Langsung baca deh, lagi males basa basi:v
----
Pukul 23.36. Waktunya tidur. Tapi Nathan justru masih berkali-kali membenarkan posisi tidurnya. Ia merasa ada yang tidak nyaman dengan dirinya. Ada yang mengganjal, sebab sedari tadi ia terus memikirkan gadis itu dan ucapannya masih berputar-putar diotaknya.
"Karna disini yang salah adalah orangnya jadi pantaskah jika kita mengkambinghitamkan cinta?"
Nathan berkali-kali menepis pikiran itu tapi tetap saja tidak bisa. Hatinya seakan tersentil, seolah-olah ia merasa telah mengambil jalan yang salah selama ini. Dengan sisa kegelisahannya, Nathan bangkit dan berlalu menuju dapur.
Di dapur ia melihat Nathalie sedang mengambil gelas.
"Nathalie? Kok belum tidur?" tanya Nathan
Nathalie menengok dan menjawab "Kebangun. Terus tiba-tiba haus, kakak sendiri belum tidur?" ujarnya
"Nggak bisa tidur" jawab Nathan
Setelah meneguk segelas air Nathalie mengajak Nathan untuk duduk di balkon kamarnya. Semilir angin begitu menusuk kulit tetapi di sana Nathan merasa sedikit tenang.
"Nathalie tahu kak, kakak lagi ada masalah? Makanya nggak bisa tidur? iya kan?" tanya Nathalie
"Nggak kok"
"Kakak nggak pandai bohong di depan Nathalie" ujar Nathalie sambil tertawa kecil
"Nath, kenapa ya gue terus kepikiran sama ucapannya Rebecca, waktu itu dia bilang selama ini gue cuma mengkambinghitamkan cinta padahal yang salah orangnya" kata Nathan
"Gue nggak bisa tidur kepikiran terus sama ucapannya, entah kenapa setelah gue kenal dia gue mulai bisa menunjukkan diri gue yang sebenarnya" lanjut Nathan
"Mungkin karena kak Nathan mulai jatuh cinta sama Kak Rebecca" seru Nathalie
"Jatuh cinta? Apaan tuh? Jenis makanan baru?" ketus Nathan
"Iya, makanan yang bikin hati orang berbunga-bunga" jawab Nathalie ngasal
"Ngaco lo!"
"Siapa yang ngaco duluan?" Nathalie mendelik kesal
"Ah, udahlah sana tidur curhat sama lo tuh solusinya ngawur"
"Ihh orang aku cuma menyimpulkan, itukan menurutku kalo kak Nathan nggak setuju ya udah" ucap Nathalie sambil berjalan menuju zona ternyamannya (kasur😂) kemudian menutup tubuhnya dengan selimut
"Sana balik ke kamar kak Nathan, tidur! Jangan mikirin kak Becca terus" ucap Nathalie menggoda
"Apa apaan sih?" sungut Nathan kemudian melenggang pergi menuju kamarnya
***
"Nath, coba liat soal yang ini! Kok gue bingung nyeleseinnya pake cara yang mana?" ucap Rebecca
Kini mereka sedang di perpustakaan, belajar. Sebenarnya mereka libur hari ini tapi berhubung butuh tempat untuk belajar mereka memilih pergi ke perpus sekolah. Lomba sudah semakin mepet, mereka diberi tau hari Kamis dan lombanya hari Senin. Dadakan sekali.
Rebecca menyodorkan bukunya yang langsung diterima Nathan.
"Oh ini pake persamaan rumus yang ini" jawab Nathan sambil menunjuk rumus di buku paket
"Oke oke" Rebecca mengangguk-angguk
Mereka mulai mencoret-coret rumus kembali. Fokus sekali.
"Sekarang sabtu, udah mepet banget ya lombanya" ucap Rebecca sambil menghela napas berat
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy Nathan [END]
Ficção AdolescenteKamu, sebuah awal yang begitu dingin dan beku Begitu tajam menusuk, penuh intimidasi Sosok yang tak sudi mendamba pada sang tuan bernama cinta Kamu, begitu pandai merajut kata menjadi balutan motivasi Meski wajahmu datar tanpa ekspresi Dan tuturmu...