Haii readers!! Maaf banget jarang update hehe
Ok happy reading:)
***
Setelah dipikir-pikir lagi, akhirnya Rebecca tidak jadi mendaftar untuk menjadi anggota band sekolah.
Menurutnya, ia memang suka menyanyi dan memainkan alat musik tetapi ia tak cukup percaya diri jika harus bergabung dalam sebuah band lalu manggung di beberapa acara. Itu juga terlalu merepotkan, jadi ia memilih untuk ikut ekstrakulikuler Seni Musik saja tak perlu masuk band segala. Terlebih ia ingin mengasah kemampuannya bermain piano.
"Yakin nih nggak jadi daftar band?" tanya Stella setelah mengantar Rebecca mendaftar ekstrakulikuler Seni Musik
"Yakinlah" jawab Rebecca mantab
"Ok, terserah kamu sih"
"Iya hehe.. Eh, sekarang ke Ruang Tata boga ya?" ucap Rebecca
"Ok, yuk"
Mereka berdua pun berjalan menuju Gedung Sekolah C lantai 2, dimana ruang ekstrakulikuler tata boga berada. Dalam perjalanan tiba-tiba Stella teringat hal yang ia baca di buku diary Rebecca waktu itu, hal yang tak pernah Rebecca ceritakan padanya.
"Eh Bec, aku mau nanya sesuatu deh" gumam Stella
"Apa?"
"Waktu aku pinjem headset di kamar kamu sabtu kemarin, aku nemuin buku di--"
Tiba-tiba saja ponsel Rebecca berdering hingga memutus ucapan Stella.
"Eh bentar..bentar nih mama nelfon" ucap Rebecca kemudian mulai berbicara dengan mamanya melalui telfon
Sesaat kemudian, setelah Rebecca menutup telfonnya ia langsung menatap Stella untuk menyambung pembicaraan mereka tadi.
"Jadi tadi apa?" tanya Rebecca
"Udah nanti aja deh, nih kita udah sampai di ruangannya, yuk masuk" ucap Stella
"Oh ini? Ok, yuk"
Keduanya pun memasuki ruangan itu, dengan Rebecca yang sebenarnya masih penasaran dengan apa yang akan ditanyakan Stella. Terlebih Stella tadi bilang di kamar nya kan? Memangnya ada apa di kamar nya?
***
Sabtu pagi-pagi sekali Stella mendapat telfon dari papa nya. Setelah itu, ia buru-buru bersiap hingga mengagetkan Rebecca yang baru saja bangun.
"Loh Stel, mau kemana?" tanya Rebecca
"Bec, maaf ya aku nggak jadi jengukin Nielsen hari ini. Soalnya tadi papa telfon katanya mama dibawa ke rumah sakit karena gejala tifusnya kambuh, aku harus kesana sekarang. Paling aku bisa jengukin Nielsennya besok, soalnya mama aku nggak di rawat di RS yang sama dengan Nielsen." jawab Stella
"Apa? Mama kamu sakit? Apa sekarang aku ikut kamu aja nengokin mama kamu?"
"Nggak usah Bec, ini aku udah buru-buru soalnya aku khawatir banget sama mama, ya udah aku pergi duluan ya"
"Oh ok, nanti aku nyusul ya"
"Iya"
Setelah itu Stella langsung buru-buru keluar dari flatnya. Menyisakan Rebecca yang sedang kebingungan, kemarin padahal ia sudah mengabari Nielsen kalau ia dan Stella akan mengunjunginya. Ah, ya sudah daripada ia membatalkan janji lebih baik ia menjenguk Nielsen sendiri saja nanti sore, jadi habis ini ia bisa menyusul Stella untuk menengok mamanya Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy Nathan [END]
Подростковая литератураKamu, sebuah awal yang begitu dingin dan beku Begitu tajam menusuk, penuh intimidasi Sosok yang tak sudi mendamba pada sang tuan bernama cinta Kamu, begitu pandai merajut kata menjadi balutan motivasi Meski wajahmu datar tanpa ekspresi Dan tuturmu...