19 - Where am I Now?

19.3K 3.8K 1.9K
                                    

"Jean... Jean..."

"Mau bermain bersamaku?"

"Ikutlah denganku. Kau akan tertawa, dan menangis."

"Kau juga akan bahagia, dan mati."





Bisingnya suara di sekitar terdengar jelas. Perlahan gue mulai membuka mata. Hal yang pertama gue lihat adalah, kurungan besi.

Kepala gue rasanya nyut-nyutan. Semenjak kejadian tadi, mereka dengan santainya menyemprotkan gas dan membuat gue pingsan.

Lalu sekarang, gue ada dimana? Tahanan? Dilihat sekilas pun jelas ini tempat mereka menahan buruannya.

Tapi di sini enggak buruk juga. Daripada tahanan, ini lebih mirip seperti kamar. Ada kasur, sofa, TV, kulkas, meja dan lainnya.

Tapi kok, rasanya aura di ruangan ini sedikit suram ya? Entah perasaan gue aja atau gimana, tapi gue merasa kayak ada orang lain yang tinggal di sini selain gue.

Ruangan ini dipenuhi dengan balon dan mainan anak. Mungkin sebelumnya sudah ada yang menempati.

Gue pun berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka, biar iler sama beleknya hilang dulu. Setelah merasa kembali segar, gue mendongak menatap cermin.

Wah ada bidadari.

Karena udah beberapa hari tinggal di sini, muka gue enggak tahu kenapa jadi lebih cerah aja. Entah karena udaranya yang memang bersih enggak kayak Jakarta, atau mungkin efek kembangnya Mona. Yang jelas gue berasa jadi Yoona.

Gue pun mengambil handphone. Udah lama juga enggak megang ini benda kotak. Moment seperti ini harus diabadikan, jarang-jarang muka gue jadi semulus ini.

Cekrek!

.

.

.

.

.

"AAAAAAAAAAAA SETAAAANN!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAAAAAAAAA SETAAAANN!!!"

Tiba-tiba saja kedua tangannya menarik wajah gue dari belakang. Dia memutar tubuh gue dengan paksa.

Holy shit!

Mukanya serem banget! Brengseknya lagi dia tersenyum. Bisa-bisanya dia senyum kayak gitu disaat gue sedang mati ketakutan.

Bulu kuduk gue semuanya berdiri begitu kedua tangannya mengelus wajah gue. Sialan, tubuh gue enggak bisa berhenti bergetar!

"Ya... begitu... takutlah, teruslah takut."

Mampus! Gue harus gimana? Kalo gue dijadiin perkedel marjan gimana?

Johnny, Mona, Taeyong, Peterjun, Win, Kunion, Jack, Mbak Uwu, Kakek Yuta, Marco, Jaemin, Jisung, Haechan, Jeno, ataupun Raja. Siapa saja tolong gue!

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang