Hey readers! Mau ngasih tau klo chapter kali ini nggak jadi ending hehe.. Maap yak! Abisnya chapter endingnya terlalu panjang jadi aku potong deh dijadiin dua chapter dan endingnya di chapter berikutnya, oke?
Tapi aku update habis ini kok santai saja.. Dalam kata lain aku double up! Kali ini ngga boong kok:)
Btw chapter kali ini kayaknya bkln panjang deh..hehe
Selamat membaca^^
♥♥♥
Banyak orang pernah bilang, bahwa masa² Senior High School itu terasa sangat cepat. Jika hanya dibayangkan 3 tahun memang terasa lama, tetapi terasa sangat cepat jika di jalani. Rebecca, Nathan, Stella dan angkatannya kini sudah menjadi siswa tahun terakhir di GHS.
Mereka kini sedang disibukkan dengan belajar, try out, ujian, belajar lagi, ujian lagi dan hari² yang terasa menjenuhkan.
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Beberapa saat setelah bel berbunyi, Rebecca keluar dari rumah dengan terburu-buru. Ia juga menenteng kotak bekal dan buku paket ditangannya. Ia tak sempat sarapan karena terlalu sibuk belajar.
Tubuh mungilnya menyembul dari balik pintu dan saat itulah ia menemukan Nathan berdiri disana sedang membaca buku paketnya.
"Ah, selamat pagi Bec.. Ayo berangkat" Nathan beralih dari buku paketnya lalu menatap gadis didepannya dengan senyum hangat
"Baiklah" Rebecca balas tersenyum, kemudian Nathan mengacak rambut Rebecca sekilas
Mereka beriringan menuju mobil silver milik Nathan sambil sesekali membaca buku paket masing2. Semenjak disibukkan dengan ujian, mereka lebih sering pulang kerumah. Nathan juga tidak pernah lagi menggunakan motor sport nya sebab jika menggunakan mobil mereka bisa sambil sesekali belajar.
Mobil silver milik Nathan melaju membelah jalanan kota. Dengan Rebecca yg fokus membaca buku paket disampingnya.
"Ah ya Nathan, Apa kau sudah sarapan?" tanya Rebecca sambil meletakkan buku paketnya
"Belum, tadi pagi sebelum menjemputmu aku sempatkan belajar dulu soalnya" jawab Nathan tanpa menoleh, ia masih fokus menatap jalanan
"Kebetulan aku membawa sandwich kau mau? Aku juga belum sarapan" ujar Rebecca
"Boleh juga, tapi aku sedang menyetir jadi tolong suapi ya?" pinta Nathan sambil memandang Rebecca sekilas
"Dasar manja" ucap Rebecca sambil terkekeh geli
Meskipun begitu tangannya tetap terulur menyuapi Nathan, ia juga sesekali menyuapkan sandwich ke mulutnya sendiri. Setelah itu mereka sesekali melontarkan candaan ringan dan tertawa bersama, meninggalkan buku paket mereka sejenak. Yahh belajar terus itu menjenuhkan, jadi jika diselingi bercanda dengan orang terkasih bisa menghindari stres. Benar bukan?
***
Seorang cowok berperawakan tinggi berjalan santai sambil bersenandung kecil di koridor Gedung Asrama B yg masih sepi. Padahal cowok itu menempati Gedung Asrama A. Tujuannya ke gedung ini adalah untuk menemui seseorang dilantai tiga, flat nomor 26.
Ia buru² memencet bel begitu sampai didepan flat nomor 26. Dan beberapa saat kemudian seorang gadis manis keluar dari flat sambil tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy Nathan [END]
Ficção AdolescenteKamu, sebuah awal yang begitu dingin dan beku Begitu tajam menusuk, penuh intimidasi Sosok yang tak sudi mendamba pada sang tuan bernama cinta Kamu, begitu pandai merajut kata menjadi balutan motivasi Meski wajahmu datar tanpa ekspresi Dan tuturmu...