27 - Konohagakure

16.9K 2.4K 1.4K
                                    

Setelah kejadian keringnya gusi Raja Doyoung──ah bukan. Maksudnya kejadian di hutan belantara sesaat yang lalu, kini para makhluk astral namun tampan ini kembali tersesat. Lebih tepatnya terdampar. Di sebuah desa yang entah berada di mana.

Desa ini tampak seperti desa pada umumnya. Namun bila dilihat dari pakaian para penduduk di sini, itu terlihat seperti pakaian masyarakat zaman dahulu. Bangunan-bangunannya pun juga terlihat sangat sederhana dan kuno. Jalanan pun masih teralas oleh tanah dan pasir, tidak ada aspal atau sejenisnya. Benar-benar sangat tertinggal.

Namun satu hal yang menarik perhatian mereka sejak tadi. Bahwa beberapa dari orang-orang di desa ini sering kali meloncat dari atap suatu bangunan ke bangunan yang lainnya. Layaknya seorang ninja. Atau memang ninja? Tentu saja hal itu menjadi pertanyaan bagi mereka.

"Itu people pada jump kunaon sih? Cosplay jadi son goku?" terka Haechan Jackson.

Berbeda dengan Marconan yang tengah memperhatikan keadaan di sekitarnya. Juga orang-orang yang sibuk melompati atap rumah dan yang berlari dengan gaya tidak wajar. Maksudnya, tidak seperti biasanya. Karena mereka berlari dengan kedua tangan yang diluruskan ke arah belakang dan badan yang dicondongkan ke depan. Seperti mengidap lordosis, pikirnya.

Tapi tunggu sebentar.

"Lambang itu..." gumamnya yang masih dapat di dengar oleh Jaemin Kid. Lantas pemuda berjas putih itu pun mengikuti arah pandang rekannya.

Seketika mata pemuda itu terbelalak.

"KONOHAGAKURE?!" pekik keduanya serentak.

Berbanding terbalik dengan teman-temannya yang justru mengernyitkan dahi. "Konohagakure?"

"Konohagakure adalah salah satu dari 5 desa besar yang ada di dunia shinobi, yang terletak di Negara Api."
(shinobi = ninja)

Jika kalian berpikir bahwa Marconan atau Jaemin Kid yang menjawab pertanyaan itu, maka kalian salah. Bahkan Marco dan Jaemin saja juga kaget mendengar suara asing yang tiba-tiba menyapa indera pendengaran mereka.

Di sana, tepat di hadapan mereka. Berdiri seorang pemuda berkuncir seperti buah nanas, dengan mata bak kuaci, lengkap dengan vest army-nya. Memandang tajam penuh intimidasi kepada mereka, namun tidak menghilangkan kesan malas dalam mata itu.

 Memandang tajam penuh intimidasi kepada mereka, namun tidak menghilangkan kesan malas dalam mata itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(abaikan poni yang dijidat)

"Kalian bukan dari desa ini. Siapa kalian?" tanyanya yang mampu membuat ketujuh belas makhluk ini terdiam di tempat.

Untung saja Marconan sudah biasa dengan pertanyaan seperti ini. "Maaf sebelumnya. Kami merupakan pendatang dari luar. Dan seperti yang kau lihat, dari pakaian kami, kami ini penghibur yang sering berkelana."

Pemuda itu diam sesaat, lalu menghela napas. "Yaaa... setelah perang kemarin, tidak heran kenapa banyak pendatang dari luar seperti kalian yang datang ke sini. Tapi yang membuatku heran adalah si kucing oren ini."

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang