Langkahnya tampak tak bersemangat sama sekali. Wajah tampannya pun terlihat murung, dia melangkah memasuki kamarnya dan langsung mengunci pintu. Itulah kebiasaannya selama sebulan terakhir.
Seorang gadis remaja yang satu tahun lebih muda darinya nampak berada tak jauh dari sana, dia menyaksikan itu setiap hari selama sebulan terakhir. Menyaksikan kakaknya yang seperti tidak memiliki semangat hidup sama sekali. Itu membuatnya khawatir. Tapi ia tak tahu harus apa.
Sementara di dalam kamarnya, remaja tampan tadi langsung membanting tubuhnya ke atas kasur, bahkan ia tak berniat mengganti seragam sekolahnya dulu. Banyak hal yang sedang ia pikirkan sekarang. Tentang seseorang. Tentang alasan mengapa seseorang itu membuatnya seperti ini.
Tiba-tiba ponselnya berdering, ia buru-buru mengeceknya, lalu matanya seketika berbinar. Ia tersenyum lebar ketika membaca nama siapa yang mengiriminya pesan. Ia bangkit, posisinya sekarang duduk. Lalu segera membuka pesannya.
Pesan itu singkat. Namun mampu membuat wajah remaja itu berubah drastis, binar di matanya redup. Senyumnya hilang seketika. Tatapannya berubah datar, dengan ekspresi dingin. Ia segera menelpon nomor tadi, namun tidak aktif.
"ARGHHHH!!!" teriaknya frustasi
Tiba-tiba pintu kamarnya di gedor cukup kencang dan berkali-kali.
"Kak Nathan! Ada apa kak? Kenapa? Kak, kamu baik-baik aja kan? Kak Nathan buka!" Teriakan seorang gadis terdengar diiringi suara gedoran pintu
"Kak Nathannn!"
"DIAM NATHALIE! TINGGALKAN AKU SENDIRI!" Nathan menjawab dengan bentakan yang cukup keras
Nathalie kemudian menyerah, tapi sebenarnya ia sangat khawatir. Kakaknya itu tidak melakukan hal yang aneh-aneh bukan? Ia takut. Sebelumnya Nathan tak pernah sama sekali membentaknya. Ada apa?
***
Namanya Nathan Johnson, saat itu umurnya baru 15 tahun. Seorang siswa tahun terakhir di Junior High School. Sebenarnya Nathan adalah remaja yang ceria dan ramah. Ia disukai banyak orang karena keramahannya. Terlebih wajahnya tampan. Bisa dibilang ia siswa yang cukup famous dikalangan remaja cewek di sekolahnya.
Namun, karena sebuah alasan, dia berubah. Sosoknya kini terlihat dingin dan seakan tak tersentuh. Cowok itu tidak percaya lagi pada cinta. Hatinya kini beku, dan seolah-olah ia telah membangun benteng es yang sangat kokoh di hatinya.
Sepi dan hampa tapi menurut Nathan tidak mempercayai cinta adalah hal yang terbaik dari yang paling baik.
***
Namun setelah satu tahun lebih hidup dengan sikap dinginnya, kehidupan seorang Nathan Johnson di Senior High School sedikit berubah ketika ia bertemu seorang gadis bernama Rebecca.
Rebecca Zaveara Anderson, cewek cantik yang tidak sengaja masuk ke dalam kehidupan Nathan. Merecoki hari Nathan saat pertama kali mereka bertemu dan saat itu juga Rebecca menyumpahi dirinya yang harus bertemu dengan cowok dingin semacam Nathan. Tetapi dilain sisi, Nathan menganggap Rebecca berbeda.
Akankah Rebecca mampu mencairkan benteng es dihati Nathan? Dan menghangatkan hatinya yang sudah beku? Atau tidak pernah sama sekali? Penasaran? Oke, selamat membaca kisah ini dan selamat jatuh cinta:)•
•
•
TBCJangan lupa budayakan vote dan comment, karena itu akan sangat berharga buat aku, Terima kasih😊
Love, DA
Prolog versi revisi (24/07/2020/)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy Nathan [END]
Teen FictionKamu, sebuah awal yang begitu dingin dan beku Begitu tajam menusuk, penuh intimidasi Sosok yang tak sudi mendamba pada sang tuan bernama cinta Kamu, begitu pandai merajut kata menjadi balutan motivasi Meski wajahmu datar tanpa ekspresi Dan tuturmu...