung tertawa tak percaya dan melepas game di genggamannya.

Hng.
Namjoon hanya mendengung kecil.

Ia sedang duduk di sofa dengan kaki panjangnya yg di tumpuk.

Keningnya berkerut dengan mata yg fokus terus menatap layar ponsel.

"Dia menerimamu?"

Namjoon kembali mendengung.

"Dia semudah itu jatuh padamu?"

Namjoon melirik taehyung dan berseru kesal setelah itu "entah dia mudah atau bodoh"

"Apa?"

"Kami berkencan tapi- kenapa hanya aku yg sibuk mengabarinya??!"

"Apa??!"
Tehyung mengulang pertanyaannya dengan tawa geli saat melihat Namjoon yg sibuk menggerutu kesal.

"Taehyung jujurlah, menurutmu- apa aku kurang menarik?"

Taehyung menggeleng lalu menjawab dengan santai.

"Yhung lumayan walau tidak semenarik aku"

Namjoon hampir saja menendang taehyung yg sedang menyeruput jusnya.

"Taehyung'ah terima kasih"
Sindir Namjoon kesal.

Tapi tehyung bukan lah tehyung jika tidak berhasil membuat namjoon bertambah kesal "sama-sama yhung, santai saja hahahaha"

Namjoon mencibir kesal dan matanya kembali menatap layar ponselnya yg belum juga mendapat pesan baru.

"Dia belum membalas pesanmu"

"Hng"

"Sejak kapan?"

"14 menit- 32 detik yg lalu"

Taehyung menghela nafas panjang dan berseru sedih di dalam hati.

Benar kata orang- sepintar apapun seseorang, dia akan menjadi bodoh saat sedang jatuh cinta.

...
...

Weni mengigit kukunya saat melihat pesan baru datang.

Weni.

Kim Weni.

Weni- nim.

Hallo~

Apa aku di campakkan setelah satu hari berkencan?

Weni mendesah panjang dan menyimpan kembali ponsel di celana.

Tidak, Weni bukan menghindar.

Ia hanya- tidak tahu harus membalas apa.

Bagaimana kalau Namjoon hanya main-main?

Bagaimana kalau Namjoon mabuk semalam dan terbawa suasana.

Jujur ini tidak masuk akal.

Kenapa- bagaimana bisa, seorang Kim Namjoon menyukainya?

Weni mengacak rambutnya dan mendongak saat merasakan kepalanya di tepuk seseorang.

"Eomma.."

Weni berkedip cepat saat melihat ibunya terkekeh kecil dan duduk disisinya.

"Bagaimana dengan appa?"

"Appa tertidur setelah minum obat, dokter bilang dia bisa pulang besok"

Weni mendesah lega dan mengusap tangan ibunya.

"Weni'ah~"

"Ya?"

"Siapa... Orang yg mengantarmu tadi pagi?"

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang