chapter 07

806 77 8
                                    

Namjoon menoleh dan tertawa kecil saat melihat kepala Weni yg terus terhuyung karena ia tertidur.

Namjoon bergeser sedikit mengulurkan tangannya untuk membawa kepala Weni untuk bersandar pada bahunya.

Namjoon dapat mendengar Weni bergumam nyaman dalam tidurnya dan Namjoon bersyukur karena itu.

Dia sudah tenang.

Namjoon mendekat dan mencium kepala Weni yg pulas tertidur.

Sekarang hampir pukul 2 malam.

Namjoon meraih jemari Weni yg dingin untuk di genggam dan terus mengusapnya agar jari bulat itu menjadi hangat.

Dia pasti lelah karena terus menangis tadi.

Hhh~

Namjoon mendesah panjang dan harus mengakui bahwa ia juga lelah.

Ia ikut memejamkan mata dengan genggaman tangan yg semakin erat.

Tidak mau lepas.

Namjoon tidak akan melepaskannya.

Namjoon akan membuat Weni terus berada di sampingnya dan tidak akan mengizinkan siapapun merebutnya.

Namjoon... Akan membuat Weni menjadi miliknya.

...
...

Weni membuka mata saat merasa pipinya di tepuk kecil.

"Kita sampai"

Weni mengangguk dan menggeliat kecil untuk mengembalikan kesadarannya.

Ia mengikuti Namjoon turun dari mobil dan membiarkan Namjoon kembali menggenggam tangannya.

Dengan mata yg masih terasa berat Weni masuk ke dalam rumah besar namjoon yg terasa dingin.

Rumah itu terlihat kokoh dan megah dengan segala macam barang-barang berkilau cantik.

"Kamarmu di sana"

Weni mengangguk dan terus mengikuti langkah Namjoon yg membuka pintu kamar besar itu.

Saat melihat keadaan kamar itu matanya langsung terbuka lebar.

Di hadapan kamar itu terdapat kaca besar yg terhubung langsung dengan kolam renang di depan.

Weni melanglah memdekat dan mengusap kaca yg berkilau karena pantulan cahaya air dari kolam renang besar di hadapannya.

"Aku sudah meminta ahjumma untuk menyediakan baju untukmu, mungkin sedikit besar"

Weni bahkan tidak mendengarkan.

Matanya masih fokus pada air di kolam renang yg bercahaya cantik.

Weni terus terkesiap hingga tidak menyadari Namjoon datang mendekat dan memeluk tubuhnya dari belakang.

"Kau bisa berenang besok pagi"

Tidak terdengar.

Weni tidak bisa mendengar apapun kecuali suara kicau jantungnya yg bekerja semakin gila.

"Jangan menangis lagi"
Namjoon berbisik dan Weni bisa merasakan Namjoon mengecup kepalanya dengan lembut.

"-kau membuatku takut setengah mati"

Kenapa?

Kenapa mereka menjadi seperti ini?

Kenapa Weni membiarkan Namjoon memeluknya?

Kenapa Weni membiarkan Namjoon menggenggam tangannya?

Dan kenapa- Weni membiarkan Namjoon mengecup kepalanya?

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang