chapter 19

639 65 2
                                    

Jimin menyerahkan tabnya pada Namjoon yg bahkan tidak mendongak.

"Aku sudah menghubungi Mr. Peter, jadwal metting di Singapura dimajukan hari senin tanggal 20 sir"

Namjoon mengangguk dan akhirnya menatap Jimin.

"Lukamu sudah lebih baik?"

Jimin menyentuh ujung bibirnya lalu mengangguk.

"Tentang rencana Weni-nim dipindahkan di kantor CEO-"

"Weni bilang dia tidak mau dia tetap ingin di tempatnya saat ini karena mereka sedang sibuk evaluasi"

Jimin mengangguk mengerti.

"Bisa kau membantuku?"

Jimin mengerutkan keningnya bingung karena tidak biasanya Namjoon bertanya sebelum menyuruhnya melakukan sesuatu.

"Aku akan menikah"
Namjoon menatap jimin dan tersenyum kecil "-karena itu tolong ambilkan cincinku dan bawa dengan hati-hati"

Jimin refleks bertepuk tangan dan Namjoon tertawa.

"Tapi sir-"

"Ya?"

"Anda akan menikah dengan siapa?"

Hening.
Keadaan canggung dan Namjoon menatap jimin dengan tajam.

"-hahaha aku bercanda, selamat sir"

Namjoon hampir saja melempar Jimin dengan bolpoinnya.

Jimin lalu keluar ruangan dengan kening berkerut dan berseru di dalam hati.

"Jadi dia serius berkencan dengan weni?"

Luar biasa.

...
...

"Pekerjaanmu sudah selesai?"

Namjoon sedang menelpon Weni sambil bersandar pada kursi kerjanya.

Pekerjaannya sudah selesai dan ia sedang menunggu Weni menyelesaikan pekerjaannya di lantai 29.

"Sepuluh menit lagi, aku sedang mematikan komputerku"

"Aku akan menjemputmu"

Weni tertawa "kita bisa bertemu di lobby "

"Tidak mau, aku akan turun dan menjemputmu"

"Pekerjaan oppa sudah selesai?"

"Sudah"

"Mau kemana kita setelah ini?"

"Antar aku mengecek restoran untuk acara besok"

Keduanya diam karena akhirnya hari itu akan datang.

Kedua keluarga mereka akan bertemu bisok dan keduanya gugup.

"Komputerku sudah mati"

Namjoon mendengung dan berseru, "tunggu di sana, aku turun sekarang juga"

Namjoon mematikan sambungan teleponnya dan memakai cepat jasnya.

Ia berlari kecil keluar ruangan dan tersenyum saat melihat Miss Yoon sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Hati-hati sir"

Namjoon mengangguk dan menekan tombol lift tak sabar.

Ia menunggu dan berdecak hingga akhirnya memutuskan untuk menggunakan tangga darurat.

Namjoon meronggoh katung jasnya dan tersenyum saat tahu kotak cincinnya ada di sana.

Ia menarik nafas dan mempercepat langkahnya.

My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang