7 - Promise

24.4K 4.7K 1.8K
                                    

Gue enggak nyangka, kembangnya Mona beneran bisa bikin luka dan bekas luka gue hilang. Bahkan kulit gue jadi lebih mulus.

Pantesan kulit Si Mona udah kayak pantat bayi, camilannya aja kembang.

Setelah mandi, gue berniat turun ke bawah untuk sarapan. Kebetulan Mona juga baru keluar dari kamarnya, dia langsung nyamperin gue.

"Jean, gimana kembangnya? Berfungsi kan?" tanyanya yang gue balas anggukan.

"Mon, ini kembang atau air semburan dukun? Kok efeknya kurang ajar? Skincare Korea mah lewat!"

Mona terkikik mendengar celotehan gue. "Itu kembangnya kan hasil ramuan."

Gue mengernyitkan dahi. "Hasil ramuan?" Mona mengangguk mengiyakan.

"Bahannya, sih, banyak. Tapi bahan utamanya itu berasal dari air liur kuda nil ekor blonde."

"K-kuda nil?"

"Iya. Itu jenis kuda nil yang sangat langka karena mempunyai bulu ekor panjang blonde yang bentuknya kriwil-kriwil," jelas Mona.

Jadi... gue baru aja mandi pake air liur kuda nil? Tau gitu... gue enggak usah minum airnya tadi.

Mona yang kayak paham gitu melihat eskpresi gue, dia tertawa puas banget. "Ahahaha... Kenapa? Jijik ya?"

YA MENURUT NGANA?!

Mona menepuk kepala gue pelan. "Tenang aja, kan ada bahan-bahan lainnya juga. Kayak kulit serangga kering, susu basi, usus kecoa, kotoran lebah, getah pohon, bulu kaki trol, juga upil naga."

Gue hanya bisa diam.

Menahan umpatan.

Menahan muntah.

Si Mona malah ketawa lagi. Mana ketawanya enggak nyelo. "AHAHAHAhaha... Jean, Jean... Lucu banget, sih..."

"Gue bercanda kali." Mona berhenti tertawa, tapi masih cengengesan sambil ngeberantakin rambut gue.

Gue lega, ternyata itu enggak bener-bener dari eek binatang.

"Tapi yang air liur kuda nil itu bener, sih," lanjutnya.

BODO AMAT NYET!

Mona mencubit kedua pipi gue, yang kemudian berlanjut menjadi ngunyel-nguyel muka gue.

Dikira muka gue slime apa?

"Gemesin banget tau, gak?" ucapnya yang kali ini beralih mencubit hidung gue.

Gue hanya bisa menghela napas. Untung adeknya Song Hye Kyo sabar.

Setelah itu kita berdua turun dan duduk di meja makan. Di sana udah ada Win dan Peterjun.

Kun menyambut kita dengan menaruh dua piring berisikan nasi goreng beserta telur mata sapi di atasnya. Benar-benar menggiurkan.

"Pagi."

Gue menoleh, mendapati Johnny yang baru turun dari lantai atas. Dia mengambil tempat duduk di sebelah gue.

Kun langsung memberikan sepiring nasi goreng lagi untuk Johnny.

"Wihh, gue baru titisan boboho bisa masak." Johnny menyuapkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya.

Pletak!

Kun menepuk kepala Johnny dengan sangat keras menggunakan panci dapur. "Lu mau makan atau ngajak tubir?"

Johnny meringis kesakitan. Benjol udah itu pala. "Belekok! Kalo otak gue kesumbat, gimana?" kesalnya.

Kun tidak peduli. Lelaki itu lebih memilih 'tuk melanjutkan urusannya di dapur. Tapi sebelum itu, dia menyempatkan diri untuk menokok kepala Johnny lagi.

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang