29. Gue Sakit!

6.5K 295 3
                                    

Annyeonghaseyo!! Kembali lagi sama akuu.. Penulis amatiran yg lagi seneng karena UKK nya hampir selesai..wkwk daripada aku banyak ngoceh mending langsung cuss aja ya ke cerita:)

Selamat Membaca^^

***

Nathan ragu untuk memencet bel diflat milik gadis itu tapi Nathan berfikir mungkin sudah seharusnya ia mengatakan ini dan tidak membohongi dirinya sendiri tentang perasaannya.

Ia berkali-kali menjulurkan tangannya ke arah bel, tapi ia berkali-kali menariknya kembali.
Bimbang. Gelisah. Tidak, Nathan bukan pengecut ia lalu benar2 memencet bel itu.

"Eh siapa itu malam2 begini?" tanya Rebecca

"Buka sana! Aku males" jawab Stella

Rebecca kemudian membuka pintu dan menemukan Nathan sedang berdiri didepan flatnya.

"Eh? Ngapain? Tumben amat malem2 gini?" tanya Rebecca

"Masuk yuk" lanjutnya

"Engga usah, gue mau ngomong bentaran doang. Tutup gih pintu flat lo" jawab Nathan

Alis gadis itu terangkat, Nathan kenapa bersikap begitu aneh? Tapi ia tak peduli, ia kemudian menutup pintu flatnya.

"Lo tau?" ujar Nathan

"Gue Sakit.." lanjutnya

"Ap..apa? Lo sakit? Ya udah gue anter ke rumah sakit yuk? Oh atau lo mau minta obat? Persediaan obat di flat lo abis ya?" cerocos Rebecca yg mulai panik

"Bukan... Sakit gue ngga bisa disembuhin pake obat dokter. Lo mau tau gue sakit apa?" jawab Nathan

Ada apasih yaampun, Rebecca bingung. Nathan ngomong apasih? Rebecca mengerjab-ngerjabkan matanya bingung. Tiba2 saja Nathan menarik tangannya dengan lumayan kencang sehingga tubuh mereka kini sangat dekat.

"Ini yang sakit" Nathan mengarahkan tangan Rebecca ke dadanya

"Hati gue" lirih Nathan

Rebecca tersentak. Maksudnya? What the? Gadis cantik itu tak bisa mencerna kata2 cowok didepannya ini.

"Mak..maksudnya?" Rebecca tergagap, ia gugup sekali. Ia bisa merasakan detak jantung Nathan yg berdebar kencang dan anehnya jantungnyapun ikut berdebar kencang berada sangat dekat dengan Nathan seperti ini, mungkin pipi Rebecca sudah sangat merah sekarang.

"Gue sakit liat lo terus2an perhatian sama Nielsen, gue sakit liat lo nangis2 karena Nielsen dan gue sakit ngeliat lo terus mencintai Nielsen" racau Nathan

Mata Rebecca membulat sempurna, ada apa dengan Nathan? Dia tidak kesurupan kan?

"Jadi lo harus berhenti suka sama Nielsen karena kayaknya.." ucap Nathan menggantung

"Gue suka sama lo" lanjutnya tegas dan penuh penekanan

Blushh.. Wajah Rebecca tambah bersemu, ia jadi salah tingkah. Dia tidak salah dengar kan?

"Apa? Hahah... Lo lagi bercanda? April mop ya?" ujar Rebecca berusaha santai padahal hatinya berdebar kencang

"Gue serius! Lagian ini bulan Mei tau" kata Nathan

The Cold Boy Nathan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang